Bug: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Tips Menghindarinya

Bug Pengertian, Jenis, Penyebab dan Tips Menghindarinya

Bug adalah salah satu hal yang cukup menjengkelkan jika terjadi. Apakah Anda pernah mengalami aplikasi tiba-tiba berhenti berfungsi atau website eror atau bug? Agar Anda memahami bug, harus mempelajari apa itu bug dan juga penyebabnya. 

Bug bisa jadi keadaan bersifat berbahaya apabila pada hal serius sehingga dapat menyebabkan masalah yang bisa mengubah fungsi komputer atau perangkat yang Anda pakai. Ada beberapa kasus, bug bisa menyebabkan komputer crash down dan harus dilakukan perbaikan. Nah, di bawah ini merupakan pengertian, jenis, penyebab dan tips menghindari bug. 

Pengertian Bug Secara Umum

Bug adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan masalah atau kesalahan pada kode hingga fungsi website sehingga menyebabkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Masalah ini bisa terjadi dengan berbagai bentuk, seperti fitur website tidak berjalan, tampilan rusak sampai kesalahan interaksi pengguna. Sebuah bug bisa menyebabkan software, website maupun sistem tidak berfungsi dengan baik hingga crash. 

Apa itu Bug

Bug juga termasuk kesalahan teknis yang mempunyai risiko keamanan, apabila software memiliki celah keamanan karena bug, maka hacker dapat memasukkan malware, mencuri datang penting penggunanya dan lainnya. Penyebab bug ini sangat beragam dan bug juga memiliki beberapa jenis yang kerap terjadi. 

Jenis Bug Yang Sering Terjadi 

Setelah Anda cukup memahami apa itu bug, ada beberapa jenis bug yang bisa muncul karena ada suatu masalah. Nah, jenis-jenis dari bug website secara umum adalah:

Jenis Bug Yang Sering Terjadi

1. Performance Defects 

Performancer defects merupakan masalah pada website, khususnya yang berkaitan dengan respon time, kecepatan, stabilitas dan penggunaan resource jadi Anda harus memeriksa keberadaan performance defects ini. Kesalahan ini bisa terjadi oleh bug pada performa dan juga kecepatan website yang Anda akses. 

Baca Juga:  Database/Basis Data, Cek Pengertian, Jenis dan Manfaatnya!

2. Functional Error 

Functional defects merupakan kesalahan yang bisa terjadi pada fitur atau fungsi website sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya formulir tidak dapat diisi, tombol tidak berfungsi, halaman tidak dapat diakses dengan baik dan yang lainnya. 

3. Compatibility Error 

Compatibility error merupakan masalah pada tampilan website sehingga tidak berfungsi dengan baik pada sejumlah perangkat atau browser. Salah satu penyebabnya karena compatibility error. Bug ini dapat terjadi saat website tidak kompatibel dengan sejumlah perangkat dan browser yang dipakai oleh si pengguna. 

4. Usability Defects 

Usability merupakan masalah yang berkaitan dengan user experience. Hal ini dapat terjadi sebab website memiliki desain UI sangat rumit jadi pengguna kesulitan dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Contoh yang sering terjadi karena hal ini adalah tata letak halaman website tidak jelas dan tombol sulit diidentifikasi. 

Baca Juga : Tips Belajar UI/UX: From Pemula to Expert!

5. Syntax Error

Bug ini dapat terjadi jika ada kesalahan pada penulisan kode maupun sintaks di website. Syntax error bisa menyebabkan website tidak dapat berfungsi dengan baik atau bahkan mengalami crash. 

6. Security Error 

Jika dibandingkan dengan bug yang lainnya, security error merupakan hal yang paling berbahaya sebab berhubungan dengan keamanan website tersebut. Bug ini bisa mengeksplorasi kelemahan keamanan suatu website. Dengan cara ini, security error data dapat menciri maupun merusak website. 

7. Logic Error 

Logic error merupakan masalah atau bug yang berkaitan dengan logika maupun algoritma yang dipakai di suatu website.

Berdasarkan jadi penjelasan tersebut, bug adalah istilah kesalahan yang terjadi pada website atau aplikasi dengan berbagai macam jenis yang bisa terjadi. Anda harus mewaspadai jika terjadi bug sebab bisa merusak website. 

