Apa Itu Pretexting? Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mencegahnya

Apa Itu Pretexting Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mencegahnya

Saat ini modus penipuan memiliki kedok yang beragam dan beraneka macam, dan beberapa di antara modus penipuan yang ada saat ini menggunakan kecanggihan teknologi saat ini. Pretexting adalah salah satu jenis modus dan kedok penipuan yang digunakan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab dalam upaya meretas data pribadi yang dimiliki oleh calon korbannya.

Apa itu pretexting? Untuk membantu Anda memahami lebih lanjut tentang pengertian, cara kerja hingga cara ampuh atau tindakan preventif agar Anda tidak terkena modus penipuan seperti pretexting, Anda dapat menyimak pembahasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Pengertian Dari Pretexting

Jika ditelaah lebih dalam, pengertian pretexting merupakan salah satu bentuk modus kejahatan berupa penipuan yang menggunakan teknik atau metode bernama Social Engineering atau bila diartikan menggunakan cara menipu dan mengelabui korbannya agar mau memberikan informasi mengenai data dan informasi pribadinya.

Pengertian Dari Pretexting

Dalam praktiknya, pelaku yang menggunakan pretexting pada umumnya mengatasnamakan instansi atau pihak-pihak tertentu seperti bank, instansi kepolisian, perusahaan maupun rumah sakit. Selain itu, biasanya modus penipuan seperti ini umum ditemukan dalam pesan singkat atau SMS, panggilan suara hingga mengirimkan tautan atau link.

Berbagai data pribadi yang biasanya akan diulik oleh pelaku pretexting kepada korbannya meliputi nama ibu kandung, verifikasi nomor telepon maupun nomor rekening yang dimiliki maupun tempat tanggal lahir. 

Setelah mendapatkan berbagai data pribadi dan informasi yang dibutuhkan, biasanya hal berikutnya yang dilakukan pelaku pretexting adalah melancarkan serangan lanjutan kepada para korbannya.

Cara Kerja dari Pretexting

Cara Kerja dari Pretexting

Dalam praktiknya, pretexting memiliki cara kerja tersendiri dalam menipu, mengelabui hingga memanipulasi para calon korbannya. Adapun cara kerja pretexting yang perlu Anda ketahui di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca Juga:  Tips Penerapan Cyber Security Sederhana

1. Mengarang cerita palsu

Pada umumnya pretexting menggunakan teknik memberikan berbagai cerita palsu sebagai dalih atau upaya awal menarik perhatian korban. Misalnya saja pelaku mengaku sebagai seorang dokter dan mengabarkan korban jika salah satu keluarganya menjadi korban kecelakaan. Di sini pelaku akan mencoba mengorek lebih dalam data dan informasi dari korbannya.

2. Membangun kepercayaan

Supaya cerita yang palsu yang disampaikan oleh pelaku mendapat kepercayaan dari calon korbannya, umumnya pelaku pretexting akan terlebih dahulu mencari informasi guna memperlancar eksekusi pretexting yang hendak dilakukan ke calon korban. Dengan demikian, nantinya kepercayaan calon korban akan terbangun melalui cerita atau dalih palsu yang dibuat.

3. Mengadakan kontak dengan korban

Selanjutnya pelaku akan mulai melakukan kontak dengan korban. Umumnya kontak akan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengirim pesan singkat atau SMS, pesan WhatsApp, tautan hingga melakukan panggilan suara secara langsung. Saat melakukan kontak, pelaku akan mulai melancarkan misi dengan menggunakan cerita palsu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

4. Memainkan emosi para calon korban

Cara kerja selanjutnya dari pretexting adalah memainkan emosi dari para calon korbannya. Biasanya pelaku akan memanfaatkan rasa takut, cemas dan panik dari para calon korban guna mengorek informasi yang dibutuhkan. Salah satu contohnya dengan cara membuat cerita palsu jika ada anggota keluarga korban yang terlibat kecelakaan.

5. Melarikan diri setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan

Jika seluruh informasi yang dibutuhkan sudah diperoleh, biasanya pelaku pretexting akan segera menghilang dan melarikan diri. Ketika korban mencoba menghubungi nomor yang digunakan pelaku sebelumnya, biasanya nomor tersebut sudah tidak aktif dan tidak dapat dihubungi lagi.

Cara Efektif dalam Mencegah Pretexting

Cara Efektif dalam Mencegah Pretexting

Untuk menghindarkan Anda dari potensi terkena pretexting, terdapat beberapa cara efektif dalam mencegah pretexting. Beberapa cara mencegah pretexting dengan efektif yang dapat Anda terapkan di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Jangan terlalu mudah percaya

Secara umum, pretexting adalah modus penipuan melalui berbagai macam cara, mulai dari pesan singkat, panggilan telepon, email hingga tautan atau link. Jika Anda mendapatkan pesan atau panggilan dari nomor yang tak dikenal, usahakan untuk tidak langsung percaya dan membuka isi pesan atau menerima panggilan dari nomor tersebut.

Baca Juga:  Pengertian OSI Layer, Sejarah, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

2. Lakukan konfirmasi dengan pihak atau instansi yang resmi

Jika pelaku pretexting menggunakan pihak atau instansi tertentu dalam melancarkan aksinya, pastikan Anda melakukan konfirmasi dengan pihak atau instansi resmi terkait. Misalnya saja pelaku mengaku sebagai seorang dokter dari sebuah rumah sakit, Anda bisa menelusuri terlebih dahulu dan memastikan kebenaran melalui konfirmasi dari pihak dan instansi yang resmi.

3. Lebih waspada dalam membagikan data pribadi

Pelaku pretexting umumnya akan mencoba mengelabui calon korbannya dan berusaha sekuat tenaga untuk mencari tahu berbagai informasi maupun data pribadi yang dimiliki calon korban. Salah satu tindakan preventif yang bisa Anda lakukan demi mencegah modus pretexting yaitu selalu waspada, terutama dalam berbagai hal yang menyangkut data dan informasi pribadi yang Anda miliki.

4. Hindari mengakses link yang mencurigakan

Modus pretexting saat ini berkembang dengan cara menyebarkan link atau tautan melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp. Jika Anda mendapati hal tersebut, pastikan Anda tidak sembarangan mengakses link atau tautan mencurigakan yang masuk ke dalam aplikasi pesan singkat dalam perangkat Anda. Bisa jadi link yang dibagikan tersebut merupakan salah satu modus pretexting.

Melalui pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika pretexting adalah modus penipuan masa kini yang dilakukan guna meretas informasi dan data pribadi para korbannya. Setelah memahami pengertian hingga cara pencegahannya, diharapkan Anda dapat terhindar dari modus-modus penipuan seperti pretexting.

Mengingat ancaman serta dampak negatif dari pretexting ini maka penting untuk menguasai skill cyber security dan Anda bisa mempelajarinya di Coding Studio yang merupakan menyediakan kursus IT online bersertifikat.

Related Articles