Kiat Cepat Mahir Backend Developer

Sebuah website kini sudah menjadi kebutuhan mendasar dari suatu produk atau perusahaan. Tidak mengherankan jika profesi dalam bidang web development semakin dibutuhkan. Itulah kenapa, profesi seperti mahir frontend maupun mahir backend developer banyak diincar dengan tujuan untuk dapat membuat website yang menarik namun tetap memiliki daya guna.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai profesi mahir backend dan menjadi mahir backend serta skill apa saja yang dibutuhkan untuk bisa menjadi backend yang handal. Yuk simak ulasannya berikut!

Pengertian dan Tugas Backend Developer

mahir backend

Kalau dilihat dari namanya, seorang mahir backend adalah ia yang lebih banyak bekerja meng-handle server sebuah website. Dengan kata lain, seorang mahir backend bekerja “di balik layar” untuk memastikan apakah website tersebut dapat bekerja dengan baik melalui pertukaran data yang lancar dari browser ke server.

Terdapat sejumlah tugas yang harus diemban seorang mahir backend, sebab ia harus memiliki kemampuan untuk mengelola dan menguasai teknologi sebuah website seperti server, aplikasi, dan tentunya database. Tentu saja disertai kerja sama dengan pihak frontend untuk bisa menjalankan suatu web dengan optimal.

1. Merancang sebuah database

Seorang mahir backend tidak akan terlepas dari yang namanya database. Melalui database, berbagai data untuk keperluan website akan disimpan, seperti data pengguna, data produk, hingga berbagai kata penting yang ada pada sebuah website.

Oleh karena itu, seorang backend harus dapat membuat sebuah arsitektur database yang efisien dan aman. Efisien dan aman yang dimaksud dalam arti kemudahan akses baik dengan data produk yang mudah dijangkau, login yang dapat disimpan, hingga terjamin aman dari aksi kejahatan online.

Dengan adanya struktur database yang efisien dan aman, tentu saja kinerja server akan bisa lebih ringan. Dampak positifnya, website yang dirancang tersebut tidak mudah down atau nge-lag.

2. Perancangan alur website

Seorang mahir backend juga bertugas merancang alur suatu website sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang menarik ketika mengunjungi website tersebut. Untuk mendukung user experience pengunjung, tentunya membutuhkan logika pemrograman dan kemampuan coding yang mumpuni.

Sebagai contoh jika kamu ingin membangun suatu website toko online. Adapun alur yang harus dibangun adalah mulai dari pengunjung datang ke toko online, membeli produk tersebut, hingga menyelesaikan pembayaran.

Baca Juga:  Apa Itu AMP? Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya

Bahkan kamu juga perlu merancang bagaimana produk tersebut sampai ke pengunjung, baik barang yang secara fisik dapat dilihat maupun pembelian barang-barang digital.

3. Pengatur keamanan web

Satu lagi tugas seorang mahir backend, yakni mengatur website agar terhindar dari berbagai serangan kejahatan online seperti hacking. Tentunya, akan sangat rugi jika database yang sudah tersusun rapi malah dibobol oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Seorang backend perlu memahami detail bagaimana teknik hacking dilakukan sehingga dapat mencari solusi untuk menghadapi permasalahan yang mungkin saja terjadi. Selain itu, seorang backend juga memiliki kewajiban untuk dapat mengelola manajemen pengguna, terutama untuk mengakses semua data.

Skill yang Harus Dikuasai untuk Mahir Backend

mahir backend

Dari tugas-tugas yang sudah disampaikan di atas, tentunya dapat dibayangkan betapa banyak hal yang harus dikuasai oleh seorang developer, terutama mahir backend. Secara lebih mendetail, berikut beberapa skill yang wajib dimiliki supaya bisa menjadi seorang backend developer yang handal.

1. Bahasa pemrograman server

Coding menjadi makanan wajib setiap developer, terutama yang berhubungan dengan mahir backend. Bahasa pemrograman ada banyak, namun setidaknya sebagai seorang backend kamu harus benar-benar menguasai beberapa bahasa pemrograman berikut.

