Model View Controller (MVC): Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Model View Controller (MVC) Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

MVC atau Model View Controller merupakan konsep yang umum dipakai untuk framework populer mulai dari CodeIgniter, Laravel dan sebagainya. Kalau Anda sudah pernah belajar coding sebelumnya, istilah framework satu ini tentu sudah cukup familiar.

Framework itu sendiri adalah kerangka kerja yang bermanfaat membantu Developer dalam menuliskan kode. Agar lebih memahami seputar MVC, simak pembahasan berikut.

Apa itu MVC?

Inilah konsep arsitektur yang memisahkan aplikasi ke komponen-komponen utama tertentu, ada model, view, serta controller sesuai dengan nama istilah tersebut. Komponen-komponen tersebut dibangun agar bisa menangani pengembangan aplikasi untuk aspek-aspek tertentu. MVC merupakan konsep populer, MVC dinilai mampu mempercepat tugas pada developer seperti saat ingin membangun aplikasi.

Pengertian Model View Controller

Karena kecepatannya, cara kerja efektif dan aspek lain sebagainya, MVC telah diterapkan untuk berbagai framework PHP. Itulah pengertian MVC, selanjutnya Anda perlu tahu juga manfaat seperti apa yang mampu dihadirkan oleh MVC tersebut.

Manfaat MVC

Ada sejumlah manfaat dari penggunaan MVC. Berikut beberapa manfaat model view controller:

1. Mempermudah testing

Saat memakai kerangka MVC, maka bisa membuat testing bisa dilakukan untuk tiap bagian yang sudah siap. Tidak lagi harus menunggu seluruh bagian web selesai.

2. Mudah menangani bug

Bug atau error adalah hal yang umum terjadi saat membangun web maupun aplikasi. Metode MVC bisa membuat para developer fokus mengembangkan website mereka karena mengetahui bagian tertentu yang perlu terlebih dahulu dikerjakan. Dengan konsep seperti itu, developer mampu menemukan bug lebih cepat.

Baca Juga:  Kenali Algoritma Machine Learning dan Jenisnya

Jika fungsi search dalam suatu platform marketplace misalnya yang tidak berjalan normal. Error yang bisa terjadi mulai dari tidak dapat kita klik, tidak dapat memperlihatkan hasil pencarian. Kalau sudah seperti itu, permasalahannya bisa dari tombol maupun datanya.

Jika prediksi ini ternyata benar, front-end langsung memperbaiki permasalahan atau bug tersebut.

3. Lebih efisien mengembangkan web

MVC pada dasarnya bisa membantu pengembangan website dengan sangat baik, pengembangan bisa lebih cepat. MVC memiliki tiga bagian, Model bersama Controller dapat dikerjakan back-end developer. Sementara View dapat dikerjakan front-end developer bersama tim UI/UX juga.

Dari masing-masing tim mampu menyelesaikan bagian secara terpisah, mengganggu tim lain pun bisa dihindari dengan konsep ini.

4. Kemudahan maintenance

Model View Controller bisa memungkinkan pemakaian script yang terstruktur sehingga mampu memudahkan developer mengembangkan maupun melakukan maintenance web.

Sistem Kerja MVC

Sistem kerja MVC cukup unik, desain arsitektur satu ini bisa mendukung pembangunan aplikasi. Selama testing aplikasi, MVC menjalankan sistem kerja seperti berikut:

Sistem Kerja Model View Controller

– View, menampilkan antarmuka

Untuk uji coba MVC, pertama kali View menampilkan UI beserta informasi lain yang ada di aplikasi untuk para pengguna. Pada tahap, perlu didapat hasil semenarik mungkin, tampilan awal aplikasi merupakan penentu penting agar pengguna bisa menyukainya. Saat user melakukan request, view menampung hal ini, lalu melanjutkan ke controller.

– Controller, memberi instruksi model

Kalau request aplikasi sudah diterima dari view, maka controller memberikan instruksi model agar bisa menyiapkan informasi terkait permintaan view. Lalu kalau sudah menemukan informasi tersebut, model tak dapat langsung mengirimkan informasi ke ke controller.

Bagian Model harus mengelola informasi di database, tujuannya yaitu menyaring lagi informasi tersebut.

– Model, penyerahan hasil mengolah informasi

Ketika mengelola informasi database, maka model bukan melakukannya sendirian. Terdapat support dari logika pemrograman agar membuat pengelolaan bisa lebih cepat. Kalau sudah selesai, maka model perlu memberikan hasil mengolah informasi ke controller, bukannya bagian view. View lalu menggunakan data dari model agar ditampilkan ke para pengguna.

