5 Istilah Pemrograman Penting untuk Programmer Pemula

Ketika kita baru mempelajari suatu bahasa asing, pastinya ada beberapa istilah yang belum familiar di telinga kita. Begitu juga halnya dengan bahasa pemrograman, baik itu bahasa pemrograman secara universal maupun bahasa pemrograman tertentu. Nah, untuk membantu kamu yang baru ingin terjun ke dunia programming, kami sudah menyiapkan 5 istilah pemrograman yang harus kamu ketahui sebelum menelusuri dunia programming dengan lebih dalam lagi! Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung kita simak kelima istilah pemrograman tersebut!

1.      ASCII

ASCII, salah satu istilah pemrograman yang sering dijumpai
Tabel ASCII (Sumber: id.wikipedia.org)

ASCII merupakan singkatan dari American Standard Code for Information Interchange. Seperti kepanjangannya, ASCII merupakan standar internasional dalam pengkodean huruf dan simbol. Jika teman-teman pernah melihat tabel ASCII di atas, teman-teman bisa melihat bahwa huruf dan simbol yang ada diterjemahkan ke dalam angka-angka. Kira-kira, kenapa ya seluruh karakter ini harus diterjemahkan ke dalam angka?

Yup, itu karena bahasa komputer hanya dapat memroses angka 0 dan 1, yaitu angka biner! Angka-angka desimal seperti 1, 10, 50, dan lainnya yang ada di tabel ASCII tersebut akan kemudian diubah menjadi angka biner. Hanya dengan cara komputer dapat memahami apa yang kita perintahkan melalui kode program kita.

Apabila kamu cermati lebih teliti lagi, dapat dilihat bahwa karakter-karakter yang terdapat pada tabel ASCII ini tidak terbatas pada huruf, angka, dan tanda baca ‘kan? Contohnya saja karakter nomor 8 pada ASCII yang merepresentasikan backspace, juga karakter nomor 3 pada ASCII yang melambangkan end of text. Hal ini menggambarkan bahwa karakter-karakter yang terdapat pada tabel ASCII tidak hanya berupa karakter yang dimengerti oleh manusia saja, tetapi juga karakter-karakter yang dimengerti oleh komputer.


Baca Juga: Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman


2.      Boolean

Seperti yang kita ketahui, ada banyak tipe data yang disediakan oleh bahasa-bahasa pemrograman yang ada. Mungkin beberapa tipe data yang umum kita jumpai adalah integer dan character. Nah, seperti kedua tipe data tersebut, Boolean pun merupakan salah satu tipe data yang akan umum disediakan oleh beragam bahasa pemrograman. Mulai dari bahasa Pascal, C, C++, Java, hingga Python, semuanya menyediakan tipe data Boolean ini.

Baca Juga:  Apa Itu TypeScript? Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

Boolean merupakan tipe data yang hanya memiliki dua nilai, yaitu TRUE atau FALSE. Nilai TRUE dan FALSE ini juga bisa diterjemahkan ke dalam bentuk integer, yaitu angka 1 untuk TRUE dan angka 0 untuk FALSE. Dengan kedua nilai ini, tipe data Boolean pada umumnya digunakan untuk percabangan kode program, yaitu untuk menentukan kode mana yang harus dijalankan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Oleh karena itu, tipe data Boolean akan sering kamu jumpai pada operasi logika, seperti kondisi IF dan perulangan atau looping. Contoh penggunaan tipe data Boolean dapat kamu lihat pada contoh di bawah ini.

Contoh penggunaan Boolean pada kondisi IF

3.      API

Istilah pemrograman ketiga yang akan sering kamu jumpai di dunia programming adalah API atau Application Programming Interface. API merupakan sekumpulan instruksi program dan protokol yang menjelaskan bagaimana sebuah perangkat lunak atau aplikasi dapat berinteraksi dengan perangkat lunak atau aplikasi lainnya. Kumpulan instruksi dan protokol tersebut umumnya disimpan dalam bentuk library.

Di dunia programming, API berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi yang kita buat dengan aplikasi lainnya, sehingga dua atau lebih aplikasi ini dapat saling berkomunikasi dan berbagi data. API biasanya disediakan oleh sebuah platform dengan tujuan agar platform lainnya dapat mengakses fitur-fitur dari platform penyedia API tersebut. Nah, dari sini dapat kita lihat ya bahwa terdapat dua peran terkait API, yaitu penyedia API dan pengguna API.

