Mengenal Teori Gestalt Dalam Design UI serta Kelebihan dan Kekurangannya

Pada pembelajaran psikologi, terutama dalam penyelesaian masalah atau problem solving dikenal suatu teori yang disebut teori Gestalt. Pokok pandangan teori Gestalt adalah peristiwa atau objek akan dilihat sebagai keseluruhan yang terorganisir. 

Ternyata teori ini dapat digunakan untuk mendesain sebuah User Interface (UI). Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai pengertian teori Gestalt, aplikasinya, hingga kelebihan dan kekurangannya. 

Apa Itu Teori Gestalt?

Teori Gestalt adalah sebuah konsep dalam ilmu psikologi yang menerangkan bagaimana kita memandang atau memberikan persepsi terhadap objek secara keseluruhan tidak sebagai elemen yang terpisah. Teori ini menjelaskan bagaimana proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen yang mempunyai pola hubungan dan kemiripan kemudian menjadi satu kesatuan. 

Apa Itu Teori Gestalt

Tokoh yang memprakarsai teori Gestalt yaitu Kurt Koffka, Wolfgang Kohler dan Max Wertheimer. Pada konteks desain UI/UX, peran teori Gestalt sangat signifikan karena dapat membantu desainer UI memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan interface. 

Prinsip-prinsip Teori Gestalt

Terdapat beberapa prinsip teori Gestalt yang dapat diaplikasikan dalam desain UI khususnya untuk perancangan desain produk digital. Penjelasan prinsip teori Gestalt adalah sebagai berikut. 

Proximity (Kedekatan)

Prinsip proximity merujuk pada penjelasan bahwa elemen yang saling dekat cenderung dipersepsi dalam kelompok yang sama atau menjadi bagian satu sama lain. 

Dalam konsep UI hal ini dibutuhkan untuk pengaturan tata letak sekaligus menyederhanakan navigasi. Misalnya, opsi menu terkait pada sebuah website umumnya berada berdekatan sehingga menunjukkan implikasi atau keterkaitan. 

Similarity (Kesamaan)

Prinsip similarity menjelaskan setiap elemen yang mempunyai ciri visual serupa seperti ukuran, warna, bentuk atau tekstur, akan dipersepsikan sebagai kelompok yang sama. 

Baca Juga:  Entrepreneur Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Contohnya

Dalam konteks desain UI similarity sangat mempengaruhi bagaimana elemen disajikan pada interface. Misalnya pada aplikasi, tombol yang sama dianggap memiliki keterkaitan atau fungsi yang serupa. Hal ini membantu pengguna untuk memahami fungsi tersebut. 

Continuity (Kesinambungan)

Prinsip kontinuitas menerangkan bahwa pengguna biasanya akan mengikuti arah yang tersedia oleh elemen yang tersusun berkesinambungan atau linear. 

Dalam konteks desain UI, prinsip kontinuitas dapat diaplikasikan untuk mengarahkan interface secara intuitif. Misalnya elemen tombol, navigasi dan gambar, disusun berkesinambungan sehingga menciptakan alur visual yang mudah diikuti. 

Closure (Penutupan)

Prinsip closure menunjukkan bahwa otak manusia akan secara otomatis menyusun bentuk yang tidak lengkap sehingga tercipta gambaran yang utuh. 

Prinsip ini sangat berfungsi dalam membuat ikon yang sederhana dan efektif dalam iconography. Misalnya, ikon beberapa garis dikenal sebagai bentuk lengkap. 

Symmetri (Simetris)

Prinsip simetri menjelaskan setiap elemen simetris dipersepsikan lebih teratur dan harmonis. Pada konteks UI prinsip ini sangat membantu dalam membuat tampilan yang menarik dan seimbang secara visual. 

Desain yang simetris tentunya membuat interface pengguna lebih menyenangkan dan mudah dipahami saat dilihat. Misalnya penggunaan elemen garis vertikal atau horizontal yang dapat membuat kesan kejelasan visual dan profesionalisme. 

