Di era digital, dan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, sekarang aset digital adalah salah satu aset yang paling berharga bagi perusahaan, dan bagi perseorangan juga. Selain data kustomer yang sensitif, informasi pribadi dari pelanggan, data medis, nomor kartu kredit, dan data digital lainnya sangat penting untuk dilindungi, untuk itulah metode data masking diciptakan.
Salah satu metode yang efektif untuk melindungi kerahasiaan, serta privasi dari data perusahaan atau perseorangan adalah metode data masking, atau pengkamuflasean data. Teknik ini adalah sebuah teknik perlindungan cyber yang digunakan untuk menyembunyikan data yang krusial, mengaburkan setiap informasi yang bersifat pribadi atau sensitif di dalam data base informasi.
Metode ini digunakan untuk melindungi data pribadi di dalam suatu database yang berjumlah banyak, menyembunyikan, atau juga mengaburkan setiap informasi yang sensitif dalam sistem informasi. Untuk melakukan metode ini, melibatkan untuk penggantian data asli yang sensitif, dengan informasi palsu yang tidak identik, namun tetap mempertahankan struktur data asli yang sebenarnya.
Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas tentang bagaimana masking data bisa dilakukan, pengertian tentang apa itu masking data, tujuannya, serta manfaatnya.
Pengertian dari Data Masking
Seperti yang telah disebutkan diatas, masking data adalah sebuah proses yang ditujukan untuk mengaburkan, dan menyembunyikan data yang asli di dalam suatu pusat informasi atau database. Proses ini dilakukan dengan cara memalsukan sebuah data, dan menyembunyikan data yang penting guna melindungi data serta informasi yang sensitif.
Perlu diketahui, data asli akan di gandakan dan memiliki struktural data yang sama persis, namun didalamnya akan terdapat informasi yang berbeda, semisalkan nama, alamat, nomor kartu kredit, nomor ID, serta informasi lainnya akan dituliskan secara berurutan, namun merupakan suatu data yang palsu. Informasi fiktif tersebut digunakan untuk melindungi, dan mengaburkan data yang asli.
Data yang asli disimpan di suatu struktur database yang lebih aman dan tersembunyi, dan data fiktif tersebutlah yang akan menjadi topeng, dan pancingan bagi seorang hacker, atau peretas.
Tujuan dari Masking Data
Tujuan utama dari proses masking data adalah untuk mengamankan data yang memiliki informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor kartu kredit, dan lain sebagainya. Dalam penggunaan operasional perusahaan, keamanan dari data konsumen sangatlah diutamakan, dan akan menjadi berbahaya jika terjadi kebocoran data akibat serangan peretas.
Data yang dikaburkan tersebut juga akan memerlukan format data yang semirip mungkin dengan data aslinya, hal ini juga dapat mendukung untuk berbagai kegiatan operasional dari perusahaan, baik seperti user-training, sales demo, dan berbagai kegiatan operasional lainnya.
Pentingnya Masking Data dan Keamanan Cyber
Salah satu hal yang perlu dicatat tentang sistem masking data adalah keamanan, serta penyalahgunaan dari data yang dimasking akan menyebabkan kesalahan fatal, serta menyalahi SOP keamanan dari suatu perusahaan digital tersebut. Data yang terekspose, terutama jika data tersebut adalah data asli informasi pribadi client akan berbahaya jika jatuh di tangan yang salah.
Selain itu, proses dari masking data juga akan menghindari pencurian data. Pencurian data, dan kebocoran data pribadi telah menjadi salah satu momok yang cukup menakutkan, dan juga salah satu kejahatan cyber yang paling banyak dilakukan di beberapa tahun terakhir. Data yang bocor tersebut bisa disalah gunakan, mulai dari penjualan informasi pribadi, peretasan kartu kredit, hingga pencurian identitas.
