Sebagai seorang Data Engineer atau Data Analyst, salah satu skill atau kemampuan yang wajib Anda miliki adalah kemampuan dalam membuat ERD atau Entity Relationship Diagram. ERD adalah jenis diagram yang bersifat terorganisir dan terstruktur dan pada umumnya digunakan dalam sebuah rencana bisnis atau business plan.
Pada dasarnya, ERD atau Entity Relationship Diagram adalah diagram atau bagan yang menunjukkan relasi yang saling terkoneksi antara beberapa entitas dalam bidang bisnis. Entitas ini sendiri dapat berupa benda atau objek yang memiliki bentuk maupun non-objek atau benda yang tidak memiliki wujud sama sekali.
Pengertian ERD atau Entity Relationship Diagram
Jika Anda merupakan seseorang yang memiliki profesi atau jobdesk sebagai Data Engineer atau Data Analyst sekalipun, maka penting bagi Anda untuk memahami apa itu ERD. Jika ditelaah lebih lanjut, ERD adalah salah satu bentuk diagram yang digunakan untuk keperluan bisnis dalam proses visualisasi atau gambaran tentang objek maupun data yang berhubungan dengan bisnis yang terbilang cukup rumit.
Adanya diagram tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman dan memberikan kemudahan dalam upaya pengembangan proyek bisnis yang hendak dilakukan. Selain itu adanya diagram ER juga dapat membantu supaya database system dapat terlihat lebih rapi dan terorganisir.
Pada umumnya diagram ER atau Entity Relationship Diagram kerap digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk memberikan kemudahan dalam mengelola dan mengatur data-data yang dimiliki supaya lebih keterkaitan antara entitas satu dan lainnya dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti.
Untuk dapat menjelaskan hubungan antara beberapa entitas dan objek data dalam pengertian ERD tersebut, ada beberapa jenis instrumen yang digunakan untuk menggambarkan degan jelas maksud dari diagram tersebut. Beberapa instrumen-instrumen tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Notasi.
Dalam diagram ER, Notasi merupakan simbol atau lambang yang digunakan untuk memvisualisasikan gambaran data yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
2. Simbol.
Selain Notasi, instrumen lain yang biasa digunakan dalam Entity Relationship Diagram atau ERD adalah Simbol. Simbol disini berfungsi untuk menandai simbol atau lambang yang digunakan dalam diagram ER.
3. Bagan.
Selain itu, instrumen lain yang biasa dipergunakan dalam diagram ER tidak lain dan tidak bukan adalah bagan. Instrumen Bagan ini merupakan sebuah desain atau model rancangan yang berguna dalam memperjelas interpretasi atau pemahaman.
Jenis-Jenis ERD atau Entity Relationship Diagram
Setelah memahami pengertian dan istilah ERD, kini saatnya beranjak ke jenis-jenisnya. Jika dilihat dari jenis-jenis atau modelnya ada dua macam jenis diagram ER yang kerap digunakan. Yaitu model data logis serta model data fisik.
1. Model Data Logis.
Jenis dan model data yang pertama adalah model data logis. Dalam jenis dan model logis ini memiliki prosedur pembuatan yang tidak memerlukan berbagai model dan jenis data abstrak maupun teoretis. Selain itu, model atau jenis model berikut ini dapat diperluas dan ditingkatkan secara otonom dan mandiri mulai dari yang sederhana hingga yang spesifik.
2. Model Data Fisik.
Untuk model data fisik, jika Anda sudah memiliki model data logis, maka Anda dapat mengembangkan dan meningkatkan model data logis yang dimiliki menjadi model data fisik. Secara umum, model data fisik biasanya akan dibuat dengan lebih terperinci dibanding dengan model data logis.
Komponen-komponen yang Menyusun ERD atau Entity Relationship Diagram
Berikutnya, supaya lebih memahami diagram ERD, akan lebih baik jika Anda mengetahui apa saja komponen penyusun ERD. Ada 4 komponen utama yang membentuk atau menyusun Entity Relationship Diagram seperti yang dijabarkan berikut ini.
1. Komponen Entitas.
Komponen pertama pembentuk atau penyusun ERD adalah Entitas. Komponen entitas sendiri merupakan himpunan entitas, objek maupun data yang memiliki perbedaan satu dengan lainnya. Entitas sendiri dibedakan menjadi dua bagian, yaitu entitas kuat dan entitas lemah.
