Webhook menjadi salah satu sarana yang bisa membantu 2 aplikasi atau sistem untuk terhubung satu sama lain secara otomatis. Memahami apa itu Webhook sangat berguna baik untuk produktivitas bisnis sampai dengan pengembangan suatu projek aplikasi dan lainnya. Simak penjelasan mengenai Webhook berikut ini yang bisa membantu Anda memanfaatkannya dengan lebih maksimal.
Pengertian Webhook
Pengertian Webhook adalah sebuah panggilan balik HTTP yang bisa menjadi sarana 2 aplikasi dan sistem untuk bisa berkomunikasi secara efektif. Jadi nantinya 2 sistem yang berbeda akan bisa saling terhubung secara otomatis yang pada akhirnya membantu produktivitas aplikasi atau sistem. Sebagai contoh ada namanya otomatisasi email dalam digital marketing melalui media email.
Pada website tertentu pengunjung akan diminta mengisi data diri termasuk informasi alamat email yang mereka miliki. Salah satu langkah marketing adalah memberikan email sambutan kepada pengunjung baru tersebut untuk memberi beragam informasi seputar bisnis mereka. Menggunakan Webhook akan membantu pengiriman email secara otomatis kepada pengunjung baru tersebut, jadi lebih mudah bukan?
Sistem Kerja Webhook
Tata kerja dari Webhook sendiri pada dasarnya berdasarkan komunikasi client-server yang melibatkan 2 komponen yakni aplikasi sumber dan aplikasi penerima atau End Webhook. Webhook bekerja berdasarkan event, jadi bekerjanya hanya setiap ada tindakan atau input yang terjadi. Berikut ini langkah kerja Webhook yang membantu Anda memahami apa itu Webhook secara lebih mendalam.
- Aplikasi sumber akan mengirimkan permintaan Webhook pada aplikasi penerima yang sebelumnya sudah dikonfigurasikan dan didaftarkan. Permintaan Webhook ini dipicu dari aplikasi sumber yang membutuhkan adanya tindakan dari aplikasi penerima.
- Aplikasi penerima akan menerima permintaan Webhook dan kemudian mengekstraksi permintaan tersebut untuk bisa mengambil tindakan yang paling sesuai. Tindakannya bisa berupa perubahan data, pengiriman notifikasi, dan lain sebagainya.
- Aplikasi penerima kemudian akan melakukan verifikasi kepada aplikasi sumber bahwa permintaan sudah selesai dieksekusi. Biasanya bisa dalam bentuk status berhasil atau terverifikasi.
Demikianlah cara kerja Webhook yang mungkin sederhana akan tetapi sangat membantu produktivitas dalam bisnis atau aplikasi.
Cara Menggunakan Webhook
Cara penggunaan Webhook sendiri ada 3 jenis yang dibedakan berdasarkan tujuan dari penggunaan Webhook tersebut. Berikut ini penjelasannya.
1. Push
Push adalah penggunaan Webhook paling sederhana, karena hanya mengirimkan informasi saja kepada sistem atau aplikasi lain tanpa tindakan lebih lanjut. Setelah dua aplikasi sudah terhubung sebelumnya, maka aplikasi sumber hanya mengirimkan informasi kepada aplikasi penerima. Contoh yang paling jelas dari notifikasi pada aplikasi smartphone, jadi ketika ada perubahan pada aplikasi sumber maka akan ada notifikasi yang muncul.
2. Plugin
Untuk bisa menggunakan Webhook tentu saja dibutuhkan plugin yang menjadi media komunikasi data menggunakan Webhook. Adanya plugin akan membantu komunikasi 2 arah antar aplikasi dan sistem sesuai dengan hak akses yang ditentukan plugin. Jadi berdasarkan informasi apa itu Webhook, maka plugin jelas sangat dibutuhkan untuk bisa mempergunakannya dengan baik.
3. Pipe
Pipe merupakan metode komunikasi menggunakan Webhook yang menuntut aplikasi penerima untuk bisa melakukan tindakan lanjut berdasarkan permintaan. Salah satu contohnya adalah dengan mengirimkan email kepada pengguna untuk bisa meningkatkan transaksi pada bisnis.
Sebagai contoh di marketplace pada saat Anda sudah memasukkan barang ke keranjang dan tidak melakukan checkout pada waktu tertentu. Nanti aplikasi penerima akan mengirimkan email ke pengguna berdasarkan data pada server dari aplikasi sumber. Email ini akan mendorong orang tersebut melakukan check out.
Perbedaan dengan API
Bila dilihat berdasarkan fungsinya untuk menghubungkan 2 aplikasi atau sistem, maka Webhook itu cukup mirip dengan API. Tapi sebenarnya keduanya berbeda terutama dari cara kerjanya, berikut ini perbedaan Webhook dan API.
Baca Juga: API: Manfaat, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya
1. Cara Kerja
Cara kerja API dan Webhook berbeda, di mana Webhook bekerja secara otomatis sementara API masih bekerja secara manual. Jadi Webhook itu akan memproses permintaan secara otomatis, sehingga akan jauh lebih cepat prosesnya. Sementara untuk API melakukannya secara manual, sehingga tentunya lebih lama dan membutuhkan resource yang lebih banyak.
Anda bisa menggunakan analogi pembelian majalah, kalau Webhook itu berlangganan sementara API itu membeli pada kios yang sama. Berdasarkan apa itu arti Webhook sekali sudah berlangganan, maka koran akan terus dikirimkan kepada Anda setiap ada terbitan baru. Sementara menggunakan API itu Anda harus mendatangi kios dan menanyakan apakah ada yang baru dan kemudian membelinya.
2. Performa
Berdasarkan cara kerja yang sudah kami sampaikan di atas, maka Anda bisa mengetahui kalau performa dari Webhook lebih cepat. Pertama karena otomatis tentunya prosesnya lebih cepat dan resource yang diperlukan tidak banyak, sehingga performa jelas lebih baik. Sementara API membutuhkan resource yang lebih banyak, sehingga tentunya performa akan lebih berat dan lebih lama.
3. Keamanan
Keamanan dari keduanya pun berbeda, di mana API dinilai lebih aman karena masih dilakukan secara manual dan butuh tahapan lebih banyak. Webhook memang lebih cepat karena otomatis, namun tidak ada filter informasi dan permintaan pada komunikasi 2 aplikasi tersebut. Sementara API membutuhkan konfirmasi dan tentunya akan ada filter yang bisa diatur pada saat 2 aplikasi berkomunikasi.
Bila Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai apa itu Webhook, maka Anda bisa mengunjungi situs resmi Coding Studio. Materi yang diberikan lengkap dan mudah dipahami, harga yang ditawarkan pun terjangkau untuk setiap kelasnya.