Apa itu Social Proof? Pengertian, Prinsip dan Cara Penerapannya

Apa itu Social Proof Pengertian, Prinsip dan Cara Penerapannya

Social proof adalah dampak psikologis yang menunjukkan adanya kecenderungan seseorang menyalin tindakan orang lain. Teknik ini sangat efektif dalam marketing guna meningkatkan loyalitas konsumen pada produk yang Anda tawarkan. Sebab, social proof merupakan fenomena psikologis yang berperan penting kesuksesan dari strategi pemasaran.

Apa Itu Social Proof?

Jadi istilah social proof ini merujuk pada teknik pemasaran yang asalnya dari psikologis. Sebab, social proof adalah bukti tindakan konsumtif dari seseorang yang berpengaruh dalam individu lain. Peran teknik itu dalam marketing secara online ataupun offline yang berimbas terhadap suksesnya bisnis.

Apa Itu Social Proof

Dampak sosial ini bisa terlihat dari bagaimana individu ataupun kelompok orang terpengaruh oleh orang lain. Misalnya Anda menyaksikan produk yang unik pada media sosial dari promosi influencer lalu, terdapat berbagai komentar dan ulasan positif setelah mereka menggunakan produk itu. Hal ini membuat orang lain tertarik mencari produk dan memutuskan mencobanya.

Prinsip Social Proof

Penjelasan mengenai social proof adalah teknik marketing yang mengedepankan unsur psikologis masih belum cukup. Anda juga harus memahami prinsip dari social proof sebagaimana berikut.

Prinsip Social Proof

Psikologi Warna

Psikologi warna adalah studi yang digunakan untuk memprediksi, memahami hingga mempengaruhi seseorang. Hal ini karena warna bisa memiliki efek yang mendalam. Bahkan seseorang seringkali tidak menyadarinya.

Dalam dunia marketing, penggunaan warna seringkali digunakan untuk mempengaruhi para konsumen. Keberadaan warna ini juga bisa menjadi pemikat untuk seseorang mencoba atau setidaknya mengingat produk Anda.

Action Paralysis

Di sini, Anda harus menekankan kalau keputusan seseorang itu bisa membuat sebuah perbedaan. Pastikan Anda menghindari kata-kata beli produk ini sekarang, namun cobalah menggunakan kalimat seperti beli sekarang untuk meningkatkan kesehatan.

Apabila konsumen memiliki pertanyaan terhadap tindakan itu, berikanlah alasan yang masuk akal. Sehingga mereka lebih tertarik mengonversinya ataupun melakukan pembelian.

Baca Juga:  Core Web Vitals: Pengertian, Fungsi, dan Penggunaannya

Anchoring Effect

Anchoring effect menekankan pada kondisi individu yang tidak sadar seringkali mengaitkan pada fakta pertama yang diketahuinya. Sehingga dalam membeli produk, individu seringkali mengambil sebuah keputusan melalui fakta itu.

Hal ini menjadi efek yang penting dalam sebuah kognitif. Sebab, hal ini dapat memberikan keberuntungan atau kerugian untuk Anda sebagai pebisnis. Sehingga saat fakta itu termasuk hal yang positif, semakin mudah untuk memasarkan sebuah produk.

Decoy Effect

Decoy effect adalah efek dominasi asimetris. Dengan kata lain, kognitif sangat mungkin terjadi ketika seseorang mencoba mengubah suatu preferensi di antara dua opsi. Nah, opsi ketiga bisa saja Anda dominasi secara asimetris.

Sehingga apabila ada pilihan ketiga bisa menjadi suatu umpan. Konsumen memiliki kecenderungan memilih harga lebih mahal daripada dua opsi yang pertama. Prinsip ini kuat untuk melakukan proses digital marketing dan juga penetapan harga.

Call to Action

Call to action adalah prinsip yang populer digunakan pada sebuah iklan. CTA ini menjadi istilah marketing yang berfungsi untuk meminta suatu tanggapan atau mendorong pembelian dengan segera.

