Anda mungkin memiliki tanda tanya yang sangat besar terkait apa itu SLA atau dikenal juga dengan nama Service Level Agreement. Pada umumnya, SLA adalah sebuah perjanjian kontrak antara suatu penyedia layanan dengan para pengguna layanan atau konsumennya. Biasanya perjanjian kontrak tersebut meliputi cara kerja layanan yang diperoleh konsumen hingga kewajiban bagi pengguna layanan.
Di era transformasi digital seperti saat ini, Anda sebagai salah satu pengguna layanan atau konsumen memiliki hak untuk mendapatkan pengalaman dalam menggunakan layanan dengan lebih baik dan layak. Oleh karena itu, Service Level Agreement dapat menjadi sebuah sarana penting guna meningkatkan pengalaman dari para penggunanya.
Komponen-Komponen yang Terdapat di dalam SLA atau Service Level Agreement
Pada dasarnya, SLA atau Service Level Agreement memiliki beberapa komponen-komponen utama dalam SLA itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, komponen SLA yang dimaksud tersebut akan dirangkum tuntas melalui beberapa pembahasan yang menarik dan informatif di bawah ini.
1. Deskripsi layanan yang diberikan atau Services.
Dalam komponen berikut, ini, penyedia layanan akan memberikan berbagai deskripsi dan informasi penting yang dibutuhkan oleh para pengguna layanan. Sebelum menggunakan layanan, penting bagi pengguna layanan untuk memahami detail-detail informasi mengenai layanan yang ditawarkan.
Oleh sebab itu, biasanya pada komponen deskripsi berikut, deskripsi atau informasi mengenai layanan yang diberikan penyedia layanan akan dijelaskan secara detail dan juga terperinci. Hal ini demi mencegah terjadinya kebingungan dan salah tangkap atau tafsir dari pihak pengguna layanan tersebut.
2. Service Level atau standar layanan.
Salah satu komponen penting yang terdapat di dalam SLA adalah service level atau standar level. Pada bagian ini berisi tentang sejauh mana standar serta kualitas dari layanan yang wajib untuk dilakukan oleh sebuah penyedia layanan. Dalam komponen ini juga dijelaskan tingkat ketersediaan dari layanan yang ditawarkan kepada para pengguna layanan.
3. Pengukuran atau Measurement.
Komponen selanjutnya yang umum ditemukan pada Service Level Agreement adalah pengukuran atau measurement. Pada bagian ini, pengguna dapat memperkirakan jaminan kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan melalui metrik yang disediakan.
Dengan adanya komponen berikut, pengguna layanan dapat memahami parameter kualitas layanan, metode pengukuran yang dilakukan hingga gambaran lengkap pelaporan. Komponen ini dapat mengevaluasi kinerja layanan sebelum pengguna memutuskan untuk memakai layanan tersebut.
4. Durasi layanan atau Intervals.
Layanan yang disediakan oleh penyedia layanan sendiri biasanya memiliki durasi atau interval tertentu. Di dalam Service Level Agreement, penyedia layanan wajib menyertakan berapa lama durasi atau jangka waktu yang berlaku akan perjanjian yang dilakukan tersebut.
Dalam komponen ini pula, perjanjian kontrak antara penyedia layanan dan juga pengguna layanan akan dikaji ulang maupun diperbaharui. Dengan demikian, segala hak dan kewajiban yang dimiliki penyedia dan pengguna layanan dapat terpenuhi sesuai tenggat waktu yang berlaku.
5. Kewajiban yang wajib dipenuhi atau Obligations.
Di dalam sebuah perjanjian kontrak resmi, sudah pasti terdapat obligations atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak, dalam hal ini penyedia dan pengguna layanan. Kewajiban-kewajiban ini penting dan wajib dipenuhi oleh kedua belah pihak demi kenyamanan bersama.
Misalnya saja jika suatu waktu karena suatu alasan penyedia layanan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Anda selaku pengguna layanan. Dalam kasus ini, Anda memiliki hak untuk mengajukan biaya penalti akibat dari gagalnya penyedia layanan menunaikan kewajibannya.
