Topologi Mesh Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Karakteristik

Topologi Mesh Adalah Pengertian, Manfaat, dan Karakteristik

Topologi mesh adalah jenis dari sebuah arsitektur jaringan atau yang biasa disebut dengan topologi jaringan. Dalam topologi jaringan sendiri terdapat beragam jenis yang memiliki kegunaannya masing-masing. 

Setiap jenis topologi jaringan memiliki model atau desain yang berbeda-beda. Mulai dari yang berbentuk seperti cincin hingga berbentuk seperti jala. Topologi mesh sendiri memiliki bentuk seperti sebuah jala. 

Dalam artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai topologi mesh. Jadi bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan topologi jenis ini, Yuk simak informasinya.

Pengertian Dan Manfaat Topologi Mesh

Pada pembuka sudah disinggung sedikit mengenai pengertian topologi mesh, untuk lebih jelasnya topologi mesh adalah sebuah jaringan komputer yang bentuk koneksi antar perangkatnya langsung berhubungan pada satu jaringan. Jenis topologi jaringan ini biasanya digunakan pada jaringan yang tidak terlalu besar. Topologi mesh memiliki desain seperti jala, yang di mana pada setiap perangkat akan terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Pengertian dan Manfaat Topologi Mesh

Topologi Mesh tergolong ke dalam jenis arsitektur jaringan yang jarang dipakai. Hal ini dikarenakan proses pengelolaan dan penggunaannya yang tergolong rumit. Selain sulitnya pengelolaan, topologi jenis ini dinilai lebih boros dalam penggunaan kabel.

Manfaat topologi mesh itu sendiri yaitu untuk menghubungkan masing-masing perangkat yang ada pada jaringan secara langsung. Sehingga, setiap perangkat dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan perangkat tujuan tanpa perlu melalui perangkat lain.

Macam-Macam Topologi Mesh

Topologi mesh sendiri memiliki 2 jenis, Jenis topologi mesh yang pertama adalah tipe fully connected serta partial connected. Kedua jenis tersebut memiliki perbedaan pada koneksinya. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Macam-macam Topology Mesh

Topologi Mesh Fully Connected

Topologi Mesh Fully Connected merupakan jenis topologi yang seluruh perangkatnya saling terkoneksi dengan perangkat lainnya. Artinya adalah apabila terdapat 6 perangkat, maka pada setiap perangkatnya akan terhubung dengan 5 perangkat lainnya.

Baca Juga:  Capture The Flag: Cara Seru Belajar Cyber Security

Karena seluruh perangkat saling terkoneksi maka topologi ini diberi nama fully connected atau terkoneksi penuh. Topologi jenis ini juga memungkinkan untuk melakukan transmisi data kepada setiap node.

Topologi Mesh Partial Connected

Jenis yang kedua adalah jenis Topologi Mesh Partial Connected. Hal ini berbeda dengan yang sebelumnya, karena pada jenis ini tidak semua perangkat saling terkoneksi. Hanya beberapa perangkat saja yang terkoneksi.

Maka dari itu, perangkat yang dapat berkomunikasi pada topologi mesh jenis ini adalah hanya perangkat yang terhubung saja. Topologi mesh jenis ini cocok digunakan untuk Anda yang tidak terlalu membutuhkan koneksi antar perangkat. Topologi jenis ini juga dinilai lebih hemat penggunaan kabel.

Baca Juga : Topologi Ring Adalah: Pengertian, Fungsi, Karakteristik dan Cara Kerjanya

Apa Saja Karakteristik Topologi Mesh?

Sebelum dijelaskan mengenai karakteristik dari topologi mesh, Anda juga harus mengetahui rumus yang akan digunakan untuk membuat topologi jaringan tersebut. Rumus yang akan digunakan adalah N(N-):2, dengan N yang merupakan jumlah dari perangkat yang digunakan. Selain koneksi, pada setiap perangkat juga wajib memiliki port masukan/keluaran sebanyak N-1.

Sebagai contoh, apabila Anda akan menggunakan 5 perangkat, maka jumlah koneksi yang diperlukan adalah 5(5-1):2 = 10 koneksi. Sedangkan port yang dibutuhkan adalah sebanyak 5-1= 4 port.

Setelah mengerti bagaimana cara mencari kebutuhan koneksi serta port pada topologi mesh, selanjutnya akan dibahas mengenai karakteristik dari topologi mesh. Karakteristik yang pertama dari topologi mesh adalah pada topologi jenis ini, setiap perangkat akan terhubung satu dengan yang lainnya.