Hal ini menjadi amat penting untuk setiap perusahaan digital yang menawarkan untuk menyimpan dan mengamankan data pribadi yang bersifat sensitif dari setiap klien. Keamanan cyber, serta berbagai proses untuk mengamankan data client haruslah menjadi prioritas bagi divisi pengamanan cyber suatu perusahaan digital.
Teknik Data Masking
Teknik dari masking data sebenarnya sudah banyak, dan cukup umum digunakan oleh banyak perusahaan digital. Mungkin beberapa dari teknik masking data berikut ini sudah pernah Anda dengar, mulai dari enkripsi data, substitusi data, dan penukaran data. Nah, berikut ini adalah beberapa teknik masking data yang kerap kali digunakan oleh perusahaan digital dari seluruh dunia.
– Enkripsi Data
Enkripsi data, atau disebut juga sebagai Data Encryption, adalah sebuah metode masking data yang digunakan dengan cara merubah berbagai kode-kode yang digunakan untuk mengakses suatu data, mengacaknya sesuai dengan algoritma enkripsi data yang digunakan oleh perusahaan.
Hal ini menjadikan data yang terenkripsi hanya bisa dibuka oleh seseorang yang memiliki kunci enkripsi, sehingga mengamankan data dari serangan peretas.
– Pengacakan Data
Teknik ini pada dasarnya mudah dilakukan, dengan cara menggandakan setiap data asli yang dimiliki klien, meng copy nomor ID asli, dan mengacak nomor ID tersebut. Misalkan nomor ID asli adalah 451067, maka akan diacak menjadi ID palsu 045761.
– Penukaran Data
Proses penukaran data pada prinsipnya adalah proses masking data yang mirip dengan pengacakan, hanya di dalam ini terdapat proses untuk menukar, serta memadukan informasi yang real dengan informasi yang sengaja dipalsukan pada data base, guna untuk membingungkan, serta mengecoh para peretas.
– Substitusi Data
Proses Substitusi data juga merupakan salah satu proses masking data yang paling banyak digunakan. Proses ini digunakan untuk banyak keperluan operasional perusahaan. Proses ini dilakukan dengan membuat sebuah data pengganti, atau substitut, dibuat dengan format serealistik mungkin dengan data aslinya.
– Variansi Nilai
Dalam proses variansi nilai, data tersebut akan diacak, serta nilai dan kode dari data pribadi klien akan diacak. Teknik ini hampir mirip dengan proses pengacakan data, dengan memalsukan jumlah nilai asli, serta menampilkan nilai tertinggi atau juga nilai terendah yang dimiliki oleh data asli. Hal ini sering dilakukan oleh perusahaan digital yang melakukan transaksi.
– Nulling
Proses masking data, dengan proses nulling adalah sebuah proses masking data yang dilakukan dengan cara menampilkan data yang seolah-olah data konsumen telah hilang. Jadi saat peretas mengakses sebuah database, maka tidak ada data yang ditampilkan, dan seolah-olah data telah hilang, dan tidak ada data yang ditampilkan.
Meskipun proses ini cukup efektif mengamankan data, tetapi proses ini terbilang tidak efektif, dan efisien untuk kegiatan operasional perusahaan.Keuntungan utama dari data masking tentunya adalah sebagai perlindungan data dan informasi pribadi milik klien yang bersifat krusial, dan berbahaya jika sampai terjadi kebocoran data.
Selain itu, proses masking data juga diperlukan untuk menjaga integritas, dan reputasi perusahaan di mata seorang klien, memberikan kenyamanan, serta keamanan yang layak mereka dapatkan.Nah itulah dia pengertian umum, keuntungan, teknik, serta apa saja yang perlu Anda pahami tentang proses pengamanan data berupa data masking.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang cyber security, atau beberapa tips untuk mengamankan data pribadi Anda di Internet, Anda bisa mengikuti kursus IT online di Coding Studio. Yuk belajar IT dengan mentor professional terbaik!