Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, semua kalangan pengguna internet harus selalu waspada dengan berbagai jenis kejahatan cyber yang ada. Salah satunya adalah spoofing, jenis kejahatan cyber yang saat ini mendominasi kasus kejahatan cyber di berbagai belahan dunia.
Spoofing adalah salah satu bentuk kejahatan cyber yang dilakukan dengan cara melakukan penipuan online seperti menyamar sebagai seseorang atau pihak lainnya yang dikenal korban.
Pengertian, Jenis dan Tujuan Spoofing
Apakah Anda pernah mendapatkan pesan singkat atau telepon dari seseorang yang mengaku sebagai orang yang dikenal? Biasanya seseorang akan mengenali dari suara ketika ada yang mengaku sebagai kenalan atau kerabatnya, namun jika suaranya pun tak dikenal maka bisa jadi Anda sedang mendapatkan sebuah serangan spoofing.
Apa itu spoofing? Umumnya serangan spoofing dilakukan oleh pihak yang memiliki tujuan kejahatan dengan melakukan manipulasi menggunakan nama perusahaan atau organisasi yang ternama sehingga bisa membuat orang terkait percaya untuk memberikan data dan informasi penting yang ada di dalamnya.
Untuk itu, khususnya bagi Anda yang menggunakan internet secara aktif sebaiknya waspadai kejahatan spoofing dengan cara memahami jenisnya dengan baik dan benar. Ada beberapa Jenis Spoofing yang harus Anda ketahui sehingga bisa mengenalinya dengan baik sebagai bentuk kewaspadaan.
1. Caller ID Spoofing
Caller ID Spoofing adalah Jenis spoofing yang dilakukan dengan cara membuat sebuah panggilan telepon yang menggunakan nama orang terdekat korban, karena itulah juga banyak disebut sebagai neighbour spoofing.
Biasanya karena hackers memanfaatkan penggunaan nomor kode area yang sama dengan korban, kemudian menjadikan korban mudah percaya lalu memutuskan untuk menerima telepon tersebut. Setelah itu, hacker akan dengan mudah melakukan penipuan dengan cara memaksa Anda untuk membayar sebuah tagihan pembayaran atau mengirimkan sejumlah dana tertentu ke rekening mereka.
2. Website Spoofing
Kejahatan cyber jenis ini dilakukan dengan menggunakan web tiruan yang sangat mirip dengan aslinya untuk mencuri informasi akun kemudian mengubah kata sandi agar supaya pemilik tak bisa mengaksesnya lagi.
Setelah itu, hackers biasanya akan langsung menguasai situs website untuk melakukan penipuan dan kejahatan cyber lainnya, termasuk diantaranya adalah untuk menginfeksi perangkat komputer yang digunakan dengan virus.
3. Email Spoofing
Jenis spoofing yang berikutnya, Email Spoofing adalah menggunakan cara mengirimkan email dengan menggunakan identitas pengirim yang palsu dengan berbagai tujuan kejahatan. Dari berbagai kasus email spoofing, yang paling sering terjadi adalah ketika hackers mengirimkan email yang berisi pesan bahwa mereka sudah memasang alat sadap atau spyware di perangkat yang Anda gunakan dan melakukan perekaman atas kegiatan illegal. Hackers akan mengancam untuk meminta sejumlah pembayaran agar video rekaman tak disebarluaskan.
4. GPS Spoofing
Adalah jenis kejahatan spoofing yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi GPS untuk memanipulasi sebuah daerah atau wilayah sehingga lebih mudah untuk melakukan kejahatan.
Beberapa kasus GPS Spoofing ini digunakan oleh para hackers untuk menyadap GPS di kendaraan kemudian mengarahkan Anda ke lokasi yang berbeda atau tak diinginkan.
5. Facial Spoofing
Hackers juga bisa memanfaatkan objek 2 dimensi seperti foto untuk melakukan kegiatan facial spoofing sehingga bisa mengakses perangkat gadget yang digunakan oleh korban.
Setelah perangkat sudah bisa dikuasai, hackers pun akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan kriminal dengan memanfaatkan fitur keamanan facial recognition technology.
6. Text Message Spoofing
Untuk jenis text message spoofing, hackers akan mengirimkan sebuah pesan singkat namun dengan menyembunyikan nomor dan menggantinya dengan menggunakan alphanumeric text.
Biasanya mereka akan menyamar untuk mengirimkan pesan singkat dari internet service provider yang berisi pesan atas nama perusahaan atau organisasi terpercaya, namun di dalamnya terdapat malware berbahaya yang sudah disisipkan.
