Di era yang serba digital seperti saat ini, tidak heran apabila semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan kanal-kanal digital yang ada untuk keperluan perusahaannya. Mulai dari menyampaikan informasi kepada pelanggan sampai memasarkan produk atau jasa yang ada, semuanya kini bisa dilakukan secara digital. Salah satu kanal digital yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan tersebut adalah website. Seiring dengan meningkatnya permintaan pembuatan website, tidak heran apabila semakin banyak pula orang yang tertarik dengan pemrograman web.
Saat ini, sudah banyak sekali bahasa pemrograman web yang bisa kita temukan. Akan tetapi, kalau kamu adalah seorang pemula di dunia pemrograman web, alangkah baiknya kalau kamu berkenalan dengan 5 istilah dalam pemrograman web di bawah ini terlebih dahulu! Dengan mengenali kelima istilah ini, kamu tidak hanya akan mendapat pengetahuan baru, tetapi juga mungkin bisa menolong kamu untuk menentukan karirmu ke depannya. Oleh karena itu, tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung kita simak kelima istilah dalam pemrograman web yang wajib kamu ketahui sebagai pemula!
Back-End
Pernah mendengar sebuah profesi yang bernama back-end developer? Nah, itulah istilah back-end yang akan kita bahas sekarang! Back-end dapat diibaratkan sebagai bagian belakang layar dari suatu website. Kamu pastinya sudah sering menjumpai tombol-tombol pada suatu website ‘kan? Sebut saja tombol follow, tombol like, tombol login, dan sebagainya. Ketika kamu sebagai pengguna mengklik tombol-tombol tersebut, bagian back-end inilah yang akan merespon tindakan kamu. Dari sini, dapat kita lihat ‘kan bahwa bagian back-end bertanggung jawab untuk memberikan tanggapan yang sesuai dengan tindakan pengguna?
Beberapa hal yang ditangani oleh bagian back-end meliputi server, database, sistem operasi, serta software. Sebagai seorang back-end developer, beberapa contoh hal yang harus kamu pastikan adalah apakah data-data pengguna sudah memiliki keamanan yang baik, berapa jumlah maksimal pengguna yang dapat ditampung oleh website-mu, dan bagaimana jika jumlah pengguna di suatu waktu melebihi kapasitas maksimalnya. Singkatnya, seorang back-end developer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sebuah situs dapat bekerja dengan semaksimal mungkin.
Nah, jika kamu tertarik dengan dunia back-end, kamu bisa mulai mempelajari bahasa-bahasa pemrograman seperti PHP, Ruby, dan Python. Bahasa-bahasa pemrograman itulah yang saat ini banyak digunakan di dunia back-end development.
Front-End
Jika kamu sudah pernah mendengar istilah back-end, maka kamu juga pastinya sudah pernah mendengar istilah front-end ‘kan? Apabila back-end merupakan bagian belakang layar dari sebuah website, maka front-end adalah kebalikannya. Istilah dalam pemrograman web yang satu ini merepresentasikan bagian yang langsung dilihat oleh pengguna, atau sering disebut juga dengan antarmuka pengguna (user interface). Sesuai dengan namanya, pengguna atau pengunjung website bisa langsung berinteraksi dengan bagian front-end ini.
Beberapa elemen yang sering kamu jumpai di bagian ini meliputi teks, gambar, tombol, menu, dan tata letak pada sebuah website. Akan tetapi, perlu kamu ingat ya bahwa seorang front-end developer tidak bertugas untuk merancang desain tampilan website tersebut. Seorang UI designer-lah yang bertugas untuk merancang desainnya. Sebagai seorang front-end developer, tugasmu adalah untuk mewujudkan desain yang sudah dirancang oleh UI designer ke dalam website dan membuatnya menjadi interaktif. Apabila kita rangkum dari penjelasan di atas, tugas seorang front-end developer adalah untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat dan nyaman dilihat oleh pengguna.
