Mengenal Unified Modeling Language (UML) beserta Contohnya

Mengenal Unified Modeling Language (UML) beserta Contohnya

Dalam membuat suatu aplikasi, kita akan sangat membutuhkan yang namanya pemodelan. Oleh karena itu, penggunaan program unified modeling language adalah hal yang sangat penting untuk mengimplementasikan rancang bangun dalam bentuk visual diagram.

Memahami Unified Modeling Language (UML)

Sebuah aplikasi sistem umumnya akan dirancang untuk dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang dan terus berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu analisis berupa perencanaan, perancangan, hingga pemodelan yang jelas.

Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Oleh karena itu, seorang programmer akan lebih mudah memahami, melakukan analisis, hingga membuat suatu program aplikasi secara lebih cepat apabila menggunakan piranti bernama UML (Unified Modelling Language).

Lantas, apa itu unified modeling language? Pada prinsipnya, UML merupakan suatu bahasa standar yang digunakan sebagai visualisasi dalam merancang hingga melakukan dokumentasi sistem secara efektif dan tepat.

Dalam dunia IT, UML merupakan bahasa pemodelan blueprint, namun bukanlah bahasa pemrograman. Bahasa pemodelan ini berbentuk diagram sehingga acapkali disebut dengan bahasa visual yang dapat dipakai untuk memahami struktur dan perilaku suatu sistem.

Industri IT yang menggunakan UML dapat lebih maju karena Anda dapat menggunakannya sebagai pemodelan bisnis dan proses yang lain. Terlebih, UML dapat menyajikan berbagai tools hingga desain yang dapat diimplementasikan secara mudah.

Mengapa Harus Unified Modeling Language?

Pada dasarnya, unified modeling language adalah bahasa visual yang dapat dipakai sebagai representasi sistem perangkat lunak lain, mulai dari sistem yang sederhana sampai kompleks. Tentunya, diagram tersebut memiliki kelebihan dan fungsinya tersendiri, seperti:

1. Representasi dan model software

Seperti yang sudah diketahui, UML dipakai sebagai representasi dari sistem perangkat lunak yang dibuat dari berbagai aspek. Mulai dari struktur, perilaku, hingga berbagai interaksi pada setiap objek.

Baca Juga:  Apa Itu Router? Pengertian, Fungsi dan Cara Settingnya

Dengan demikian, adanya sistem visual ini akan memperjelas dan membuat para developer lebih mudah menyederhanakan pemodelan sistem yang tergolong rumit. Kinerja mereka juga akan lebih ringkas dan efisien.

2. Meningkatkan kualitas aplikasi

Dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, penggunaan unified modeling language akan sangat membantu untuk dapat mengurangi kesalahan. Tentunya, hal ini juga akan sangat berdampak pada peningkatan kualitas produk di bagian akhir.

Dengan adanya pemodelan UML yang dilakukan secara visual, pada developer juga dapat melakukan identifikasi permasalahan dan kendala yang terjadi sebelum akhirnya produk tersebut resmi diimplementasikan.

3. Bentuk efisiensi pengembangan

Dengan menerapkan sistem UML, para developer aplikasi juga akan lebih mudah melakukan perancangan sistem perangkat lunak secara lebih efisien. Meskipun demikian, perancangan tetap dilakukan secara maksimal guna mendatangkan kualitas terbaik.

Unified Modeling Language akan membantu pengurangan kompleksitas namun tetap meningkatkan pemahaman sistem secara keseluruhan. Dengan begitu, pengembangan software akan lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan secara lebih efektif.

4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi

Menggunakan unified modeling language adalah cara yang tepat dalam meningkatkan komunikasi antara para pengembang aplikasi. Pasalnya, pemodelan sistem yang rumit akan dilakukan secara lebih sederhana tanpa perlu memikirkan sistem tertentu.

Hal ini karena UML memberikan notasi grafis yang sederhana. Grafis tersebut bahkan dapat menyajikan ide dan konsep yang mudah diterima dan dipahami secara visual. Para developer juga akan lebih mudah bekerja dengan sistem grafis yang simple tersebut.

5. Memastikan kepuasan klien

Pada akhirnya, kepuasan klien akan menjadi prioritas dalam setiap pengembangan aplikasi. Dengan pengembangan yang dilakukan secara optimal, developer akan lebih mudah memastikan apakah aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan klien.