Aplikasi Gestalt pada Desain UI

Aplikasi Gestalt pada Desain UI

Untuk lebih memudahkan dalam memahami Gestalt, berikut ini ada beberapa aplikasi Gestalt dalam desain UI. 

Tokopedia

Tokopedia merupakan aplikasi e-commerce dalam negeri yang menggunakan prinsip-prinsip Gestalt. 

Continuity

Mengatur susunan produk-produk dengan susunan vertikal yang berkesinambungan. 

Closure

Menggunakan elemen grafis dan ikon yang sangat mudah dikenali, seperti logo brand atau ikon kategori. 

Proximity & Similarity

Mengelompokkan kategori produk yang sama pada segmen yang serupa dan dekat, yang mengartikan bahwa produk tersebut memiliki kategori yang sama. 

Spotify

Spotify merupakan aplikasi khusus pemutar musik yang hingga kini sudah digunakan oleh lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. Dalam aplikasi Spotify, penerapan prinsip teori Gestalt adalah sebagai berikut. 

Similarity

Penggunaan tipografi, warna dan ikon yang konsisten. 

Proximity

Terdapat tempat kontrol seperti play, skip dan pause yang berdekatan. 

Baca Juga:  Black Hat SEO: Pengertian, Contoh dan Cara Menghindarinya

Closure

Desain ikon Spotify sangat mudah dikenali, misalnya ikon generasi dan playlist dengan bentuk sederhana tetapi mudah sekali. 

Continuity

Alur scroll pada playlist Spotify mempunyai pola berkesinambungan. 

Contoh Teori Gestalt

Teori Gestalt saat ini digunakan untuk berbagai penerapan praktis. Berikut ini merupakan contoh teori Gestalt di era modern. 

Terapi Gestalt

Terapi Gestalt membantu pasien untuk melakukan refleksi dan membentuk kesadaran diri yang lebih dalam sehingga fokus pada saat ini. 

Seni dan Desain

Prinsip Gestalt sering digunakan sebagai prinsip dalam pembuatan film misalnya produksi animasi yang memanfaatkan serangkaian gambar diam kemudian ditampilkan secara cepat untuk membuat gambar seolah-olah hidup. 

Teknologi & Desain UI

Dalam bidang teknologi, teori Gestalt juga digunakan misalnya dalam pembuatan aplikasi, untuk membantu membuat tata letak Ikon yang memudahkan pengguna. 

Pendidikan dan Pembelajaran

Teori Gestalt juga digunakan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, seperti guru yang mendorong siswanya untuk menghubungkan sebab-akibat dalam rangka menemukan metode problem solving. 

Kelebihan dan Kekurangan Teori Gestalt

Kelebihan dan Kekurangan Teori Gestalt

Sebagai salah satu teori yang menjadi dasar berbagai penerapan atau pengaplikasian kehidupan sehari-hari, ada poin kelebihan dan kekurangan teori Gestalt. 

Kelebihan Teori Gestalt

Pembelajar lebih mudah dalam menemukan solusi masalah dengan cara memahami materi tertentu untuk menemukan metode yang lebih efektif. 

Kekurangan Teori Gestalt

Pemahaman teori Gestalt bukanlah dasar dalam pembelajaran tetapi menjadi penting supaya pembelajar bisa mendapatkan makna dan menemukan solusi dalam materi. 

Prinsip-prinsip pada teori Gestalt banyak digunakan dalam pembuatan desain UI/UX yang memudahkan para pengguna dalam menggunakan website atau aplikasi. Jadi teori Gestalt adalah teori yang membentuk persepsi bahwa pola, hubungan dan keterkaitan setiap elemen menjadi satu kesatuan atau dalam kelompok yang sama. 

Anda bisa belajar seputar desain UI secara praktis, yaitu dengan membuat aplikasi sendiri, dengan bantuan prinsip-prinsip teori ini bersama tentor terbaik dan berpengalaman di Coding Studio. Kami merupakan platform pembelajaran IT terbaik di Indonesia yang telah mencetak banyak lulusan yang sukses bekerja di bidang IT.