Mengetahui Bedanya Front End dan Back End Developer

Berbicara mengenai profesi yang paling diincar untuk saat ini, salah satu yang paling banyak adalah berkaitan dengan web development. Terlebih, saat ini sudah begitu banyak perusahaan yang bergerak di bidang digital sehingga posisi ini sangat dibutuhkan. Ada beberapa bagian yang ada dalam sebuah web development. Beberapa di antaranya adalah front end dan back end developer. Tentunya, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok meskipun melengkapi satu sama lain.

Lantas, perbedaan seperti apakah yang dimaksud? Bagaimana peranannya? Nah, semua itu akan kami kupas dalam ulasan berikut.

Mengenal Front-End Developer

Sebelum mengetahui lebih jauh seperti apa Front end developer, ada baiknya jika kamu mengetahui seperti apa tugas dan peranannya. Front end merupakan bagian pengembang sebuah website yang menghasilkan tampilan agar terlihat dari sisi pengguna.

tentunya, posisi ini khusus membuat desain murni menjadi sebuah tampilan yang lebih interaktif. Oleh karenanya, seorang front end harus memastikan apakah dari segi tampilan sudah sesuai dengan desain awal dengan fungsi yang sudah sesuai atau belum.

Secara umum, tugas seorang front end cukup banyak dan detail. Namun tentunya front end tidak bekerja seorang diri. Ada beberapa hal berikut yang menjadi tugas seorang front end, yaitu:

1. Menentukan struktur halaman website

Secara teori, website yang baik sudah pasti harus mempunyai struktur dan desain yang baik pula. Struktur yang tepat dan baik tentunya akan memudahkan siapa pun yang mengakses website tersebut. Jadi, seorang front end juga harus terbiasa menggunakan beragam bahasa pemrograman guna memudahkan pembacaan oleh banyak pihak.

Baca Juga:  Belajar BackEnd, Tahap Dasar dan Keuntungannya

2. Memaksimalkan pengalaman pengguna

Kamu tentu sudah sering mendengar adanya istilah User Interface dan User Experience. Ya, keduanya memang cukup penting dalam sebuah pengembangan website di mana sebagai seorang front-end, kamu harus memastikan apakah user dapat mengakses website tersebut dengan mudah sehingga menghasilkan pengalaman akses yang baik.

3. Memastikan konsistensi branding perusahaan lewat website

Biasanya, pengguna sebuah website atau aplikasi akan menilai sebuah produk melalui tampilannya terlebih dahulu. Berbeda dengan seorang back end developer, inilah hal yang harus selalu diperhatikan oleh seorang front end karena branding tersebut harus selalu konsisten dan menjadi ciri khas perusahaan.

4. Menyeimbangkan fungsi dan estetika website

Hal yang satu ini berkaitan dengan yang sebelumnya di mana kamu juga musti memastikan apakah fungsi yang terdapat pada website tersebut sejalan dengan tampilannya yang menarik. Jika kamu hanya fokus pada tampilan saja, tentu akan kurang baik bagi website yang kamu bangun.

5. Memperhatikan kompatibilitas website

Tentunya, yang juga tidak kalah penting adalah memperhatikan tingkat responsibilitas dari website yang telah dikembangkan. Terlebih saat ini banyak pengguna yang beralih menggunakan smartphone untuk mengakses aplikasi atau website. Selain kompatibel di perangkat tersebut, tentunya juga memastikan peningkatan performa dari website tersebut.

Mengenal Tugas dan Peranan Back End Developer

Berbeda dengan seorang front-end yang lebih banyak membuat tampilan sebuah website untuk diperlihatkan kepada pengguna, seorang back-end akan lebih banyak berkaitan dengan hal-hal yang ada di belakang layar atau website tersebut. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan atau peranan seorang back end.

1. Mengatasi permasalahan server

Kendala server memang menjadi salah satu hal yang akan mengganggu proses pengembangan sebuah website atau aplikasi. Jika ada permasalahan seperti ini, seorang back end developer yang akan bertanggung jawab untuk mengatasinya. Dengan demikian, setiap kendala yang muncul harus senantiasa diperbaiki oleh seorang back end sehingga tidak lagi terjadi.

