Apa itu Aplikasi Native? Jenisnya dan Tools yang Digunakan

Apa itu Aplikasi Native Jenisnya dan Tools yang Digunakan

Sebelum terjun ke dunia pengembangan aplikasi, seseorang harus memahami berbagai hal dalam hal bahasa pemrograman. Native app yang biasa kita sebut dengan aplikasi native adalah salah satunya. Ini dia penjelasan yang bakal buat kamu paham tentang aplikasi native.

Pahami Apa Itu Aplikasi Native

Pada dasarnya, aplikasi native merupakan aplikasi mobile yang khusus digunakan pada perangkat tertentu. Umumnya, aplikasi ini dibuat untuk Android maupun iOS. Dengan begitu, bahasa pemrograman yang membentuknya juga berbeda sesuai sistem perangkatnya.

Pahami Apa Itu Aplikasi Native

Aplikasi native seringkali sudah terpasang secara default namun dapat di-download secara tersendiri pada aplikasi pembelian toko seperti Play Store di Android atau App Store di iOS. Meski demikian, pembuatan aplikasi dilakukan dengan bahasa pemrograman yang spesifik.

Memang, definisi native app lebih banyak dikaitkan dengan aplikasi tertentu yang ada di sebuah platform saja dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Secara mudahnya, membuat aplikasi native sama halnya dengan pembuatan aplikasi spesialis.

Baca Juga : Belajar Bahasa Pemrograman Android Paling Populer

Aplikasi native dibuat untuk perangkat seluler tertentu sesuai dengan jenis perangkat dan sistem operasinya. Jenis aplikasi ini juga seringkali disebut dengan aplikasi asli atau aplikasi bawaan. Contoh aplikasi tersebut juga beragam, baik aplikasi musik, hiburan game, bahkan aplikasi jejaring sosial yang terpasang secara langsung.

Umumnya, aplikasi asli bawaan tersebut akan memberikan kinerja yang lebih cepat dan dapat diandalkan. Aplikasi tersebut juga kerap memiliki akses ke perangkat ponsel seperti kamera atau kontak. Bahkan ada juga aplikasi native yang dapat diakses tanpa internet.

Prinsip Kerja Aplikasi Native

Sejatinya, menjalankan aplikasi native adalah hal yang sama dengan aplikasi biasa lainnya. Tidak jarang, setiap aplikasi dijalankan sesuai perangkatnya dengan fitur dan kemampuannya tersendiri.

Prinsip Kerja Aplikasi Native

Setiap pengembang di tiap sistem operasi, baik iOS maupun Android, pada prinsipnya juga akan membutuhkan proses pengembangannya sendiri. Tidak mengherankan umumnya mereka akan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda untuk tiap perangkat.

Baca Juga:  Mengenal Unified Modeling Language (UML) beserta Contohnya

Sebagai contoh pada Android mereka akan menggunakan bahasa pemrograman Java, Objective-C untuk aplikasi di perangkat iOS, dan sebagainya. Belum lagi dengan aplikasi web seluler yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang khusus.

Secara umum, cara kerja native app memang tidak jauh berbeda dengan aplikasi kebanyakan. Mereka dapat digunakan untuk berinteraksi dengan fitur, informasi, bahkan perangkat keras seperti kamera. Aplikasi ini juga mudah di-download dan dijalankan.

Pengguna ponsel dapat men-download aplikasi tersebut melalui toko aplikasi default seperti App Store dan Play Store. Hal ini sejalan dengan alur penggunaannya, yakni download aplikasi, install, dan lakukan update secara berkala.

Jenis Aplikasi Native

Dalam konteks aplikasi seluler, aplikasi native adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi aplikasi apapun yang ditulis dan bekerja pada platform perangkat tertentu seperti Android dan iOS.

Jenis Aplikasi Native

Aplikasi ini ditulis pada kode yang sebelumnya digunakan sesuai sistem operasi dan perangkatnya. Berikut penjelasan detail dari masing-masing aplikasi ini yang digunakan di setiap perangkat ponsel tersebut.

1. Native app Android

Sesuai namanya, native app Android merupakan jenis aplikasi asli dan bawaan yang memang sudah ada di perangkat seluler berbasis Android. Aplikasi seluler ini juga dikembangkan secara khusus untuk dapat dipakai pada platform Android.

Aplikasi ini tersedia di Play Store maupun situs lain yang berfokus pada aplikasi Android. Native app ini bahkan dapat dijalankan melalui beberapa perangkat seperti ponsel, tablet, Google TV, dan perangkat lain berbasis sistem operasi Android.

