Content planner adalah posisi dalam digital marketing sebagai perancang konten yang saat ini sedang naik daun. Posisi ini berkaitan erat dengan berkembangnya media sosial.
Terkadang tugas perancang konten beririsan dengan content strategist, bahkan pada beberapa perusahaan, tugas content planner diberikan pada content strategist.
Lalu sebenarnya apa itu content planner? Simak rangkuman artikel di bawah ini.
Pengertian dari Content Planner
Content planner adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam perencanaan konten secara keseluruhan. Setelah content strategist membuat strategi konten yang diperlukan, perancang konten akan mengaplikasikannya dalam bentuk jadwal atau agenda yang terencana.
Perancang konten akan membuat topik yang bersumber pada strategi konten, menentukan jenis konten dan suatu taktik untuk memenuhi preferensi dan tujuan audiens, serta mengatur seluruh idenya ke dalam kalender editorial.
Dengan demikian, semua yang terlibat dalam pembuatan konten seperti content creator atau content writer mengetahui tugas dan timeline mereka masing-masing.
Manfaat dari Content Planner
Pekerjaan ini memastikan konten yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Manfaat content planner lainnya yaitu sebagai berikut.
- Membuat jadwal produksi konten
- Memastikan pembuatan konten yang unik tetapi bermanfaat
- Memanfaatkan sumber daya produksi yang tersedia dengan baik
- Meningkatkan engagement atau menarik perhatian dan keterlibatan audiens dalam konten
- Menganalisis rencana konten dan melihat efektivitas konten dalam mencapai target pasar
- Membangun branding perusahaan dan menumbuhkan loyalitas pelanggan
Tugas dari Content Planner
Tanggung jawab dan tugas content planner mencakup perencanaan dalam konten. Berikut beberapa tugas yang harus dijalankan oleh posisi ini.
1. Membuat perencanaan konten
Sesuai namanya, tugas dari content planner adalah membuat perencanaan konten. Perencanaan tersebut bisa dibuat dalam periode waktu tertentu. Contohnya, sekali dalam dua minggu, sekali dalam sebulan, atau bahkan sekali dalam setahun.
Periode waktu tersebut menyesuaikan kebutuhan serta hasil riset yang sebelumnya dilaksanakan oleh content strategist.
Perencanaan yang dibuat juga disesuaikan dengan kebutuhan audiens. Posisi ini perlu mempertimbangkan informasi seperti apa yang ingin diterima audiens dan dalam bentuk seperti apa cara penyampaian informasinya.
Pekerjaan ini juga perlu mempertimbangkan momentum apa saja yang akan dimanfaatkan untuk kampanye. Hal tersebut termasuk misalnya momen pergantian tahun atau hari besar agama.
2. Merancang dan mengatur kalender editorial
Tugas atau fungsi content planner selanjutnya ialah membuat kalender editorial yang bisa diakses dan digunakan oleh semua orang yang terkait dengan bidang pemasaran.
Kalender editorial akan memberikan gambaran terhadap tugas dan tanggung jawab dari masing-masing posisi. Contohnya, desain seperti apa yang harus dibuat, kapan deadline tugasnya, dan kapan konten tersebut akan tayang.
Kalender itu juga bisa dipakai dalam memantau jalannya kampanye supaya tetap sesuai dengan strategi atau rencana yang telah disepakati.
Skill menjadi Content Planner
Setelah mengetahui tugas dari seorang perancang konten, apa saja skill yang dibutuhkan dalam content planner? Berikut uraian penjelasannya.
1. Kemampuan berpikir kreatif
Ide merupakan nyawa dari sebuah konten. Tanpa adanya kreativitas, kampanye yang dilakukan tidak akan menarik perhatian konsumen. Sama halnya dalam bidang kreatif lainnya, content planner harus mempunyai jiwa kreatif yang tinggi.
Hal tersebut karena Anda tidak hanya bertugas dalam perencanaan konten yang terjadwal, namun juga memastikan konten yang dibuat bisa menarik minat audiens.
2. Kemampuan SWOT
Analisis SWOT yaitu suatu teknik perencanaan strategis yang dipakai untuk membantu individu atau organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang berkaitan langsung dengan perencanaan proyek dalam bisnis.
Skill content planner ini akan membantu dalam membuat perencanaan dengan lebih mudah. Analisis tersebut juga dapat memberikan gambaran tentang produk atau brand yang akan dikampanyekan. Kemampuan SWOT juga bisa membantu dalam memahami audiens pada perencanaan konten yang dibuat.
3. Memahami tren
Kemampuan berikutnya yang dibutuhkan untuk menjadi content planner adalah bisa menangkap momentum penting untuk dimanfaatkan dalam kegiatan promosi.
Anda tidak hanya perlu memahami tren yang berkaitan dengan industri bisnis Anda, tetapi juga perlu memahami tren lainnya yang masih relevan untuk digunakan dalam kampanye.
Anda juga harus bisa memanfaatkan topik yang sedang hangat dibahas di berbagai platform media dan menjadikannya sebuah rencana konten yang unik dan menarik.
Cara untuk Menggunakan Content Planner
Berikut beberapa cara menggunakan content planner secara efektif, diantaranya yaitu:
1. Memperhatikan kata kunci
Dalam merancang konten, content planner harus memperhatikan keyword atau topik yang relevan dengan target pasar. Selain itu, pekerjaan ini juga harus memastikan kata kunci tersebut sudah masuk dalam konten. Hal itu bisa membantu menempatkan posisi konten di halaman pertama pencarian yang nantinya akan menghasilkan banyak audiens
2. Menentukan format konten
Seorang perancang konten juga harus memperhatikan format konten sesuai dengan tujuan kampanye. Format tersebut bisa dalam bentuk video, infografis atau artikel di blog. Hal ini bisa membantu perusahaan untuk menghasilkan konten yang sesuai dengan preferensi konsumen.
Itulah beberapa hal mengenai pekerjaan seorang perencana konten. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan content planner adalah orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan konten sesuai dengan strategi konten marketing.
Apabila Anda tertarik dengan dunia digital marketing dan ingin mengasah kemampuan dalam bidang ini, Anda bisa berkunjung ke Coding Studio Academy untuk melihat berbagai materi pembelajaran yang disediakan. Tidak hanya itu, Coding Studio juga menyediakan bootcamp seperti software engineering,data analytic, cyber security, dan masih banyak lagi. Segera kunjungi situs Coding Studio Academy.