Database/Basis Data, Cek Pengertian, Jenis dan Manfaatnya!

basis data

Basis data atau database adalah sebuah istilah yang sering kali kita dengar saat berbicara tentang aplikasi, jaringan komputer, dan penyimpanan data. Penggunaan aplikasi di smartphone dan situs web di browser tentunya sudah sangat familiar. Melalui teknologi ini, kita dapat melihat banyak konten foto dan video.

Di mana semua data situs web dan aplikasi tersebut disimpan? Setiap kamu mengakses sebuah aplikasi atau website, semua data yang kamu lihat akan tersimpan dalam database. Melalui database, semua orang dapat mengakses data-data yang sama kapan saja.

Apa Itu Database?

Database adalah sekumpulan data yang dikelola sesuai ketentuan dan saling terhubung satu sama lain agar mudah dikelola. Adanya pengelolaan database tersebut akan mempermudah setiap orang untuk mencari, menyimpan, maupun menghapus informasi.

basis data

Definisi lain dari database adalah suatu sistem dengan fungsi untuk mengumpulkan data, tabel, maupun arsip yang disimpan dan terhubung ke media elektronik, baik itu aplikasi maupun situs website. Melalui database inilah penyimpanan serta pengelolaan data akan lebih efektif dan efisien.

Fungsi database secara umum adalah sebagai berikut:

  • Mempermudah identifikasi data.
  • Mengelompokkan informasi dan data.
  • Memudahkan akses, pembaruan, simpan, dan penghapusan data.
  • Menjaga kualitas data.
  • Membuat data disimpan secara aman.
  • Menjadi penyimpanan data pada situs web dan aplikasi.
  • Memudahkan pencarian data agar lebih cepat.

Pengertian Sistem Database dan Fungsinya

Selain database kita juga mengenal istilah sistemnya. Selaras dengan basis data, sistem basis data adalah sebuah sistem yang terdiri atas koleksi data-data saling berkaitan dan program-program yang digunakan untuk mengakses data tersebut.

Baca Juga:  Shopify adalah Solusi Membuat Toko Online Dengan Mudah

Database membutuhkan perangkat lunak atau aplikasi yang disebut dengan DBMS (Database Management System) atau sistem manajemen data. Fungsi DBMS adalah sebagai antarmuka di antara database dan program atau pengguna. Hal ini memungkinkan kamu bisa mengambil, mengelola, dan memperbaharui bagaimana sebuah informasi diatur.

Selain itu, DBMS juga berguna untuk memberikan fasilitas pengawasan sekaligus pengendalian database. Dengan adanya sistem basis data, maka admin dapat memantau kinerja, melakukan backup dan recovery basis data saat dibutuhkan, dan menyetting aplikasi.

Jenis-Jenis Basis Data dan Cara Kerjanya

basis data

Tahukah kamu bahwa basis data memiliki banyak jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Hingga saat ini, setidaknya ada 5 jenis basis data yang banyak diaplikasikan untuk pengoperasian perangkat lunak. Apa saja jenis basis data tersebut? Berikut informasinya.

1. Operational Database

Jenis basis data pertama adalah database online transaction processing atau dikenal dengan istilah operational database. Database ini berfungsi sebagai tempat pengelolaan data dinamis secara real time. Operational database memungkinkan kamu dapat melihat hingga modifikasi data dengan cara mengubah, menambah, dan menghapus data.

Contoh operational database di antaranya JavaScript Object Notation (JSON). JavaScript Object Notation adalah format file yang menggunakan teks untuk pengiriman datanya. Format tersebut biasa diaplikasikan pengguna untuk pertukaran daya, seperti berinteraksi melalui web server dan browser.

2. Relational Database

Basis data relasional atau relational database adalah jenis basis data dengan fungsi untuk mengorganisir sesuai dengan model hubungan data. Banyak aplikasi menggunakan sistem tersebut untuk memelihara dan mengatur basis data melalui hubungan dari setiap data.

Jenis basis data ini menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrograman untuk query dan pemeliharaan basis data. Contoh dari relational database adalah MySQL yang merupakan basis data open source paling populer. Basis data ini biasa digunakan untuk aplikasi berbasis website, seperti website e-commerce dan dinamis.