Kedua, kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap perangkatnya sangatlah banyak. Karakteristik yang berikutnya adalah masing-masing perangkat memiliki paling sedikit 2 port input/output atau bahkan lebih. Karakteristik yang terakhir adalah konfigurasi dalam berkomunikasi pada masing-masing node berbeda-beda.

Cara Kerja Topologi Mesh Beserta Contoh-contohnya

Cara Kerja Topologi Mesh Beserta Contoh-Contohnya

Prinsip kerja topologi mesh adalah dimulai dengan node jaringan yang saling terhubung antar satu dengan yang lain menggunakan kabel. Node tersebut dihubungkan secara langsung dari satu ke yang lain. Dengan dihubungkannya node secara langsung membuat durasi transmisi data akan berjalan secara cepat. Hal ini karena data tidak perlu mengalir melalui node lain, tetapi langsung menuju node tujuan.

Baca Juga:  Apa Itu Latency? Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Beberapa contoh topologi mesh diimplementasikan pada warung internet atau yang biasa kita sebut dengan warnet serta jaringan komputer. Hal ini karena pada sistem jaringan tersebut sangat membutuhkan pemantauan dari satu perangkat ke perangkat yang lain.

Selain itu, topologi mesh juga digunakan pada sistem pembangkit listrik tenaga nuklir. Hal ini dipilih karena dinilai lebih efektif dalam melakukan pengiriman data terhadap perangkat lainnya. Namun, pada PLTN topologi ini dikembangkan menjadi tanpa kabel untuk menghindari terjadinya kesalahan perancangan kabel.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh?

Setelah mengetahui pengertian hingga cara kerja dari topologi mesh, Anda juga harus mengetahui kelebihan serta kekurangan dari topologi mesh itu sendiri. Berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari topologi mesh. Yuk simak penjelasannya!

Kelebihan Topologi Mesh

Kelebihan pertama dari topologi mesh adalah dapat mendeteksi sebuah kesalahan maupun kerusakan dengan cepat. Hal ini sangat berguna dalam melakukan perbaikan secara cepat. Kelebihan selanjutnya adalah sistem keamanan data yang dapat diatur. Sistem keamanan data yang akan dibagikan pada topologi mesh dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kelebihan yang ketiga adalah apabila terdapat sebuah kerusakan pada salah satu perangkat, maka perangkat lain tidak akan terpengaruh. Kelebihan topologi mesh yang terakhir adalah pengiriman data lebih cepat. Hal tersebut dikarenakan adanya dedicated link yang membantu proses pengiriman dari satu perangkat ke perangkat lain dengan cepat.

Kekurangan Topologi Mesh

Kekurangan yang pertama adalah instalasi pada topologi mesh tergolong cukup rumit. Hal ini karena pada topologi jenis ini perangkat yang harus dihubungkan cukup banyak serta membutuhkan banyak kabel, sehingga hal tersebut harus dilakukan oleh seorang profesional.

Kekurangan selanjutnya yaitu memerlukan biaya yang cukup besar, hal tersebut disebabkan karena banyaknya kabel yang dibutuhkan. Selain banyaknya kabel yang dibutuhkan, juga karena biaya perawatan yang tergolong sangat tinggi. Kekurangan yang terakhir adalah rumitnya proses konfigurasi pada setiap perangkat.

Dari ulasan di atas dapat rangkum bahwa topologi mesh merupakan sebuah topologi jaringan yang memiliki bentuk seperti jala. Pada topologi jenis ini, masing-masing perangkat akan terhubung secara langsung sehingga proses transmisi data dapat dilakukan secara cepat. Banyaknya koneksi yang dibutuhkan membuat topologi jenis ini kurang cocok digunakan untuk jaringan berskala besar.

Baca Juga:  MAN Adalah: Pengertian, Fungsi, Contoh, Skema Jaringan, Kelebihan dan Kekurangannya

Demikianlah sedikit penjelasan mengenai topologi mesh mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya. Selalu ingat bahwa kunci dari topologi mesh adalah ketelitian dalam perancangan koneksi. Semoga bermanfaat dan sukses selalu!

Bagi Anda yang ingin belajar tentang skill digital atau mengetahui cara kerja berbagai jenis topologi, Anda dapat mengikuti kursus di Coding Studio. Coding Studio memiliki beragam program kursus mulai dari programming hingga desain. Yuk segera daftarkan diri Anda sekarang juga!

Related Articles