  • PHP

Bisa dibilang bahasa coding yang satu ini cukup ramah bagi para pemula karena aturan penulisannya yang lebih sederhana. Bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web server-side hingga sistem CMS.

Saat ini banyak website dan perusahaan masih menggunakan PHP sebab bahasa coding yang satu ini juga mendukung berbagai web hosting. Hal tersebut juga tidak terlepas dari berbagai kelebihan yang dimiliki seperti framework yang canggih, kemudahan membuat page situs, hingga beragam alat otomatisasi yang disediakan untuk menguji aplikasi.

  • JavaScript

Menguasai PHP sebagai bahasa pemrograman wajib para developer backend tidaklah cukup. Kamu juga harus mempelajari bahasa pemrograman yang lain seperti JavaScript. Bahkan dengan bahasa coding ini kamu bisa mengembangkan berbagai aplikasi berbasis desktop, web, bahkan mobile.

JavaScript banyak dipakai karena kemampuannya yang bisa membuat suatu web menjadi lebih interaktif. Tidak mengherankan jika sejumlah website yang terlihat kompleks dapat dibuat lebih atraktif dengan menggunakan bahasa pemrograman yang satu ini.

  • Phython

Adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan pembangunan sebuah aplikasi sekaligus untuk menggali lebih dalam penggunaan machine learning. Dengan demikian, bahasa pemrograman yang satu ini juga cukup bagus bagi backend web.

Desain dan konsep dari bahasa pemrograman ini relatif lebih sederhana sehingga dapat memudahkan para penggunanya. Phython juga menawarkan berbagai kemudahan untuk dapat mempelajari dan membaca berbagai kode, sekaligus mendukung beragam fungsi yang berorientasi pada suatu objek.

Baca Juga:  Golang: Pengertian, Keunggulan dan Contoh Aplikasi Golang

Selain ketiga bahasa pemrograman di atas, penting untuk kamu mempelajari berbagai bahasa pemrograman yang lain seperti Golang, Ruby, HTML, CSS, dan sebagainya. Semuanya penting untuk dipahami dan dikuasai supaya web yang kamu bangun bisa lebih mudah dijangkau dengan fungsi yang optimal.

2. Framework backend

Menjadi seorang backend developer tentunya juga harus menguasai sejumlah skill framework. Dengan bantuan framework ini, kamu bisa membuat website lebih cepat namun dengan kualitas dan fungsi yang maksimal.

Sebuah framework memiliki beragam fitur yang belum tersedia pada bahasa pemrograman dasar. Dengan begitu, sistem keamanan dan performa suatu website juga bisa menjadi lebih baik dan terjamin.

Adapun framework yang digunakan memang sebaiknya disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang dikuasai. Misalnya jika menggunakan bahasa PHP, kamu harus bisa memanfaatkan fungsi dari framewrok CodeIgniter, Laravel, hingga Yii.

3. Mengelola server

Dalam membangun sebuah website, kamu tidak cukup hanya menguasai suatu bahasa pemrograman yang berkaitan dengan server saja. Tentunya, kamu juga harus paham bagaimana melakukan pengelolaan terhadap server tersebut.

Jika bisa dan ahli dalam mengelola suatu server, seorang mahir backend akan lebih mudah melakukan konfigurasi layanan hosting. Selain itu, performa website yang dibangun tentu juga akan lebih baik dari web lainnya.

Ada berbagai jenis server yang kerap dipakai, mulai dari Nginx, LiteSpeed, hingga Apache. Sebagai seorang backend, kamu bisa mulai mempelajari dan menguasai salah satunya terlebih dahulu kemudian baru belajar layanan server lainnya.

4. Mengelola Database

Tugas seorang mahir backend pada awalnya memang merancang alur dan kelengkapan sebuah database, namun jika sudah jadi tentu saja seorang backend juga harus dapat mengelola database tersebut. Menggunakan sejumlah tools query database seperti MySQL dan PostgreSQL bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu mengelola database, apapun jenisnya.