3. Distributed Database

Basis data satu ini terdiri atas gabungan situs dan tersebar di banyak lokasi yang berbeda. Semua basis data tetap terkoneksi satu sama lain dalam sebuah jaringan komputer. Distribusi jenis sistem ini melalui website-website yang tergabung serta tidak mempunyai komponen fisik.

Baca Juga:  Mengenal RDP: Pengertian, Kegunaan, dan Tata Caranya

Distributed database berfungsi untuk menyalurkan data melalui workgroup perusahaan yang masing-masing data diolah secara mandiri. Contoh distributed database di antaranya Microsoft Office Access. Para pengguna dapat mengimpor dan menghubungkan secara langsung ke data-data yang disimpan pada database pada sistem tersebut.

4. Enterprise Data Warehouse (EDW)

Data warehouse merupakan jenis basis data dengan peran menjadi elemen utama pada Business Intelligence (BI). Jenis database ini diaplikasikan untuk menganalisis dan melaporkan data-data. Enterprise Data Warehouse (EDW) mampu menghimpun data terbaru dari berbagai sumber berbeda ke satu lokasi terpadu dan terpusat untuk menghasilkan laporan analisis.

Contoh paling populer dari database warehouse yaitu Microsoft SQL Server yang merupakan sistem database buatan Microsoft. Microsoft SQL Server adalah sebuah produk dari perangkat lunak yang berfungsi untuk menyimpan dan mengambil data sesuai dari permintaan aplikasi.

5. End-User Database

End-User Database merupakan jenis basis data diatur dan dibuat oleh pengguna akhir menggunakan workstation atau perangkat sendiri. Jenis berkas data buatan dibuat menggunakan prosedur tertentu, lalu dikelola secara mandiri dengan metode yang kamu gunakan.

Database ini berlaku untuk dokumen yang sifatnya offline serta tersimpan dalam perangkat pribadi. Contoh End-User Database yaitu word processing, download file, dan spreadsheet. Sistem ini merupakan sistem yang paling banyak digunakan melalui peramban web, sistem operasi, dan sistem embedded lainnya yang lebih luas.

Manfaat Database Bagi Para Pengguna

Setelah membahas tentang pengertian dan jenis-jenisnya, maka bisa diambil kesimpulan bahwa manfaat dari basis data ini sangat luas. Terutama bagi para pengguna yang merasakan manfaat tersebut. Lalu, apa saja manfaat basis data untuk pengguna? Simak penjelasan berikut!

1. Menjamin Keamanan Data

Sistem database disusun secara aman atau safety, sehingga akan menjamin keamanan data. Data pengguna sangat aman melalui instrumen password yang akan membuat data hanya bisa diakses oleh pihak-pihak yang diizinkan saja.

2. Bisa Diakses Oleh Banyak Pengguna

Manfaat database adalah bisa memudahkan akses untuk para pengguna pada waktu bersamaan. Selain itu, basis data juga memungkinkan akses dokumen kepada banyak pengguna, hingga data bisa diakses dalam waktu bersamaan.

Baca Juga:  Apa itu DHCP Server? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

3. Menyeleksi Data Secara Cepat

Sistem database memiliki kemampuan untuk menyeleksi data menjadi sebuah kelompok secara cepat dan berurutan. Instrumen ini mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan agar bisa ditemukan dengan cepat.

4. Menghemat Biaya Perangkat

Mempunyai satu database saja sudah cukup untuk perusahaan besar dengan kebutuhan sistem pengumpulan data yang ringkas. Ini artinya, perusahaan tak membutuhkan ruang penyimpanan di masing-masing tempat berbeda. Hanya dengan jaringan internet, setiap cabang perusahaan bisa mengakses data di pusat.

5. Mempermudah Kontrol Data

Database tidak membutuhkan lebih dari satu server pada penggunaannya. Sebab, satu server pusat saja sudah cukup untuk melakukan proses penyimpanan data. Hal ini akan mempermudah data-data tersebut dapat diakses banyak pengguna.

Itulah penjelasan mengenai database, manfaat, dan jenis-jenisnya. Database adalah sistem yang sangat penting, sehingga sangat dibutuhkan dalam berbagai teknologi canggih yang ada saat ini. Apalagi dengan banyaknya manfaat yang dimiliki, basis data menjadi hal yang wajib di era teknologi modern seperti sekarang.

Tertarik dengan kursus database, cek promonya di Coding Studio

Related Articles