6. Hukuman atau Penalties.
Komponen yang terakhir dalam SLA adalah hukuman atau penalties. Komponen ini juga merupakan salah satu komponen yang wajib ada dalam Service Level Agreement. Dalam komponen ini akan dijelaskan hukuman atau penalty apa saja yang harus dilakukan apabila ada salah satu dari kedua belah pihak yang tidak mampu menunaikan kewajiban yang ada.
Tipe-Tipe dari SLA atau Service Level Agreement
Sejatinya SLA adalah sarana guna menyelesaikan masalah yang kerap terjadi pada bisnis tanpa ada kendala maupun gangguan. Berbicara mengenai tipe, tipe Service Level Agreement terdiri atas beberapa macam yang perlu Anda ketahui seperti yang dijelaskan berikut ini.
1. Service Level Agreement Multi Level.
Tipe SLA yang pertama adalah Service Level Agreement Multi Level. Pada perjanjian kontrak yang satu ini, pengguna layanan dapat menambahkan opsi tertentu pada klausa perjanjian kontrak yang ada. Pengguna memiliki hak dalam memilih opsi terbaik sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
2. Service Level Agreement dengan basis pelanggan.
Sesuai namanya Service Level Agreement dengan basis pelanggan atau customer-based SLA adalah jenis perjanjian yang mengacu pada pelanggan. Intinya, seluruh layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan disediakan oleh penyedia layanan.
3. Service Level Agreement dengan basis layanan.
Untuk perjanjian kontrak yang satu ini, Service Level Agreement dengan basis layanan merupakan jenis perjanjian kontrak yang mengacu pada layanan. Dengan kata lain, setiap layanan dari penyedia layanan disediakan untuk semua pengguna layanan yang ada.
Manfaat dari SLA atau Service Level Agreement dalam Bidang Bisnis
Dalam industri dan bidang bisnis, menerapkan SLA atau Service Level Agreement dapat memberikan beragam manfaat yang sangat berguna bagi Anda. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari SLA dalam bidang bisnis yang perlu Anda ketahui.
1. Informasi akan layanan yang lebih transparan.
Secara tidak langsung, Service Level Agreement atau SLA adalah pemberi informasi akan layanan yang transparan. Dengan informasi yang detail dan terperinci akan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan, tentu hal ini akan meminimalisir kesalahpahaman yang bisa terjadi pada pihak pengguna layanan.
2. Pengalaman pengguna semakin meningkat.
Manfaat SLA yang selanjutnya adalah mampu meningkatkan pengalaman dari para pengguna layanan. Standar kualitas tinggi yang diterapkan oleh penyedia layanan disadari atau tidak mampu meningkatkan pengalaman pengguna dengan sangat signifikan.
3. Menciptakan hubungan yang baik.
Dengan adanya Service Level Agreement, secara tidak langsung akan tercipta dan terbina hubungan yang jauh lebih baik antara pihak penyedia layanan dengan pihak pengguna layanan. Keberlanjutan hubungan tersebut akan selalu terjaga dengan adanya SLA ini.
4. Lebih unggul dari kompetitor bisnis lainnya.
Menggunakan Service Level Agreement sebagai landasan bisnis yang dikelola membuat Anda satu langkah lebih unggul daripada kompetitor bisnis Anda yang lainnya. Dengan unggul secara kompetitif, semakin banyak pengguna layanan yang akan menggunakan layanan tersebut.
5. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan.
Perjanjian kontrak tersebut, sedikit banyak juga membantu penyedia layanan untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas layanan untuk pengguna layanan sesuai dengan apa yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak sebelumnya.
Terdapat banyak sekali manfaat dan contoh SLA yang berkembang saat ini, seperti yang sudah dijabarkan secara langsung dalam pembahasan sebelumnya. Dengan melihat manfaat di atas, secara umum, Service Level Agreement atau SLA adalah surat perjanjian yang memberikan manfaat kepada dua belah pihak yang melakukan perjanjian kontrak tersebut.
Ingin belajar mengenai SLA dan materi IT lain dengan lebih dalam? Yuk join kursus IT di Coding Studio untuk menunjang karir di dunia IT!