Skala Ordinal Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya
Di dalam ilmu statistik, analisis dan pengukuran data merupakan dua aspek yang cukup krusial di dalam sebuah penelitian. Skala ordinal adalah salah satu bentuk konsep dalam ilmu statistik yang digunakan untuk melakukan analisis dan pengukuran data di mana data atau informasi yang terkumpul memiliki sifat yang non numerik dan tidak dapat diketahui nilai intervalnya.
Dapat dikatakan jika skala ordinal mempunyai peran yang cukup penting dalam sebuah penelitian, tak heran jika dalam bisnis hal tersebut kerap kali dipergunakan. Dalam artikel berikut ini akan dijelaskan secara menyeluruh mengenai apa itu skala ordinal, manfaat dari penggunaannya hingga contoh-contoh konkretnya.
Pengertian dari Skala Ordinal
Sebenarnya apa itu pengertian dari skala ordinal? Jika ditelaah secara mendalam, skala ordinal merupakan salah satu skala pengukuran yang digunakan untuk mengklasifikasi atau mengategorisasikan beberapa variabel yang biasanya identik dengan peringkat maupun urutan tertentu. Secara umum, biasanya urutan variabel atau data yang diukur memiliki urutan yang acak dan tidak konsisten.
Secara garis besar, skala ordinal sering kali digunakan untuk mengukur skala perbedaan di mana Anda tidak mengetahui hasil valid dari perbedaan variabel yang diinginkan tersebut secara lebih spesifik. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan skala ordinal untuk mengukur aspek “setuju” hingga tidak “setuju”, namun tidak dapat mengetahui tingkat perbedaan pastinya dalam bentuk angka atau numerik.
Manfaat Penggunaan Skala Ordinal
Seperti yang diketahui, skala ordinal adalah salah satu jenis dan bentuk skala pengukuran dan analisis data yang kerap digunakan. Hal ini tidak lepas dari beragam manfaat skala ordinal yang dapat diperoleh. Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan skala ordinal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memudahkan dalam komparasi atau perbandingan
Salah satu manfaat yang dibawa oleh skala ordinal ialah kemudahan yang bisa Anda dapatkan saat melakukan komparasi atau perbandingan. Umumnya komparasi atau perbandingan yang dilakukan meliputi beberapa variabel hingga kelompok tertentu. Dari hail komparasi atau perbandingan yang dilakukan, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cermat dan tepat.
2. Mengukur tingkat kepuasan dan keberhasilan
Skala ordinal juga kerap digunakan dalam bidang seperti bisnis. Dalam bidang bisnis tersebut, umumnya skala ordinal digunakan untuk mengukur dan menganalisis tingkat kepuasan dari pelanggan bisnis Anda hingga keberhasilan layanan dalam bisnis Anda luncurkan. Kehadiran skala ordinal juga bisa digunakan untuk mengevaluasi produk maupun layanan yang bisnis Anda tawarkan.
3. Menganalisis dan mengukur pandangan hingga preferensi masyarakat
Selain itu, skala ordinal adalah aspek yang tepat untuk menganalisis dan juga mengukur berbagai pandangan dan juga preferensi masyarakat terhadap sebuah topik. Melalui analisis dan pengukuran menggunakan skala ordinal ini, Anda bisa memahami keinginan dan kebutuhan dari masyarakat luas dengan efektif.
Karakteristik dari Skala Ordinal
Supaya dapat memahami skala ordinal lebih dalam, selain mengetahui pengertiannya, penting bagi Anda untuk memahami karakteristik skala ordinal. Ada beberapa karakteristik dari skala ordinal yang penting untuk Anda ketahui seperti yang diulas dalam pembahasan berikut.
1. Tidak memiliki operasi aritmetika dasar
Salah satu karakteristik yang jelas terlihat dari skala ordinal ialah tidak adanya operasi aritmetika dasar di dalamnya. Operasi aritmetika dasar ini umumnya terdiri dari penjumlahan, pengurangan, pembagian hingga perkalian. Tidak adanya operasi aritmetika dasar dalam skala ordinal disebabkan skala pengukuran yang satu ini tidak memiliki titik nol.
2. Memiliki urutan nilai yang tepat dan jelas
Dalam pengukuran menggunakan skala ordinal, diketahui jika urutan nilainya tersusun dengan runtut dan juga sistematis. Jadi misalnya saja Anda melakukan pengukuran tingkat kepuasan, maka susunan atau urutannya dimulai dari “sangat puas”, “puas”, “netral”, “tidak puas” dan “sangat tidak puas” atau sebaliknya.
3. Memiliki skala nilai yang bervariasi
Selain memiliki urutan yang tersusun dengan sistematis, karakteristik dari skala ordinal yang jelas terlihat adalah rentang atau skala nilai sangat bervariasi. Contohnya saja dalam tingkat jenjang pendidikan, rentang dan skala nilai yang digunakan mencakup “tidak sekolah”, “TK”, “SD”, “SMP”, “SMA” hingga “Diploma atau Sarjana”.
Contoh Penggunaan Skala Ordinal
Skala ordinal menjadi salah satu skala pengukuran dan analisis data yang sangat sering digunakan oleh banyak individu maupun kelompok. Hal ini terlihat dari beberapa contoh skala ordinal yang diulas melalui pembahasan di bawah ini.
1. Evaluasi suatu produk atau layanan
Salah satu contoh penggunaan skala ordinal adalah dapat digunakan untuk melakukan evaluasi suatu produk dan layanan. Umumnya nilai yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap sebuah produk atau layanan mencakup “puas” atau “tidak puas”.
2. Survei pendapat masyarakat
Contoh lainnya dari skala ordinal yaitu survei pendapat masyarakat terhadap suatu isu atau topik-topik tertentu. Dalam survei opini atau pendapat masyarakat, biasanya nilai yang digunakan meliputi “setuju”, “netral” maupun “tidak setuju”.
Perbedaan dari Skala Ordinal dan Skala Nominal
Pada dasarnya skala nominal dan skala ordinal merupakan dua pengukuran yang terbilang cukup berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan skala nominal dan ordinal dapat dilihat dari jenis informasi yang didapatkan. Skala nominal merupakan skala pengukuran yang hanya dapat diklasifikasikan atau dikategorikan saja sedangkan skala ordinal tidak hanya dapat diklasifikasikan dan dikategorikan, namun juga memiliki peringkat dan urutan tertentu.
Dari penjelasan tersebut, dapat digarisbawahi jika skala ordinal adalah skala pengukuran yang penting digunakan untuk proses analisis hingga pengukuran data. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai skala ordinal maupun segala materi lainnya yang berhubungan dengan IT, Coding Studio menjadi tempat kursus IT online yang patut Anda coba.