Pengelolaan yang dimaksud bisa berupa penambahan, penghapusan, bahkan pengubahan data. Dalam praktiknya, database yang dirancang juga harus mempunyai sistem keamanan yang baik sehingga kinerjanya bisa lebih terjaga dan tidak mudah mengalami server down.

5. Me-manage API

API adalah suatu software yang digunakan untuk menghubungkan berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman. Itulah mengapa, seorang backend developer juga harus menguasai penggunaan dan me-manage-nya sehingga dapat bekerja lebih optimal.

Dengan adanya API, sebuah web bisa berkomunikasi dengan aplikasi atau web lain sehingga kamu juga bisa menjadikan website tersebut lebih berkembang. Jika mampu menguasai manajemen API dengan baik, kamu juga bisa menghubungkan website dengan aplikasi mobil baik Android maupun iOS.

Selain kelima skill di atas, kamu sebaiknya juga menguasai skill untuk mengatur versi kode pada setiap pengembangan suatu web. Jadi, pekerjaan akan terlihat lebih terstruktur karena setiap perubahan akan tercatat dengan baik. Adapun skill yang dimaksud adalah Version Control System (VCS).

Baca Juga:  Memahami Fungsi If else pada Python

Misalnya jika kamu bekerja dalam sebuah tim dan sedang mengerjakan suatu fitur pada website. Kamu dan rekan yang lain dapat mengerjakan tugas dengan nama yang versinya lain. Dengan VCS ini, kamu bisa tahu mana versi yang terbaik kemudian menggabungkannya menjadi versi yang terbaru sehingga pengembangan web menjadi lebih cepat.

Meningkatkan Skill Developer Backend

Dunia teknologi dan industri digital kian dinamis hingga saat ini sehingga membuat posisi web developer sangatlah dibutuhkan, termasuk di antaranya pada posisi sebagai seorang mahir backend. Tentunya, ada beberapa skill yang harus diasah dan ditingkatkan kembali sehingga dapat menjadi bekal di dunia kerja.

Berikut beberapa tips meningkatkan skill dalam bidang backend yang tentu saja bisa diaplikasikan secara mudah dan tepat.

1. Berlatih setiap hari

Melatih diri dengan menulis coding setiap hari adalah salah satu cara untuk bisa meningkatkan kemampuan dalam bidang pengembangan website. Terlebih, skill coding memang sangat penting untuk bisa membangun suatu website secara lebih profesional serta dengan fungsi yang maksimal.

Kalau kamu ingin sukses di bidang backend, tentunya memperkuat skill dasar penulisan coding adalah hal yang penting, sebab coding ini menjadi hal yang tidak terpisahkan dari developer. Tidak perlu takut kalau ada kesalahan di awal-awal menjalankan coding, lama-kelamaan kamu akan terbiasa dan mahir.

2. Berpartisipasi dalam proyek open-source

Salah satu kiat lain yang juga bisa meningkatkan skill mahir backend kamu adalah dengan mengikuti sejumlah proyek yang sifatnya open-source. Sebagai contoh, kamu mengikuti proyek orang lain dengan membantu memperbaiki sejumlah bug yang terjadi pada proyek orang lain tersebut.

Kamu juga bisa membuat proyek sendiri yang tentunya bisa sama-sama memberi kesempatan untuk dapat mengasah kemampuan coding yang kamu punya. Bahkan, kamu bisa berdiskusi dengan sesama developer untuk bertukar wawasan seputar proyek yang sedang digarap.

3. Mengikuti kursus secara offline maupun online

Kamu juga bisa mengikuti berbagai kursus dengan bimbingan sejumlah mentor terbaik. Terlebih saat ini sudah banyak kursus online maupun offline yang dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuanmu dalam mengembangkan website.

Salah satu kursus online yang bisa kamu gunakan adalah yang berasal dari Coding Studio. Melalui website Coding Studio kamu akan mendapatkan setidaknya 3 kursus backend developer secara online melalui studi kasus serta praktik langsung mengerjakan proyek untuk mahir backend.

Melalui kursus online bersertifikat ini, kamu bisa semakin percaya diri dengan kemampuan sebagai seorang pengembang backend, bukan?