Latency adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket data pada sisi pengirim ke penerima serta sebaliknya juga. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi latency pada suatu website, seperti ukuran halaman web, jarak dan software dan hardware yang dipakai.
Nah, supaya Anda lebih paham mengenai apa itu latency, simak faktor yang mempengaruhi, penyebab, cara memantai dan informasi lainnya yang berkaitan dengan latency di bawah ini.
Faktor yang Memengaruhi Latency
Faktor-faktor yang mempengaruhi latency secara umum adalah:
1. Ukuran Halaman Web
Ukuran halaman web termasuk di dalamnya seluruh file yang ada di halaman, termasuk video, gambar, skrip, kode, teks dan juga stylesheet. Halaman web yang memiliki embed konten dari website pihak yang lain maupun fitur yang berat pada konten, seperti ukuran gambar besar dengan resolusi tinggi akan membutuhkan waktu loading lebih lama.
2. Jarak
Jarak merupakan faktor paling umum yang menyebabkan latency. Kecepatan koneksi bisa tergantung dengan jarak perangkat yang mengajukan permintaan dan server web hosting yang mana memberikan respon. Jarak yang semakin jauh akan mempengaruhi lamanya latensinya.
3. Software dan Hardware yang Dipakai
Sotware dan hardware yang dipakai sangat berpengaruh pada latency saat transfer data dari satu titik ke titik yang lainnya akan mempengaruhi jaringan latency. Sejumlah perangkat, seperti firewall, load balancer dan IPS juga dapat menyebabkan latency. Pada setiap komponen yang berkaitan dengan alur jaringan akan memiliki batasannya juga.
Nah, itulah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi latency pada suatu web yang harus Anda ketahui.
Penyebab Latency
Penyebab-penyebab tingginya latency yang paling umum adalah:
1. Masalah Perangkat Jaringan
Masalah perangkat jaringan seperti switch dan router yang kehabisan kapasitas memori dan mengalami penggunaan CPU yang tinggi dapat menyebabkan penundaan transfer data.
2. Error pada DNS
Web server yang eror bisa menyebabkan pengunjung kesulitan mengakses website Anda. Contohnya masalah web server yang kerap ditemui pengguna, seperti Error 5000 atau Error 404.
3. Memiliki Lebih dari Satu Server
Memakai beberapa router juga bisa jadi penyebab jaringan lambat. Hal ini dapat terjadi karena setiap paket data berpindah pada satu router ke router yang lainnya, maka latency bertambah tinggi.
4. Media Transmisi yang Buruk
Suatu perusahaan harus menentukan media transaksi yang tepat sebab kombinasi hardware dan software yang tidak mendukung bisa menyebabkan latency yang tinggi.
Itulah beberapa contoh penyebab terjadinya latency tinggi pada suatu website yang harus dipahami.
Cara Menguji Latency Jaringan
Setelah Anda cukup memahami pengertian latency dan penyebab-penyebabnya, selanjutnya akan membahas mengenai cara memantau latency dan mengujinya dengan beberapa cara, seperti:
Traceroute
Memakai command tracerout, administrator jaringan mampu mengirimkan paket data dari jaringan dan memantai jalur yang dipilih. Command ini akan menunjukkan jumlah lompatan yang dipilih untuk menggapai host serta durasi dari antar lompatan.
Ping
Ping adalah perintah memverifikasi validasi alamat IP tertentu dan kapasitasnya supaya bisa menangani permintaan. Cara Ping IP adalah perangkat mengirimkan paket data permintaan ICMP ke host tujuan atau target dari jaringan IP dan selanjutnya menunggu balasan echo.
My Traceroute (MTR)
MTR adalah alat uji latency dengan menggabungkan ping dengan traceroute. Metode tersebut sangatlah mendetail dan MTR akan memberikan informasi secara real-time mengenai latency, lompatan, paket loss pada sepanjang jalur jaringan.
Anda juga bisa melakukan metode pengujian latency tersebut memakai sejumlah perangkat OS, seperti Linux, Windows dan MacOS.
Cara Mengukur Latency Jaringan
Terdapat 2 cara mengukur latency, yaitu Time to First Byte dan Round Trip Time. Round Trip Time akan mengacu dengan waktu yang dibutuhkan oleh paket data untuk melakukan perjalanan dari server ke klien dan juga sebaliknya. Time to first byte adalah lamanya waktu yang dibutuhkan server memperoleh byte data pertama apabila klien telah mengirimkan permintaan.
Satuan yang dipakai untuk mengukur latency adalah milidetik. Pada saat pengecekan kecepatan website, kecepatan tersebut disebut dengan ping rate. Apabila semakin rendah ping rate, maka semakin rendah juga latensinya.
Cara Mengatasi Latency Tinggi
Tips mengatasi latency tinggi serta mempercepat loading halaman website adalah:
1. Memakai CDN
Content Delivery Network (CDN) adalah serangkaian server yang disebar pada sejumlah lokasi di seluruh dunia yang berfungsi untuk membantu mempercepat pengiriman serta penyajian konten website. CDN kerap dikenal sebagai jaringan distribusi konten juga. Tanpa CDN, browser pengunjung terhubung dengan origin server, yaitu komputer yang hosting versi asli file pada website dan meminta konten di sana atau server asal.
2. Memakai Teknik Pre-Fetching
Menggunakan teknik satu ini juga bisa mengurangi latensi. Saat mengerjakan coding website, pengembang dapat menyisipkan baris kode pre-fetching agar memerintahkan browser yang memuat resource tertentu sebelum file website yang lainnya.
Begitu beberapa cara untuk mengatasi latency tinggi yang bisa dicoba. Nah, bagi Anda yang mau belajar coding website perlu mencoba kursus online di Coding Studio.
Perbedaan Latency, Throughput, dan Bandwidth
Meski latency, throughput dan bandwith saling berhubungan, namun ketiganya tidaklah sama. Latency adalah kecepatan proses transfer paket data dari server ke klien atau sebaliknya. Throughput adalah total data yang berhasil ditransfer dari jaringan dengan jangka waktu tertentu.
Sedangkan, bandwidth adalah kapasitas volume dat maksimal yang dapat ditransfer ke jaringan di waktu tertentu. Apabila semakin lebar bandwidth, maka semakin banyak data yang dikirimkan pada jaringan. Agar hasil transmisi data lebih cepat dan efisien menggunakan throughput yang besar, maka Anda membutuhkan bandwidth yang tinggi serta latency jaringan yang rendah.
Berdasarkan penjelasan di atas, latency adalah kecepatan proses transfer pada paket data dari server ke klien atau juga sebaliknya.