Jika kamu tertarik dengan bagian ini, beberapa bahasa yang bisa kamu pelajari adalah HTML, CSS, dan JavaScript. Ketiga bahasa ini adalah bahasa pemrograman front-end yang bisa dibilang cukup banyak digunakan saat ini, sehingga pastinya akan sangat membantu kamu untuk belajar lebih dalam lagi terkait front-end development.
Baca Juga: Syarat Menjadi Programmer Profesional yang Wajib Anda Penuhi
Full-Stack
Istilah dalam pemrograman web yang ketiga ini sebenarnya merujuk pada gabungan antara back-end dan front-end. Seorang full-stack developer biasanya diharapkan untuk menguasai HTML, CSS, dan JavaScript, sekaligus satu atau lebih bahasa pemrograman back-end. Full-stack sendiri muncul akibat perkembangan teknologi saat ini yang semakin menipiskan perbedaan antara front-end dan back-end. Pasalnya, hal-hal yang dulunya hanya bisa dilakukan di bagian back-end kini sudah bisa dilakukan di bagian front-end, dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, tidak heran apabila semakin banyak perusahaan yang membutuhkan seorang full-stack developer, dan semakin banyak programmer yang ingin meniti karir sebagai seorang full-stack developer juga.
Git
Istilah dalam pemrograman web yang satu ini mungkin belum terlalu familiar di telinga kita ya, teman-teman. Meskipun begitu, jika kamu sudah pernah mendengar tentang GitHub, maka kamu juga harus mengetahui istilah yang satu ini! Git dapat kita pahami secara sederhana sebagai tool yang menyediakan version control system. Version control system adalah sistem di mana kamu dapat menyimpan dan mengelola kode program milikmu sendiri. Dengan Git, kamu bisa melacak perubahan kode yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Dengan begitu, kamu dapat melakukan manajemen kode kamu dengan lebih mudah deh!
Selain memudahkan manajemen kode, Git juga berperan dalam membantu para programmer di luar sana untuk bekerja secara bersamaan atau non-linear. Karena dukungannya ini, tidak heran ya apabila Git juga banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk menangani proyek-proyek besar.
GitHub
Sebelumnya, kita sudah membahas tentang Git, yakni sebuah tool penyedia version control system. Version control system ini sebenarnya bersifat local, teman-teman. Nah, agar kode program buatanmu dapat diakses oleh orang lain seperti rekan kerja kamu, kamu memerlukan GitHub. Setelah kamu mengunggah kode programmu ke GitHub, maka rekan kerjamu dapat mengakses, melengkapi, atau mungkin mengubah kode program tersebut.
Di platform GitHub, kamu dapat menemukan seluruh fungsi yang disediakan oleh Git. Akan tetapi, GitHub tidak hanya mendukung fungsi-fungsi dari Git saja. GitHub juga menawarkan fitur-fiturnya sendiri yang tidak dapat kamu temui di Git, seperti pelacakan bug dan manajemen tugas.
Itulah kelima istilah dalam pemrograman web yang harus kamu ketahui sebagai pemula! Ada berapa istilah nih yang sudah kamu ketahui sebelum membaca penjelasan di atas? Sekarang, setelah mengetahui kelimanya, kamu sudah selangkah lebih siap untuk menjadi seorang web developer deh!
Selanjutnya, kamu bisa mulai menentukan bahasa pemrograman web yang ingin kamu pelajari nih, teman-teman. Kalau kamu ingin mempelajari bahasa pemrograman HTML, CSS, dan JavaScript, Coding Studio punya kursus Front-End untuk kamu loh! Di kursus ini, kamu akan mempelajari dasar-dasar membuat website yang responsif hanya dengan ketiga bahasa pemrograman di atas. Keren banget ‘kan, teman-teman? Tunggu apa lagi? Yuk, mulai dari sekarang bersama Coding Studio untuk belajar menjadi seorang web developer!