Business to Customer atau lebih dikenal dengan istilah B2C adalah suatu strategi pemasaran atau penjualan dimana sebuah perusahaan akan menjual atau menawarkan produk atau layanan secara langsung ke konsumen, baik secara personal maupun kelompok tertentu yang berarti pada proses penjualan tersebut tidak ada pihak perantara lain yang ikut terlibat.
Pada era digital seperti saat ini yang diketahui tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, mempelajari computer, IT dan teknologi dinilai sangat penting. Anda bisa mempelajari hal tersebut melalui platform kursus bernama Coding Studio. Nantinya, pengetahuan yang Anda peroleh dari kursus tersebut dapat Anda aplikasikan langsung pada bisnis online atau digital yang Anda kelola.
Definisi dari B2C atau Business to Customer
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, Business to Customer adalah sebuah proses transaksi atau penjualan antara sebuah perusahaan dengan konsumen secara langsung. Ciri B2C yang terlihat adalah tidak adanya campur tangan pihak mana pun di setiap proses penjualannya. Dengan kata lain, produk atau layanan yang dipesan konsumen akan langsung disalurkan ke konsumen tersebut.
Bisa dikatakan, perusahaan yang menerapkan pemasaran Business to Customer biasanya hanya berfokus pada produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan dari para konsumen. Dengan semakin canggihnya teknologi digital, adanya penjualan secara online membuat Business to Customer semakin populer dan banyak digunakan.
Pemasaran B2C sedikit berbeda dari B2B atau Business to Business. Jika B2B menjual produk dalam jumlah yang relative besar kepada perusahaan lain, maka B2C adalah pemasaran yang lebih berfokus pada penjualan dengan julah lebih sedikit dan hanya ke konsumen secara langsung saja. Selain itu, produk atau layanan pada B2B umumnya bisa dijual pula pada tipe B2C, namun tidak berlaku sebaliknya.
Contoh Penggunaan B2C atau Business to Customer
Di era digital seperti saat ini, banyak sekali contoh nyata dari penggunaan Business to Customer yang bisa Anda ketahui. Untuk memberikan pemahaman Anda tentang penggunaan Business to Customer, berikut ada beberapa contoh B2C yang perlu Anda simak dan ketahui secara langsung.
1. Website dan situs E-commerce.
Seperti diketahui, Business to Customer menjual produk dan layanannya langsung kepada konsumen. Tak heran jika pemasaran seperti ini sangat populer dan digandrungi saat ini Mengingat kian berkembangnya website dan situs E-commerce atau toko online yang ada.
Dengan meletakkan informasi tentang produk dan layanan yang ditawarkan di website maupun situs E-commerce, konsumen yang tertarik dapat langsung menghubungi penjual. Setelah transaksi dilakukan, penjual akan segera mengirimkan produk atau layanan yang dipesan menuju alamat dari pihak konsumen secara langsung
2. Membeli produk di toko konvensional.
Business to Customer juga dapat terjadi jika Anda membeli sebuah produk langsung di sebuah toko konvensional atau toko ritel. Apapun produk yang Anda beli di toko konvensional, baik itu peralatan rumah tangga maupun kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu contoh dari B2C.
Contohnya saja, ketika Anda membeli berbagai kebutuhan sehari-hari di sebuah toko atau supermarket. Disadari atau tidak, Anda sudah terlibat dalam proses transaksi Business to Customer, sebab barang yang Anda beli nantinya akan Anda gunakan untuk keperluan sehari-hari Anda.
3. Berlangganan ke berbagai layanan streaming online.
Contoh Business to Customer yang berikutnya adalah ketika Anda memutuskan untuk berlangganan ke berbagai layanan streaming online yang ada saat ini, seperti layanan streaming online untuk musik maupun layanan streaming online yang menyediakan video dan film.
Dengan memanfaatkan segala fitur dan layanan yang disediakan oleh layanan streaming online tersebut, Anda sudah berkontribusi nyata pada praktik Business to Customer. Pada intinya, B2C adalah proses dimana Anda selaku pelanggan adalah konsumen akhir yang menggunakan produk atau layanan.
4. Melakukan pembelian tiket transportasi umum.
Melakukan pembelian tiket pada transportasi umum juga menjadi salah satu proses transaksi Business to Customer yang Anda lakukan. Dalam kasus ini, Anda sebagai konsumen melakukan transaksi langsung dengan pihak perusahaan layanan jasa transportasi.
Semua jasa transportasi umum yang mengharuskan Anda membeli tiket untuk menggunakan jasanya adalah perusahaan yang menerapkan Business to Customer. Beberapa jasa transportasi tersebut di antaranya adalah pesawat, kereta, kapal hingga bus.
5. Melakukan pembelian tiket konser musik atau event.
Yang terakhir, Anda ikut berpartisipasi dalam transaksi Business to Customer jika Anda melakukan pembelian tiket konser musik maupun event-event lain yang diselenggarakan. Tiket yang Anda beli, baik itu secara online maupun on the spot merupakan contoh pengaplikasian Business to Customer.
Selain konser musik, menonton pertandingan sepak bola atau jenis olahraga yang lain juga merupakan salah satu jenis penggunaan metode Business to Customer. Secara garis besar, segala kegiatan baik itu konser musik hingga pertandingan olahraga yang membutuhkan tiket merupakan transaksi yang menggunakan Business to Customer.
Manfaat Penggunaan B2C atau Business to Customer
Pada dasarnya, terdapat banyak sekali kelebihan dan kekurangan B2C. Salah satu kelebihan dari B2C adalah jangkauan konsumen yang luas dengan memanfaatkan teknologi digital, sedangkan kekurangannya adalah terlalu bergantung pada konsumen. Namun, kekurangan tersebut tidak menjadi maslah berkat beragam kelebihan atau manfaat yang bisa diperoleh dengan B2C.
1. Potensi besar akan pertumbuhan bisnis yang lebih baik.
Menggunakan Business to Customer memungkinkan adanya pertumbuhan dan perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik. Apalagi dibantu dengan kecanggihan teknologi digital seperti saat ini yang dapat membantu menjangkau cakupan pasar dan konsumen yang jauh lebih luas. Semakin dikenalnya produk dan layanan Anda secara luas, semakin besar potensi bisnis Anda bertumbuh kembang.
2. Membutuhkan modal yang relative rendah.
Jika dilihat dari modal yang dikeluarkan, misalnya saja biaya produksi, operasional hingga gaji karyawan, penggunaan B2C membutuhkan dana modal yang relative rendah. Hal ini membuat bisnis yang dijalankan bisa memperoleh omset atau keuntungan dalam jumlah yang cukup besar.
3. Lebih fokus kepada para pelanggan.
Salah satu kelebihan dari sistem B2C adalah perusahaan atau pebisnis dapat lebih fokus kepada para pelanggan atau konsumen yang ada. Hal ini dikarenakan transaksi menggunakan Business to Customer tidak melibatkan pihak mana pun selain penjual dan pembeli saja.
4. Memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para pelanggan.
Secara tidak langsung, transaksi Business to Customer memungkinkan pelanggan atau konsumen untuk memilih dan mencari segala jenis produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu memberikan pengalaman yang lebih baik, terutama bagi para pelanggan ataupun konsumen.
Dapat disimpulkan jika Business to Customer atau disingkat B2C adalah salah satu proses penjualan yang sering Anda jumpai dan memiliki beragam manfaat dan juga kelebihan. Memahami definisi, contoh hingga manfaat B2C memungkinkan Anda menerapkan hal tersebut dalam strategi bisnis yang akan atau sedang Anda jalankan.