Untuk membuatnya, diperlukan tools dan bahasa pemrograman yang khusus digunakan di Android seperti Java dan Kotlin. Dengan demikian, interface akan disesuaikan dengan pengalaman pengguna dengan kinerja yang optimal.

2. Native app iOS

Sama halnya seperti pada platform Android, aplikasi native iOS native adalah aplikasi yang memang dibuat khusus untuk perangkat Apple seperti iPhone, iPad, hingga iPod. Semua aplikasi tersebut juga dikembangkan untuk dapat digunakan khusus di perangkat tersebut.

Apple sendiri mendorong para pengembang untuk memprogram aplikasi iOS sehingga dapat diunduh melalui App Store. Aplikasi tersebut bahkan memiliki penulisan kode program khusus sehingga berbeda dengan jenis native app yang ada di perangkat Android.

Baca Juga:  Bug: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Tips Menghindarinya

Untuk membuat aplikasi native di iOS, Anda dapat menggunakan bahasa pemrograman yang dapat dipakai seperti Objective-C dan Swift. Swift merupakan coding resmi dari Apple sehingga dapat beriringan dengan bahasa dan API Objective-C.

Tools Pembuat Aplikasi Native

Sejatinya, pembuatan aplikasi native adalah hal yang tidak sulit, namun juga tidak semudah yang dibayangkan. Selain menggunakan bahasa pemrograman, diperlukan beberapa tools tambahan untuk membantu proses pengembangan. Berikut tools yang biasa digunakan.

1. Android Studio

Sesuai namanya, tools yang satu ini dapat Anda gunakan untuk membuat aplikasi native khusus untuk pengguna Android. Terlebih, tools ini dibuat oleh Google dengan berbagai kemudahan yang dikhususkan bagi para developer.

Android Studio menawarkan fitur berupa Visual Layout Editor yang dapat Anda gunakan untuk memudahkan pembuatan aplikasi yang responsif dan dapat dipakai di berbagai perangkat yang berbasis sistem operasi Android.

2. Xamarin

Ada juga Xamarin yang bahkan telah digunakan oleh lebih dari 1 juta developer untuk mengembangkan suatu aplikasi. Anda dapat menggunakan tools ini untuk membuat aplikasi mobile yang dapat diakses melalui platform Android, iOS, serta Windows.

Xamarin mempunyai fitur shared code yang dapat dipakai untuk membuat aplikasi yang diakses pada sistem operasi lain. Hal inilah yang kemudian membuat Xamarin mudah digunakan untuk dapat membuat aplikasi native untuk berbagai kebutuhan.

3. Xcode

Guna mendukung cara membuat native app yang mudah, Anda juga dapat menggunakan tools bernama Xcode. Tools ini lebih banyak digunakan untuk pembuatan berbagai aplikasi berbasis Apple seperti pada macOD, iPadOS, iOS, dan sebagainya.

Menariknya, tools ini menyediakan fitur Team Comments Inline yang dapat dipakai untuk saling mengoreksi bahasa coding yang digunakan oleh para developer dalam suatu tim. Anda juga dapat mengaktifkan fitur debug untuk membantu perbaikan error.

4. Sencha

Merupakan salah satu tools pengembangan aplikasi seluler yang dapat diakses secara lebih cepat. Jika Anda ingin membuat suatu aplikasi native yang kompatibel dengan versi terbaru iOS atau Android, maka Sencha bisa menjadi pilihan tepat.

Baca Juga:  Virtual Assistant: Pengertian, Tugas, Kelebihan dan Kekurangannya

Sencha memungkinkan para developer untuk menggunakannya dengan sentuhan ujung jari yang tentu saja akan sangat membantu meningkatkan daya tanggal suatu aplikasi. Anda dapat membuat kode HTML5 yang kemudian dapat diaplikasikan pada iOS atau Android.

Demikian beberapa penjelasan mengenai aplikasi native yang sudah pasti perlu dipahami oleh para developer. Buat Anda yang tertarik dengan bidang ini, mempelajarinya secara mendalam melalui pelatihan online bisa menjadi pilihan tepat,Anda dapat menghubungi Coding Studio sebagai lembaga kursus IT secara online. Dengan Coding Studio, menguasai pemahaman tentang aplikasi native adalah hal yang sangat mudah, bahkan jika tidak memiliki latar belakang yang relevan sekalipun. Segera daftar yuk!

Related Articles