Apa itu Backlog? Pengertian, Manfaat, Tujuan dan Contohnya

Dalam dunia kerja, backlog adalah sebuah daftar tugas, pekerjaan serta fitur yang harus bisa diselesaikan dalam suatu proyek kerja. Umumnya pembuatan backlog akan diurutkan sesuai dengan skala prioritas dan akan dipakai menjadi alat perencanaan yang digunakan dalam pengelolaan proyek. Di dalam backlog akan meliputi semua elemen yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan proyek sebaik mungkin.

Pengertian Backlog

Pengertian Backlog

Apa itu backlog dimaknai secara istilah sebagai satu istilah yang merujuk pada daftar pekerjaan yang harus diselesaikan dan ditangani oleh sebuah individu maupun tim kerja. Istilah ini umumnya dipakai dalam proses pengembangan produk terdiri dari produk bisnis atau produk manajemen skala besar hingga perangkat lunak. Kegunaan backlog adalah agar supaya semua pekerjaan dalam proyek bisa diselesaikan secara efektif.

Manfaat Backlog

Berikut ini adalah beberapa manfaat product backlog dalam proses pengelolaan proyek:

Manfaat Backlog

1. Pengelolaan sumber daya yang lebih maksimal

Backlog bermanfaat bagi manajer proyek sehingga bisa membuat alokasi dan mengelola sumber daya yang lebih maksimal untuk pekerjaan yang diprioritaskan. Secara tidak langsung hal tersebut akan membantu tim kerja untuk memahami apa yang diharapkan dari pemilik proyek sehingga terhindar dari pemborosan tenaga dan waktu.

2. Meningkatkan fokus dan prioritas kerja

Keberadaan backlog akan membantu tim kerja untuk bisa lebih berfokus dan meningkatkan prioritas kerja pada jenis pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Sehingga bisa terhindar dari risiko adanya keterlambatan penyelesaian proyek atau pengabaian proyek yang terbilang penting. 

3. Memberikan fasilitas untuk diskusi tim

Tujuan backlog bisa memberikan bantuan pada tim untuk mendiskusikan tentang bagaimana cara memprioritaskan pekerjaan pada produk yang dikembangkan. 

4. Memudahkan pemberian pekerjaan

Adanya backlog akan membuat penetapan pemberian pekerjaan atau tugas pada setiap orang sesuai dengan keahlian dan job deskripsinya masing-masing. Hal tersebut dibuat berdasarkan fungsi yang sudah terlebih dahulu ditulis dan diurutkan sesuai dengan tingkat skala prioritas yang dimiliki. 

Baca Juga:  Net Present Value (NPV): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung dan Contohnya

5. Penyediaan sumber kebenaran untuk rencana kerja tim

Manfaat yang terakhir dari adanya backlog adalah untuk membantu tim kerja untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan selanjutnya tanpa harus berpikir tentang apa yang diprioritaskan dari pekerjaan tersebut. 

Setelah menyimak penjelasan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa tujuan backlog adalah menjadi satu daftar tugas yang terus berkesinambungan dan meliputi semua aspek manajemen dan pengembangan produk dalam bisnis.

Dengan adanya backlog maka ada efisiensi alur kerja dan waktu sehingga proses pengembangan produk bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala. Maka bisa dipahami mengapa backlog penting keberadaannya, tidak lain agar supaya tim bisa bekerja dan menghasilkan produk dengan baik sesuai permintaan bisnis. 

Lalu bagaimana cara menentukan skala prioritas pada backlog? Bahwa product backlog merupakan sebuah teknik yang sangat efektif untuk bisa membagi tugas dan pekerjaan sesuai dengan skala prioritas. Ada beberapa hal yang bisa menjadi acuan untuk menentukan skala prioritas tersebut, diantaranya adalah:

  • Faktor sejauh mana sebuah pekerjaan membutuhkan keahlian dan sejauh mana kebutuhan pasar bisa terpenuhi
  • Faktor seberapa besar kontribusi dari pekerjaan atau proyek pada nilai produk secara keseluruhan
  • Faktor sejauh mana produk memiliki ketergantungan pada elemen yang ada di dalam proses pengembangan
  • Faktor pertimbangan perkiraan biaya pengembangan, peluang pendapatan dan dampak dari finansial yang berhubungan dengan proyek
  • Faktor analisa produk serta pasar yang dinilai dari sejauh mana produk bisa memenuhi kebutuhan serta harapan dari pasar bisnis
  • Faktor risiko dan kapabilitas proyek dengan cara menganalisis tingkat kesulitan serta risiko saat pekerjaan diselesaikan

Secara umum ada 3 tipe backlog yang dikelompokkan sesuai dengan jenis tugas yang dimilikinya:

  • Functional Backlog

Merupakan tipe backlog yang bisa memberikan deksripsi terperinci dari sebuah kebutuhan yang diperlukan dalam proses pengembangan. Dalam tipe ini penjelasan akan menggunakan 3 hal utama meliputi Who, What dan Why

  • Technical Debt

Adalah sebuah daftar tugas yang terdapat pada backlog yang muncul sebagai bentuk konsekuensi dari kualitas pekerjaan yang ada di luar harapan. Umumnya perintah dari tipe ini disampaikan dengan singkat dan jelas namun mencakup informasi perubahan yang dibutuhkan. 

  • Architectural Backlog

Adalah satu bagian penting yang ada di dalam proses pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk memastikan adanya tindak lanjut serta daya kekuatan sistem. Penjelasan dari perintah tipe ini akan memakai jenis kalimat yang padat, singkat dan jelas untuk memberikan arahan yang jelas pada tim pengembangan produk. 

Baca Juga:  Mengenal Kuliah IT, Jurusan dan Kampus IT Terbaik

Berikut ini ada beberapa contoh product backlog yang banyak ditemui pada proyek pengembangan:

  • Sebagai pengguna, saya menggunakan Title & Meta Checker Tool dari developer khusus sehingga bisa memperoleh tampilan metadata yang bisa dinavigasi secara akurat
  • Lakukan upgrade pada tools yang digunakan pada versi yang paling update
  • Terjadi error ketika ingin mengulang proses pengecekan yang berlangsung secara berturut-turut

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk cara membuat backlog yang baik dan benar yaitu:

  1. Tentukan tujuan produk dengan cara mengidentifikasi kebutuhan bisnis
  2. Buat Product Backlog Item (PBI) yang meliputi nomor, deskripsi, nilai bisnis dan bobot PBI
  3. Tentukan skala prioritas untuk memastikan tim bisa fokus pada pekerjaan
  4. Tentukan sprint velocity dalam proyek dengan tepat

Demikian penjelasan tentang backlog adalah hal penting yang harus ada dalam sebuah pekerjaan. Coding Studio juga menyediakan pelatihan keterampilan manajemen produk backlog secara profesional. Peserta kursus bisa mengikuti kursus secara online sehingga lebih mudah dan fleksibel untuk didapatkan hanya dari Coding Studio.