Unified Modeling language akan menyederhanakan proses pemodelan sistem yang bagi orang awam terasa sulit. Meskipun terlihat sederhana, namun jika digunakan secara tepat, UML akan memastikan produk akhir sesuai dengan apa yang diharapkan.

Contoh Diagram UML

Sistem yang baik sejatinya adalah sistem yang menggunakan UML pada saat perancangannya. Program ini bahkan sudah digunakan oleh berbagai perusahaan besar. Anda yang ingin menggunakannya tentu perlu memastikan jenis dan contoh unified modeling language sebagai berikut.

Contoh Unified Modeling Language

1. Activity Diagram

Activity diagram alias diagram aktivitas merupakan diagram UML yang dapat memperlihatkan model berbagai proses yang terjadi pada sebuah sistem. Diagram ini digambarkan secara vertikal layaknya runtutan proses suatu sistem yang berjalan.

Baca Juga:  Data Kuesioner Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Dengan diagram ini, Anda dapat melihat aktivitas hingga tindakan yang harus dilakukan oleh sistem tersebut dalam menjalankan suatu proses. Diagram ini juga akan membantu para developer dalam memahami alur kerja dan mengidentifikasi kesalahan yang mungkin ada.

2. Sequence Diagram

Menjalankan program unified modeling language adalah hal yang penting untuk dilakukan guna merepresentasikan interaksi objek seperti pesan dan respon. Itulah mengapa, beberapa developer juga menggunakan diagram sequence.

Diagram ini menunjukkan urutan pesan yang dikirimkan oleh objek dan respon seperti apa yang diberikan. Dengan cara ini, para developer akan lebih memahami interaksi yang terjadi sehingga dapat dipastikan jika sistem yang dibuat dapat berfungsi dengan optimal.

3. Class Diagram

Diagram UML yang satu ini dipakai untuk menunjukkan adanya kelas-kelas seperti asosiasi atau pewarisan. Dengan adanya diagram ini, para developer akan sangat terbantu dalam melakukan pemodelan struktur dan hubungan antar kelas dalam sistem.

Hal tersebut karena class diagram dapat dipakai untuk merepresentasikan kelas, atribut, hingga metode yang digunakan dalam kelas tersebut. Adapun kelas yang dimaksud dapat berupa paket yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nantinya.

4. Use Case Diagram

Diagram User Case pada klasifikasi unified modeling language adalah diagram yang menunjukkan antara hubungan interaksi sistem dan pengguna sistem tersebut. Bahkan bisa dibilang, diagram ini termasuk mudah digunakan dan dipelajari.

Penggunaan diagram ini dapat menunjukkan bagaimana suatu sistem digunakan oleh seorang pengguna dalam situasi tertentu. Dengan demikian, para developer akan lebih mudah memahami kebutuhan hingga persyaratan yang sesuai dengan kebutuhannya.

5. Statechart Diagram

Jika Anda ingin menggunakan diagram UML untuk menggambarkan perilaku sistem sebagai urutan kondisi yang berbeda, maka penggunaan statechart diagram alias diagram mesin state (statemachine) dapat menjadi pilihan yang tepat. Meskipun diagram ini tidak terlalu sering dipakai, namun diagram ini tidak boleh Anda lupakan.

Pasalnya, diagram ini menunjukkan bagaimana sistem dapat merespon stimulus atau perubahan kondisi eksternal dengan cara beralih dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Diagram ini dapat berfungsi untuk menampilkan dan menjelaskan transisi pada sistem.

Baca Juga:  Deep Learning: Cara Membuat Model Machine Learning

Nah, itu tadi pembahasan tentang unified modeling language, mulai dari pengertian hingga contohnya. Bagi Anda yang ingin berkarier di bidang teknologi informasi maka mempelajari unified modeling language adalah hal yang penting.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk meningkatkan kompetensi diri dengan belajar bersama Coding Studio, kelas IT online terkemuka sebagai wadah belajar implementasi kode pemrograman.

Anda tidak perlu bingung lagi menjadi tutor yang ahli di bidangnya dengan biaya kursus yang terjangkau. Nah, tunggu apa lagi. Segera hubungi Coding Studio, dapatkan kesempatan untuk segera bergabung dan belajar dengan ahlinya!

Related Articles