Baca Juga:  Apa Itu Parsing Data? Pelajari Cara Kerjanya!

Kelebihan MVC

Keunggulan model view controller adalah mampu membantu para developer mempercepat pengembangan suatu aplikasi. Ada beberapa hal yang akan membantu developer mulai dari keamanan, manajemen kode sumber, validasi data, dan query database.

MVC juga bisa membuat implementasi menjadi lebih sederhana, baris program bisa lebih sedikit karenanya. Berikut kelebihan lain Model View Controller:

1. Kode program yang berubah tidak berpengaruh

Untuk setiap aplikasi web, interface menjadi komponen paling sering mengalami perubahan dibandingkan aspek lainnya. Perubahan ini dapat terjadi pada berbagai bagian mulai dari layout fitur, font, dan warna. Menambah atau mengurangi fitur juga merupakan aspek perubahan lainnya.

User interface yang berubah biasanya memengaruhi komponen lain. Kalau sudah seperti itu, maka kita perlu mengubah seluruh komponen aplikasi. Alternatif lainnya adalah membiarkan interface terlihat seperti itu. Lewat konsep MVC, maka tidak perlu lagi khawatir akan hal seperti itu.

MVC melalui view serta model yang membuat developer bebas melakukan pengubahan tampilan interface.

2. Support pemrograman asinkron

Konsep arsitektur satu ini bersifat multi-purpose lewat integrasi bersama dengan framework JavaScript. Aplikasi yang menerapkan konsep MVC bisa bekerja dengan widget desktop, file PDF, dan browser pada web tertentu. Komponen logika ini mampu mendukung juga pemrograman asinkron untuk membantu para developer lebih cepat mengembangkan aplikasi.

3. Mengembangkan web agar SEO friendly

Salah satu tujuan yang banyak developer inginkan adalah website mereka memiliki banyak kunjungan. Model View Controller menjadi platform arsitektur yang mampu mendukung aplikasi situs menjadi SEO friendly. Sehingga bisa memudahkan Anda mengembangkan aplikasi tersebut melalui traffic kunjungan dalam jumlah yang tinggi.

Contoh MVC

Setelah tahu pengertian, manfaat, sistem kerja dan keunggulan MVC, Anda harus tahu juga contoh-contoh dari MVC tersebut. Berikut ini beberapa contoh model view controller paling populer digunakan:

– CodeIgniter

CodeIgniter adalah aplikasi dengan sifat sumber terbuka. Inilah kerangka kerja untuk PHP yang memiliki Model View Controller yang bisa membangun web dinamis menggunakan PHP.

Baca Juga:  Shared Hosting Adalah: Pengertian dan Kelebihan dan Kekurangannya

– Laravel

Laravel merupakan contoh lainnya dari kerangka kerja untuk aplikasi web. Sintaks pada Laravel ini termasuk elegan dan ekspresif. Framework ini dapat membebaskan Anda berkreasi, Anda tidak perlu juga mengkhawatirkan berbagai aspek kecil.

– Ruby on Rail

Rails ini merupakan kerangka kerja untuk pengembangan aplikasi bersifat open-source juga yang ditulis pada bahasa program Ruby. Inilah salah satunya library Ruby paling populer, ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan utama pengembang belajar Ruby.

Agar lebih jelas, berikut framework yang menerapkan MVC untuk pola arsitektur mereka mulai dari Python, PHP dan juga Nodejs:

> Framework PHP: Symfony, Laravel, CakePHP, CodeIgniter, Zend

> Framework Python: Watson-Framework, Django, Turbogears2.

> Framework Nodejs: Adonis, Express, Sails.js, Mean.js, Total.js, Mojito.

Sangat menarik bukan membahas MVC ini? Memakai MVC mampu memberikan efisiensi web development, terutama untuk membuat aplikasi. Apa lagi MVC juga memiliki banyak keunggulan yang membuatnya sering diandalkan para developer. Agar bisa memahami lebih jauh seputar framework, dan bidang digital lainnya, Anda bisa menjalani kursus berkualitas di Coding Studio.

Dengan pemahaman lebih baik mengenai Model View Controller dan ilmu digital lainnya, Anda bisa lebih unggul dalam dunia kerja modern seperti sekarang ini. Sekian saja artikel seputar MVC di atas, semoga bisa bermanfaat.

Related Articles