5 Distro Linux yang Perlu Kamu Ketahui

Distro Linux adalah sebutan untuk sistem operasi yang dibangun dari kernel Linux dan koleksi perangkat lunak dari sistem manajemen paket, ciri khususnya adalah Utilitas GNU. Daftar fungsinya cukup mirip dengan UNIX. Di mana, kernel adalah program di jantung sistem operasi Linux yang menangani hal-hal mendasar.

Misalnya, membiarkan hardware berkomunikasi dengan software. Sebagai sistem operasi, Linux adalah sistem yang menerima permintaan dari program dan menyampaikan permintaan ini ke hardware komputer. Keuntungan utama dari Linux ini adalah programmer dapat menggunakan Kernel Linux untuk merancang sistem operasi custom sendiri. Selain itu, terdapat berbagai distro Linux yang populer dan sedang berkembang juga. Berikut penjelasannya:

1. Ubuntu

distro-linux
Photo by omkomputer.com

Ubuntu adalah sistem operasi open-source berbasis Linux yang dirancang untuk PC, ponsel, dan server jaringan. Komunitas Ubuntu sendiri didasarkan pada gagasan Manifesto Ubuntu bahwa software harus tersedia secara gratis. Serta, orang harus memiliki kebebasan untuk menyesuaikan dan mengubah software dengan cara apa pun.

Versi utama Ubuntu menggunakan GNOME (GNU Network Object Model Environment). Di mana, itu merupakan GUI default dan rangkaian aplikasi desktop untuk Ubuntu. GNOME dirancang agar ramah pengguna untuk non-programmer. Ini sebanding dengan pengalaman desktop Windows.

Selain itu, rilisan baru Ubuntu hadir dengan kernel Linux terbaru. Hal ini memungkinkan untuk bekerja di lebih banyak hardware lama, serta sistem baru dengan CPU terbaru. Ubuntu juga dilengkapi dengan banyak driver pra-instal yang menghemat waktu.

2. Kali Linux

distro-linux
Photo by kali.org

Kali Linux adalah distro Linux yang disesuaikan untuk keamanan siber. Ini adalah open-source tool penetration testing dengan banyak opsi penyesuaian yang membantu bisnis mengidentifikasi kerentanan mereka.  Tidak hanya itu, banyak orang percaya Kali Linux adalah program peretasan atau cracking untuk akun media sosial atau server web. Ini adalah salah satu kesalahpahaman paling umum tentang Kali Linux.

Hal dikarenakan Kali Linux adalah sistem operasi berbasis Debian yang mencakup sejumlah utilitas jaringan dan keamanan. Sehingga, itu adalah senjata untuk melatih atau membela diri, bukan untuk menyerang orang lain. Distro Linux berbasis Debian ini juga beroperasi pada berbagai perangkat. Versi open-source-nya berarti gratis dan sah untuk digunakan dalam berbagai konteks bisnis. Distro linux yang ini dibuat khusus untuk analis jaringan, penguji penetrasi, dan mereka yang bekerja di bidang keamanan dan analisis siber.

Baca Juga:  Kenali Pengertian Subnet Mask, Fungsi dan Cara Menghitungnya

3. Linux Mint

distro-linux
Photo by linuxmint.com

Linux Mint adalah sistem operasi komputer yang berjalan pada berbagai perangkat saat ini, termasuk komputer x86 dan x64. Selain itu, Linux Mint dapat dibandingkan dengan Microsoft Windows, Mac OS Apple, dan OS BSD gratis dalam hal fungsionalitas. Selama instalasi, Linux Mint dapat secara otomatis mengatur lingkungan dual-boot atau multi-boot. Di mana, pengguna diminta untuk memilih sistem operasi mana yang akan dimulai pada setiap boot-up untuk beroperasi dengan sistem operasi lain.

Tujuan Linux Mint adalah menyediakan sistem operasi desktop gratis yang seefisien, mudah digunakan, dan semenarik mungkin. Salah satu tujuan proyek Linux Mint adalah menjadi sistem operasi terbaik dengan membuat teknologi kompleks yang dapat diakses oleh konsumen.

4. Fedora

Photo by spins.fedoraproject.org

Fedora adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung komunitas dan dimiliki oleh Red Hat. Selain itu, Fedora juga terus menjadi salah satu distro teratas yang digunakan bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan 3 versi utama yang tersedia, yaitu workstation (desktop), edisi server, dan gambar Cloud. Serta, bersama dengan versi ARM untuk server berbasis ARM (biasanya tanpa kepala).

Oleh karena itu, Fedora memungkinkan kamu untuk mengembangkan dan mengelola server menggunakan tool Rolekit. Server Database PostgreSQL juga kompatibel dengan sistem operasi ini. Beberapa fitur baru telah ditambahkan ke edisi terbaru, termasuk pembaca Envice PDF, OpenOffice 2.0 Beta, dan GCC4 Compiler. Ada pula Paket Xen, salah satu fitur paling menarik yang memungkinkan sejumlah komputer virtual berjalan pada satu mesin fisik.

5. Zorin OS

distro-linux
Photo by news.linuxsec.org

Proyek Zorin OS dimulai di tahun 2008 dengan tujuan tunggal untuk membuat Linux user-friendly. Pengembangnya ingin membuat Linux dapat diakses oleh pengguna biasa ini dengan memperkenalkan keakraban di antarmuka pengguna. Distro ini digunakan oleh pengguna Linux pertama kali yang terbiasa dengan cara sistem operasi berpemilik populer, yaitu Windows dan macOS. Zorin tersedia dalam beberapa edisi berbeda.

Tiga di antaranya, yaitu Core, Lite, dan Education, ditawarkan sebagai unduhan gratis. Distro ini didasarkan pada Ubuntu dan edisi Core adalah versi standar yang mencakup semua aplikasi yang diperlukan di desktop biasa. Selain itu, distro ini mencakup dukungan serta beberapa fitur tambahan, seperti opsi untuk menggunakan antarmuka yang meniru macOS dan penuh dengan semua jenis aplikasi dan game.

Itulah 5 jenis Distro Linux yang perlu kamu ketahui. Nah, kalau kamu menggunakan yang mana, nih? Jika kamu tertarik dengan artikel ini, pantau terus blog Coding Studio dan ikuti Instagram @codingstudio.id, ya!

Related Articles