Metode Scrum Adalah: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contohnya

Metode Scrum Adalah Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contohnya

Metode scrum adalah metode dengan bentuk kerangka kerja yang mempunyai tugas utamanya untuk mendapatkan solusi dari permasalahan maupun pengerjaan di suatu project. 

Nah, setelah Anda memahami apa itu metode scrum, simak juga informasi selengkapnya tentang manfaat, cara kerja, tahapan dan lainnya di bawah ini. 

Manfaat Metode Scrum

Metode scrum memiliki banyak manfaatnya untuk bisnis Anda, seperti: 

Manfaat Metode Scrum

1. Menyederhanakan Proses

Metode scrum bermanfaat untuk menyederhanakan proses, khususnya dalam pengembangkan produk. Dengan menerapkan metode satu ini, Anda bisa menemukan cara yang mudah sebab dibagi menjadi beberapa tahapan yang bisa disajikan dengan nyata. 

2. Siap dengan Perubahan

Perubahan bisa terjadi di industri maupun jenis bisnisnya, sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan mengikuti perubahan yang terjadi dengan cara menyesuaikan produk dan jasa yang mereka tawarkan. 

3. Monitoring Alur Pekerjaan

Metode scrum juga bermanfaat untuk monitoring alur pekerjaan dari tim dengan baik. Hak ini bisa melakukan penyesuaian jika ada perubahan di beban pekerjaan dan dapat menyesuaikannya secara cepat serta flow pekerjaan jadi seimbang kembali. 

Baca Juga:  Apa itu Reach? Pengertian, Manfaat dan Cara Meningkatkannya

Itulah beberapa manfaat penting dari metode scrum bagi bisnis yang bisa didapatkan. 

Cara Kerja Metode Scrum

Cara melakukan metode scrum dua setiap project yang sedang dilakukan, perlu melakukan beberapa tahapan di bawah ini: 

1. Menentukan Tim

Menentukan tim scrum merupakan langkah awal yang penting dan biasanya terdiri dari 5 hingga 9 orang dari pendukung, pengembang, perancang, penguji dan yang lainnya. 

2. Menentukan Waktu Pengerjaan

Anda harus menentukan waktu pengerjaan selama rapat perencanaan dan juga memastikan semua anggotanya berkomitmen bisa menyelesaikannya. 

3. Menentukan Peran pada Tim

Cara kerja selanjutnya dari metode scrum adalah menentukan peran pada tim juga hal penting lainnya, seperti scrum master, product owner dan development team. 

4. Mengumpulkan Backlog Produk

Kumpulkan dahulu backlog produk dari seluruh cerita pelanggan untuk dibuat serta menyelesaikan di project tersebut. 

5. Memulai Sprint

Jika sudah mengumpulkan backlog, Anda bisa memulai merencanakan sprint yang pertama serta melakukan brainstorming dengan tim tentang tugas yang akan dilakukan. 

Demikian penjelasan mengenai cara kerja pada metode scrum secara lengkap. 

Tahapan Metode Scrum

Tahapan Metode Scrum

Tahapan-tahapan pelaksanaan metode scrum yang bisa dipelajari adalah: 

1. Intitiation

Tahapan ini yaitu membuat visi proye, seperti skateholders, tugas dan peran anggota tim serta lainnya. 

2. Planning dan Estimation

Di tahapan ini pada metode scrum adalah membuat rencana sprint serta waktu penyelesaian masalah. 

3. Implementation

Tahapan impelementation akan melakukan sprint sesuai rencana yang sudah dibuat sebelumnya. 

4. Evaluasion

Di akhir proyek, Anda bisa melakukan meeting untuk mengevaluasi sprint yang sudah dilakukan. 

5. Releasing

Pada tahapan terakhir, Anda akan menyerahkan produk akhirnya kepada skateholder. 

Demikian penjelasan mengenai tahapan-tahapan pada metode scrum yang dilakukan. 

Kerangka Kerja Metode Scrum

Kerangka kerja pada metode scrum yang paling umum dilakukan adalah: 

1. Sprint Planning

Sprint planning merupakan pertemuan pada tahap awal untuk menentukan tujuan, perencanaan dan mengidentifikasi item backlog. 