Penyebab Bug Yang Perlu Diketahui 

Bug tidak terjadi secara tiba-tiba, namun ada penyebabnya dan di bawah ini ada beberapa contoh penyebab bug yang sering terjadi:

1. Software Rumit 

Salah satu penyebab bug yaitu karena software yang kompleks sehingga meningkatkan terjadinya bug. Banyak kode yang berjalan di software dengan waktu yang bersamaan akan membutuhkan coding yang tepat. Apabila terjadi kesalahan kode, maka bisa mempengaruhi dari sistem kerja software tersebut/ 

Baca Juga:  Macam-macam Tipe Data Pemrograman dan Fungsinya, Programmer Wajib Tahu

2. Komunikasi Buruk 

Penyebab bug yang kedua adalah karena komunikasi yang buruk. Biasanya pengembangan website atau software akan berkaitan dengan banyak pihak, seperti programmer, tester hingga klien. Apabila komunikasi yang dibangun tidak baik, maka akan menyebabkan bug. 

Baca Juga : Quality Control (QC): Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Skillnya

Contohnya saat tester menemukan bug di software yang dibuat tetapi tidak menyampaikan ke timnya. Developer akan melakukan perubahan sebab membutuhkan fitur baru di website. Nah, karena bug yang tidak disampaikan ke tim yang lain, maka bisa menyebabkan fiturnya tidak bisa berjalan dengan baik. 

3. Deadline Mepet 

Penyebab ketiga bug adalah berkaitan dengan kerusakan pada software. Hal ini dapat menyebabkan deadline mepet, namun software belum sempurna. Software yang dikerjakan akan terjadi kesalahan dan adanya bug yang meningkat. Contohnya bug sudah mepet sehingga ada fitur di website yang tidak dilakukan testing dengan baik. 

4. Tidak Ada Log Perubahan Kode 

Bug juga bisa terjadi karena tidak ada log perubahan kode. Setiap kode yang ditulis menghasilkan output secara berbeda. Apabila ada perubahan kode, namun tidak didokumentasikan bisa menyebabkan logic bug. 

Begitulah beberapa penyebab terjadinya bug karena bug artinya istilah jika terjadi permasalahan pada software atau website jadi harus segara diatasi dengan baik. 

Cara Menghindari Bug Dengan Tepat

Cara Menghindari Bug Dengan Tepat

Tips menghindari bug yang bisa dilakukan adalah:

1. Bangun Komunikasi Antar Tim

Tips pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghindari bug yaitu membangun komunikasi antar tim. Sati tim harus bisa berkomunikasi dengan baik selama menjalankan aplikasi yang sedang dibuat. Selain itu, pembagian tugas dan kepercayaan tinggi bisa membuat pekerjaan jadi lebih mudah dan meminimalisir terjadinya kesalahan. 

2. Jalankan Bug Bounty 

Tips menghindari bug adalah jalankan bug bounty karena jika semua tim Anda telah menjalankan program sedari awal hingga akhir tidak menjadikan program yang dibuat terbebas dari bug. Itulah sebabnya, Anda perlu memastikan program siap pakai dengan menjalankan program memakai perangkat lain dan daftar sebagai user juga. 

Baca Juga:  8 Framework Terbaik Tahun 2020, Apa Saja ya?

3. Testing Program

Tips menghindari bug berikutnya yang wajib dilakukan adalah testing program terlebih dahulu sebelum launching. Sebelum Anda mengirimkan program supaya bisa digunakan dengan baik harus melakukan testing program. 

Tes ini dilakukan dari awal penggunaan program hingga akhir penggunaan. Bug juga bisa terjadi pada mobile app sehingga perlu dilakukan pengujian dan debugging terlebih dahulu. 

4. Agile Methodology

Tips terakhir adalah menjalankan teknik agile methodology, yang merupakan teknik dengan mengutamakan pengembangan terus menerus. Dengan melakukan teknik ini, perubahan yang dilakukan harus disetujui oleh tim terlebih dahulu. Anda perlu mengurangi kuantitas perubahan pada program dan juga mengurangi bug yang bisa terjadi pada program. 

Dari penjelasan di atas, bug adalah istilah yang menggambarkan saat proses pengembangan software atau website. Bagi Anda yang ingin menghindari bug pada website demi memberikan keamanan data harus belajar programming dan sekarang bisa kursus melalui Coding Studio.

Related Articles