Katakanlah Anda meminta konsumen langganan newsletter, membeli produk, daftar layanan, unduh aplikasi, dan sebagainya. kalimat ajakan ini bisa dipengaruhi oleh minat konsumen.

Law of Least Effort

Banyak seseorang yang mengerjakan suatu hal secara efisien yang menandakan kecenderungan sifat malas. Hal ini membuat orang-orang mengambil jalan yang effortless atau sedikit upaya. 

Konsep ini bisa Anda gunakan untuk banyak hal. Katakanlah seseorang ingin membuat reservasi pada restoran. Pasti hal pertama yang mereka cari adalah nomor telepon dari restoran. Apabila restoran tidak mencantumkan nomor telepon dengan jelas pasti mereka menyerah.

Mereka akan cenderung memilih restoran berdasarkan restoran yang mencantumkan informasi lengkap. Sehingga jika Anda memiliki restoran sebaiknya cantumkan pada iklan Anda.

Priming

Prinsip priming ini memanfaatkan gambar atau kata-kata agar orang lain mampu menyerap sudut pandang Anda. Secara langsung ataupun tidak langsung, Anda mengarahkan konsumen agar bisa mengiyakan.

Dengan kata lain, Anda mampu mengarahkan konsumen melalui permintaan kecil, seperti daftar terlebih dahulu apabila ingin memperoleh free gift. 

Contoh social proof ini juga bisa Anda lihat dari mendapatkan potongan 50 persen untuk biaya berlangganan streaming pertama kali. Dari sini, bagi orang-orang yang sudah nyaman menggunakan aplikasi premium selama satu bulan akan ketagihan untuk terus berlangganan dan mendapatkan layanan premium.

Baca Juga:  Manajemen Risiko: Pengertian, Tujuan dan Contohnya

Paradoks Pilihan

Berbagai pilihan produk bisa membuat konsumen merasa kelebihan beban. Sebab, pilihan ini sebenarnya bukan membebaskan mereka tetapi justru melemahkan. 

Sebaiknya Anda mengurangi paradoks pilihan. Hal ini bisa Anda lakukan dengan cara menghilangkan potensi gesekan mental karena pilihan yang terlalu banyak.

Bagaimana Caranya Menerapkan Social Proof yang Benar

Bagaimana Caranya Menerapkan Social Proof yang Benar?

Social proof adalah teknik yang sebaiknya Anda terapkan di tengah kemajuan digital ini. Berikut ini beberapa cara menerapkan social proof yang bisa Anda lakukan.

Mencantumkan Ulasan Positif

Sebaiknya Anda tampilkan review customer yang bisa berpengaruh terhadap pengguna media sosial ataupun platform lain menjadi pelanggan. Review ini dapat merekomendasikan pada pengunjung lain karena terpengaruh ulasan positif berdasarkan pengalaman pelanggan yang sudah menggunakan produk.

Mengelola Konten

Cara menggunakan social proof yang selanjutnya adalah mengelola konten pada website. Sebaiknya Anda mulai rutin melakukan pengelolaan konten pada website agar memperoleh market share lebih banyak. Selain itu, Anda juga bisa mendominasi niche pada bisnis.

Optimalisasi Web dengan SEO

Optimalisasi blog sangat penting untuk meningkatkan social proof. Penerapan strategi ini dengan cara menampilkan tombol counter dan juga social share pada website Anda.

Meningkatkan Interaksi dengan Customer

Cara lain untuk melakukan optimalisasi kerja dari social proof bisa melalui interaksi dengan konsumen melalui media sosial. Anda bisa melakukan interaksi dengan cara membalas komentar pada postingan ataupun mengunggah konten secara rutin. 

Social proof adalah bagian yang tidak terlepaskan dari digital marketing. Jadi persiapkan diri Anda dengan skill digital marketing yang bisa dipelajari melalui platform pelatihan online di Coding Studio.

Related Articles