2. Sprint Backlog

Spriny backlog merupakan daftar pekerjaan yang perlu diselesaikan oleh tim selama proses sprint. 

Baca Juga:  B2C: Definisi, Contoh serta Manfaatnya dalam Bisnis Pemasaran

3. Daily Scrum

Daily scrum merupakan pertemuan singkat setiap hati yang dilakukan oleh tim untuk memperbarui pekerjaan, menyelaraskan langkah-langkah berikutnya dan mengidentifikasi hambatan yang muncul. 

4. Sprint Review

Sprint review merupakan pertemuan yang dilakukan apabila setiap sprint sudah selesai. 

5. Sprint Retrospective

Sprint retrospective merupakan pertemuan yang dilakukan setelah sprint review untuk mengidentifikasi peluang perbaikan. 

Itulah dia kerangka-kerangka pada metode scrum yang paling umum. 

Pilar Utama Scrum

3 pilar utama pada scrum untuk mencapai pengembangan produk adalah: 

1. Transparansi

Hal ini merujuk pada keterbukaan serta pemahaman secara jelas mengenai produk serta proses pengembangan. 

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan merujuk dengan aktivitas yang terus menerus untuk evaluasi progres serta hasil dari kerja tim pengembangan produk Anda. 

3. Adaptasi

Adaptasi merujuk pada kemampuan Anda untuk merespon dan menyesuaikan perubahan yang ada saat pengembangan produk. 

Nah, begitulah ketiga pilar utama yang ada di metode scrum. 

Peran Scrum

Peran utama pada metode scrum yang perlu dipahami adalah: 

1. Scrum Master

Scrum master merupakan pemimpin tim yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan praktis scrum dilakukan dengan baik. 

2. Product Owner

Product scrum merupakan perwakilan dari pelanggan untuk mengartikulasi kebutuhan dari pelanggan, mengatur backlog produk dan mengambil keputusan mengenai prioritas fiturnya. 

3. Development Team

Development team merupakan tim pengembang yang memiliki tanggung jawab mengembangkan, merancang serta menguji produk. 

Itulah semua peran utama pada metode scrum dengan tanggung jawabnya masing-masing. 

Contoh Penerapan Metode Scrum

Contoh penerapan dari metode scrum misalnya ada sebuah perusahaan yang ingin membuat aplikasi. Perusahaan tersebut memanfaatkan perusahaan IT untuk membuatkan aplikasi tersebut dengan waktu perilisan 6 bulan ke depan. Kemudian, perusahaan IT tersebut akan memakai metode scrum selama menyusun semua prioritas yang perlu dikerjakan di periode tertentu.  

Kelebihan dan Kekurangan Metode Scrum

Kelebihan dan Kekurangan Metode Scrum

Kelebihan dan kekurangan metode scrum yang perlu diketahui adalah: 

1. Kualitas Produk Terjaga

Kelebihan metode scrum adalah kualitas produk terjaga sebab tim pengembang fokus dengan satu fungsionalitas di setiap periode sprint. 

Baca Juga:  Black Hat SEO: Pengertian, Contoh dan Cara Menghindarinya

2. Memudahkan Uji Coba

Metode scrum memudahkan klien melakukan uji coba software yang dikembangkan dahulu sebelum dirilis. 

3. Planning Sprint Tidak Didefinisikan dengan Baik

Kekurangan dari metode ini adalah jika planning sprint tidak didefinisikan dengan baik, maka bisa merusak perkiraan dari biaya serta waktu secara akurat. 

4. Menyebabkan Scope Creep

Metode ini juga memiliki kekurangan bisa menyebabkan scope creep jika skateholder sering menuntut fitur serta fungsi tambahan yang bisa mempengaruhi scope proyeknya. 

Nah, jadi metode scrum adalah sebuah metode memiliki bentuk kerangka kerja yang mempunyai tugas utamanya untuk mendapatkan solusi dari permasalahan maupun pengerjaan di suatu project. Bagi Anda yang ingin mengikuti kursus pengembangan aplikasi atau website bisa coba melalui Coding Studio.

Related Articles