Entitas kuat merupakan salah satu entitas yang tidak menggantungkan diri kepada entitas lain karena memiliki atribut kunci. Sedangkan entitas lemah adalah sebuah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri dan bergantung pada entitas yang lainnya.
2. Komponen Atribut.
Selanjutnya ada komponen atribut. Ada 5 jenis atribut yang dikenali dan sering dipakai dalam diagram ER. Jenis-jenis tersebut di antaranya adalah seperti berikut ini.
a. Atribut kunci.
Atribut Kunci merupakan atribut yang difungsikan untuk mengidentifikasi data yang terbilang cukup penting. Secara umum atribut ini memiliki data dengan bentuk angka seperti nomor Induk Mahasiswa atau nomor Kartu Tanda Penduduk.
b. Atribut simpel.
Selanjutnya ada atribut simpel yang merupakan sebuah atribut tunggal yang dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian. Dilihat dari contohnya, atribut ini digunakan pada alamat kantor atau perusahaan.
c. Atribut multinilai atau multivalue.
Atribut multinilai atau multivalue adalah atribut yang disinyalir memiliki nilai yang lebih dari satu. Contoh atribut ini terdapat pada situs tentang artikel yang memiliki penulis lebih dari satu.
d. Atribut gabungan.
Berikutnya ada atribut gabungan. Atribut gabungan sendiri ialah kompilasi dari beberapa atribut yang kecil menjadi sebuah kesatuan. Atribut tersebut dapat dijumpai pada nama depan, tengah maupun belakang.
e. Atribut derivatif.
Untuk yang terakhir terdapat atribut derivatif. Atribut yang kerap digunakan untuk menentukan selisih antara objek seperti usia, kelas hingga harga ini merupakan atribut yang sebenarnya sangat jarang digunakan dalam diagram ER.
3. Komponen Relasi.
Komponen penyusun contoh ERD berikutnya adalah Relasi. Sesuai namanya, komponen berikut merupakan koneksi antara satu entitas dengan entitas lainnya. Terdapat 3 jenis komponen relasi yang perlu Anda ketahui.
a. Relasi One to One.
Relasi yang satu ini mengaitkan satu entitas dengan entitas lainnya. Secara umum, relasi ini menunjukkan jika satu entitas hanya memiliki satu koneksi saja antar entitas.
b. Relasi One to Many.
Relasi One to Many menunjukkan jika satu entitas dapat melakukan koneksi dengan banyak entitas yang ada.
c. Relasi Many to Many.
Untuk relasi berikut memiliki arti jika setiap entitas yang ada dalam ERD adalah entitas yang dapat memiliki hubungan dengan tiap entitas yang ada.
4. Komponen Garis.
Komponen terakhir yang menyusun sebuah diagram ER ialah komponen garis. Komponen yang satu ini sendiri berfungsi sebagai penunjuk mengenai ikatan antar entitas.
Proses Pembuatan ERD atau Entity Relationship Diagram
Kini saatnya beranjak ke cara membuat ERD. Ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti dalam proses pembuatan ERD seperti terangkum berikut ini.
1. Melakukan identifikasi pada entitas.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan proses identifikasi terhadap entitas yang akan digunakan. Caranya dengan menggambarkan bentuk persegi panjang dengan memberikan sedikit deskripsi di dalamnya.
2. Berikan penjelasan mengenai relasi entitas.
Setelah proses identifikasi, Anda dapat meneruskan proses pembuatan dengan mengaitkan menggunakan garis beberapa entitas yang berkaitan. Pastikan Anda melakukannya sesuai dengan yang proyek bisnis Anda butuhkan.
3. Tambahkan beberapa atribut.
Selanjutnya, Anda bisa menambahkan beberapa atribut yang dibutuhkan ke dalam entitas yang sudah Anda buat.
4. Lengkapi dan sempurnakan diagram ER.
Terakhir, periksa kembali tata letak simbol yang Adna gunakan dalam diagram tersebut. Anda dapat memperbaiki kembali beberapa kesalahan yang mungkin Adna lakukan dalam proses pembuatan diagram ER.
Dapat disimpulkan pembuatan ERD adalah salah satu hal penting yang harus dikuasai oleh Data Engineer maupun Data Analyst sekalipun. Untuk bisa mempelajari pembuatan diagram ERD dan berbagai bidang IT lainnya, Anda bisa mengakses platform khusus bidang IT bernama Coding Studio.