7. IP Spoofing
Dan jenis IP Spoofing adalah dilakukan dengan melakukan modifikasi sumber IP address yang ada di paket header dengan IP address milik korban. Para hacker akan menyembunyikan IP address atau lokasi milik mereka sehingga terlihat menyerupai sistem komputer pada umumnya.
Lalu apa sebenarnya tujuan utama dilakukannya spoofing? Tujuan Spoofing dilakukan dengan tujuan awal yaitu untuk memperoleh kepercayaan korban dan untuk mengambil keuntungan dari adanya kepercayaan tersebut.
Seperti misalnya untuk mendapatkan data pribadi penting, mencuri sejumlah dana di rekening hingga melakukan pengrusakan pada sistem keamanan pada perangkat gadget yang Anda gunakan. Sehingga sangat jelas, adanya penipuan online dalam bentuk spoofing akan sangat merugikan korban secara finansial khususnya.
Cara Mencegah Spoofing yang Efektif
Terdengar memiliki dampak yang sangat merugikan, membuat banyak orang pun kini semakin waspada. Terutama untuk Anda yang banyak menggunakan jaringan internet untuk bekerja maupun sekedar berkomunikasi. Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk Cara Mencegah spoofing:
- Untuk mencegah adanya website spoofing bisa dilakukan dengan melakukan pengaturan untuk menggunakan password manager sehingga penggunaan password akan otomatis melakukan isi ulang kredensial login Anda. Dan sebaiknya hindari jenis website yang tak mempunyai sertifikasi keamanan SSL atau symbol kunci yang menunjukkan website tersebut tak aman untuk dikunjungi.
- Untuk mencegah terjadinya SMS spoofing, Anda harus mengabaikan jika datang sms yang berisi link yang tak dikenal atau mencurigakan. Perusahaan, organisasi atau bank ternama tak akan menanyakan detail informasi pribadi Anda melalui SMS ataupun memberikan perintah untuk mengganti kode sandi.
- Waspada terhadap setiap panggilan telepon dari nomor yang tidak Anda kenal. Jika nomor tersebut terus melakukan panggilan, Anda bisa langsung memblokir nomornya. Pastikan untuk selalu membaca kebijakan privasi yang ada di setiap prosedur sign up layanan atau aplikasi di smartphone.
- Selalu cek isi email yang dikirimkan pada Anda dan waspadai jika berisi link yang terlihat mencurigakan. Selain itu, pada semua lampiran email yang pengirimnya tak Anda kenal harus sangat diwaspadai karena berpeluang berisi malware.
- Pastikan Anda sudah melakukan pengaturan pada metode verifikasi yang tangguh untuk semua jenis pengaksesan sehingga bisa mencegah adanya penerimaan file yang berbahaya. Selain itu Anda juga direkomendasikan untuk menggunakan pemblokir adanya serangan jaringan berkualitas terbaik.
Perbedaan Spoofing Dengan Phising
Bagi orang yang awam tentang dunia cyber, akan menganggap antara kegiatan spoofing dan phising adalah sama. Padahal jika memahami apa yang dilakukan dalam spoofing dan phising maka akan terlihat jelas apa yang menjadi perbedaannya. Berikut ini adalah beberapa Perbedaan Spoofing dengan Phising :
- Tujuan dilakukannya spoofing adalah untuk melakukan tindak kejahatan, sedangkan phising bertujuan untuk mencuri data informasi milik korban
- Dalam prosesnya spoofing menggunakan malware atau sejenis serangan DDoS untuk mendapatkan tujuannya, sedangkan phising menyerang dengan memanipulasi atau menggunakan website atau aplikasi samaran
- Bahwa kegiatan spoofing belum tentu phising, namun dalam serangan phising bisa juga menggunakan strategi spoofing sebagai metodenya
- Spoofing tidak selalu membutuhkan adanya pencurian data dan informasi, sedangkan phising selalu disertai dengan pencurian data dan informasi
Itulah beberapa informasi yang bisa Kami bagikan tentang spoofing adalah jenis kejahatan cyber yang memiliki metode dan strategi yang cukup berbeda dengan phising. Ingin belajar lebih banyak tentang spoofing, phising dan berbagai kejahatan cyber lainnya?
Dapatkan berbagai ilmu dan informasi penting lainnya seputar IT dan berbagai ilmu teknologi lainnya hanya di Coding Studio. Langsung daftarkan diri Anda di kursus IT online Coding Studio dan dapatkan promonya sekarang juga.