4 Jenis Ancaman Cyber Terkini

Perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk mendapatkan segala informasi dengan mudah. Akan tetapi, semakin besar akses yang kita miliki, semakin banyak ancaman cyber di luar sana. Oleh maka itu, penting bagi kita untuk menjaga keamanan cyber masing-masing. Tahap awal dari dari proses itu adalah mengetahui apa saja ancaman cyber yang ada di luar sana. Berikut adalah 4 jenis ancaman cyber terkini.

1. Identity Theft

jenis ancaman cyber
Photo by Knysna-Plett Herald

Identity theft atau pencurian identitas adalah kejahatan cyber yang memanfaatkan identitas orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Dulunya kejahatan ini sering dilakukan dengan cara penyamaran. Namun, dengan berkembangnya teknologi, pelaku biasanya akan menyerang situs membership, toko online maupun website lainnya untuk mencuri data pribadi penggunanya.

Pelaku akan meretas server website, mengambil data pribadi, dan menggunakan data tersebut untuk tindak kejahatan, seperti telepon penipuan dan penyalahgunaan data. Bahkan, informasi tersebut juga bisa dijual di black market lho!

2. Carding

jenis ancaman cyber
Photo by Pixabay (Mohammed Hassan)

Mirip dengan identity theft, carding adalah bentuk penipuan di mana pencuri akan mencuri nomor kartu kredit kamu. Biasanya setelah informasi kartu kredit kamu dicuri, pencuri akan membeli gift card yang nantinya akan dijual kembali untuk mendapatkan uang. Biasanya para pencuri melakukan carding dengan metode phishing atau memasang malware di toko online.

Hal ini berbahaya, karena biasanya tagihannya memiliki nominal yang sangat besar. Oleh maka itu, alangkah baiknya jika kamu memanfaatkan fasilitas one time password (OTP) ketika belanja online dan jangan pernah memberikan nomor kartu kredit kamu ke orang lain.

3. Cyber Espionage

jenis ancaman cyber
Photo by Unit 42 –  Palo Alto Networks

Kejahatan ini bertujuan untuk memantau gerak-gerik seseorang atau perusahaan tertentu seperti mata-mata yang sedang mengawasi targetnya. Biasanya target yang dimata-matai adalah perusahaan kompetitor, atau lawan politik demi mendapatkan keuntungan dari informasi yang didapatkan.

Pelaku biasa melakukan cyber espionage dengan mengeksploit kerentanan website atau dengan mengirim email spear phishing kepada organisasi yang ditargetkan. Kamu dapat mendirikan sebuah kebijakan keamanan cyber yang membahas prosedur dan risiko keamanan demi mencegah cyber espionage terjadi kepada organisasimu. 

4. Cyber Extortion

Photo by iStock

Cyber extortion adalah kejahatan di mana pelaku meminta uang tebusan kepada korban yang datanya telah dicuri. Biasanya hal ini dilakukan dengan metode ransomware atau distributed denial-of-service (DDoS), di mana akses korban akan dikunci sehingga korban tidak dapat mengakses data penting miliknya. Alhasil korban harus membayar uang tebusan untuk mengakses kembali data miliknya. Korban biasa ditagih uang tebusan sebesar $200 sampai $1000 dalam bentuk bitcoin

Baca Juga:  White Box Testing Adalah: Fungsi dan Tekniknya

Kejahatan cyber dapat terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Oleh maka itu, pastikan bahwa kamu telah menjaga data dan informasi kamu dengan aman. Pastikan bahwa password yang kamu miliki sudah kuat dan tidak mudah ditebak. Selalu pikir terlebih dahulu sebelum kamu memencet sebuah link, karena lebih dari 90% dari ancaman cyber berasal dari sebuah phishing email. Untuk meningkatkan keamanan, gunakanlah multi-factor authentication, dengan ini akan jauh lebih susah bagi para kriminal untuk membobol akun kamu.

Gimana? Apakah kamu sudah siap untuk belajar lebih mengenai cyber security? Buat kamu yang minat, langsung saja cek kursus yang tersedia di Kodio! Jika kamu tertarik dengan konten-konten seperti ini, jangan lupa juga untuk terus mengikuti blog Coding Studio!

Related Articles