2. Pembuatan kode program keamanan aplikasi

Seorang developer tidak terlepas dari yang namanya coding atau pembuatan kode program. Tentunya, kode tersebut sudah harus memiliki sistem keamanan yang bagus dari berbagai gangguan seperti hacking atau cracking. Dengan begitu, back end akan bisa memberikan berbagai jenis hak akses supaya lebih aman dari pengakses yang mencurigakan.

Baca Juga:  NoSQL: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya

3. Perancangan dan peningkatan struktur data

Perancangan sebuah struktur model data juga merupakan hal yang penting dalam sebuah pengembangan aplikasi atau website. Tidak hanya merancang, namun kamu juga perlu meningkatkan dan memperhatikan performa dari website tersebut. Terlebih dengan semakin banyaknya data yang masuk ke dalam website.

4. Pengembangan kode program dan testing

Tentunya, sebuah website dan aplikasi akan selalu mengalami berbagai perkembangan, baik dari server maupun konten. Untuk itu, diperlukan sebuah pengembangan khusus pada programnya.

Tidak hanya mengembangkan, namun seorang back-end juga perlu melakukan pengujian kode program yang sudah dibuat dan dikembangkan. Pengecekan secara berkala juga perlu dilakukan supaya memastikan apakah ada program yang error atau gagal.

5. Pembuatan ide dan konsep pada website

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pembuatan ide dan konsep untuk website yang sedang kamu susun sebagai seorang back end developer. Dengan demikian, ide dan konsep yang menarik akan membuat banyak pengguna semakin tertarik berkunjung pada website tersebut.

Perbedaan Front End dan Back End

Setelah mengetahui tugas dan peranan masing-masing, tentunya kamu sudah mengetahui secara umum bagaimana perbedaan antara front-end maupun back-end. Berikut sejumlah perbedaan yang mendasari keduanya.

1. Cara kerja

Pada prinsipnya, seorang front end benar-benar memastikan supaya sebuah situs ataupun aplikasi dapat dilihat oleh pengguna untuk tetap berinteraksi secara lancar. Dengan kata lain, front end berfokus pada komposisi di dalam situs atau aplikasi yang disusun tersebut.

Sementara, seorang back end lebih sering berada di belakang untuk memastikan supaya segala sistem situs ataupun aplikasi yang sudah dikembangkan dapat bekerja seoptimal mungkin.

2. Waktu melaksanakan

Secara umum, front end developer akan lebih sering bekerja setelah tim designer sudah menyelesaikan desain. Selanjutnya akan disempurnakan kembali dengan berbagai bahasa pemrograman supaya lebih menarik.

Adapun back end akan mengatur sistem dari desain yang sudah diprogram oleh front-end. Dengan demikian, back end-lah yang akan menentukan berbagai instruksi yang akan dijalankan. Apalagi jika ada kesalahan berbagai logika yang ada dalam setiap instruksi.

Baca Juga:  Struktur Data: Pengertian, Tipe dan Kegunaan

3. Skill yang diperlukan

Untuk menjadi seorang front end, tentunya kemampuan tiga bahasa pemrograman seperti HTML, JavaScript, dan CSS sangat penting untuk dikuasai. HTML dan CSS digunakan dalam membangun situs atau aplikasi, sedangkan JavaScript lebih banyak digunakan untuk membuat berbagai fitur interaktif.

Sementara untuk seorang back end developer, berbagai bahasa pemrograman seperti PHP, Phython, hingga SQL. Tidak hanya sekadar menampilkan berbagai framework hingga pengembangan database.

Semua bahasa pemrograman tersebut tentunya tidak bisa langsung dikuasai. Kamu bisa menjalankan berbagai kursus online maupun offline untuk menguasai sejumlah bahasa coding tersebut. Jika kamu mau mengambil kursus back end developer bisa mengambil di Coding Studio.

Related Articles