Ilustrasi API, salah satu istilah pemrograman yang banyak digunakan
Ilustrasi API (Sumber: commons.wikimedia.org)

Dengan adanya API, proses pengembangan suatu aplikasi tentunya akan lebih cepat dan singkat ya, karena para developer tidak perlu mengkodekan program dari nol. Para developer hanya perlu menggunakan API yang tersedia untuk mendukung fitur-fitur pada program atau perangkat lunak mereka. Wah, ternyata keberadaan API ini sangat membantu para developer ya, teman-teman!

4.      Pseudocode

Tahukah kamu bahwa istilah pemrograman yang satu ini terdiri dari dua akar kata, yaitu pseudo dan code? Pseudo berarti imitasi, menyerupai, atau mirip, sementara code merujuk pada kode bahasa pemrograman. Dari kedua akar kata tersebut, kita dapat memahami pseudocode sebagai suatu penulisan yang menyerupai kode bahasa pemrograman. Untuk lebih tepatnya, pseudocode merupakan kode yang menggambarkan suatu algoritma, ditulis dengan lebih sederhana dan lebih bebas karena tidak terikat pada bahasa pemrograman tertentu. Contohnya adalah algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan genap atau ganjil seperti gambar di bawah ini. Dapat dilihat bahwa penulisan pseudocode di bawah ini tidak terikat pada suatu bahasa pemrograman tertentu, ‘kan?

Contoh pseudocode untuk menentukan bilangan ganjil atau genap

Penulisan pseudocode ini sangat membantu manusia, terutama kita yang baru akan menekuni dunia programming, untuk dapat lebih memahami cara menyelesaikan suatu permasalahan. Penulisan pseudocode ini dapat membantu kita untuk menuliskan algoritma penyelesaian dengan lebih runtut, sebelum nantinya akan diterjemahkan ke suatu bahasa pemrograman tertentu.

Baca Juga:  User Testing Adalah: Pengertian, Manfaat, Metode dan Langkahnya


Baca Juga: 5 Istilah dalam Pemrograman Web yang Harus Diketahui Pemula


5.      IDE

Ilustrasi IDE (Sumber: commons.wikimedia.org)

IDE memiliki kepanjangan Integrated Development Environment, yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi Lingkungan Pengembangan Terpadu. Kira-kira, apa ya maksudnya?

Nah, IDE ini merujuk pada program komputer yang berfungsu sebagai lingkungan pengembangan aplikasi. Sebagai lingkungan pengembangan aplikasi, program ini memiliki beberapa fasilitas yang dibutuhkan dalam pembangunan perangkat lunak. Pada umumnya, IDE memiliki dan mendukung fasilitas-fasilitas di bawah ini:

  • Editor, yang berfungsi sebagai tempat kita menuliskan kode program
  • Compiler, yang berfungsi untuk menjalankan kode program yang dituliskan pada Editor
  • Debuger, yang memiliki tugas untuk melakukan debugging, atau dalam kata lain mengecek kesalahan yang mungkin terdapat pada program
  • Frame/Views, yang berfungsi sebagai tempat untuk menunjukkan atau menampilkan hasil dari program yang dijalankan sebelumnya

Saat ini, ada berbagai macam IDE yang sudah tersedia dan dapat digunakan. Akan tetapi, beberapa IDE yang umum dijumpai dan sering digunakan oleh para programmer adalah Intelijs IDE, Netbeans IDE, React.js, dan juga Node.js.

Nah, itu dia kelima istilah pemrograman yang wajib kamu ketahui sebelum menelusuri dunia programming lebih jauh lagi! Kira-kira, istilah-istilah apa lagi ya yang sering digunakan oleh para programmer? Atau mungkin, kamu memiliki pertanyaan terkait suatu istilah pemrograman yang belum kamu mengerti? Yuk, jangan ragu untuk menanyakannya di kolom komentar, supaya tim Coding Studio bisa membantu kamu memahami istilah tersebut!

Lima istilah ini tentunya masih merupakan sebagian kecil dari istilah-istilah pemrograman yang ada ya, teman-teman. Namun, kamu tidak perlu khawatir! Seiring dengan proses pembelajaranmu, kamu pasti akan mengenal lebih banyak istilah pemrograman lainnya yang tentunya akan membantu kamu dalam mengembangkan program kamu. Kamu juga tidak perlu bingung harus belajar dari mana, karena Coding Studio punya kursus gratis yang bisa kamu ikuti nih! Yuk, belajar bahasa Java mulai dari nol bersama Coding Studio, sekaligus mempelajari lebih banyak lagi istilah-istilah di dunia programming!

Related Articles