Net Present Value (NPV): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung dan Contohnya

Bila kalian berencana untuk membangun bisnis atau ingin berinvestasi, maka penting untuk memahami dengan baik apa itu Net Present Value. Beberapa pengambilan keputusan bisnis atau juga investasi sebaiknya memang melihat angka dari NPV ini supaya lebih objektif. Berikut ini kami akan jelaskan mengenai NPV dan juga bagaimana cara untuk menghitungnya dengan baik dan benar. 

Pengertian Net Present Value

Net Present Value adalah sebuah metode yang bisa digunakan untuk menilai atau mengevaluasi proyek investasi atau keputusan bisnis. Bisa dibilang NPV merupakan metode analisis keuangan dari bisnis untuk menilai proyeksi sebuah bisnis itu menguntungkan atau tidak. Proses evaluasi ini akan menentukan langkah bisnis atau investasi yang akan dijalankan ke depannya, supaya tidak ada dana yang sia-sia.  

Pengertian Net Present Value

NPV ini sendiri sangat berkaitan erat dengan arus kas baik itu masuk dan juga keluar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Secara kasar kita bisa melihat nilai sekarang dari suatu perusahaan atau bisnis dan bisa memprediksi nilainya di masa depan menggunakan nilai sekarang. Jadi tentunya metode NPV ini sangat berguna untuk membantu kita terutama pada saat ingin menginvestasikan dana pada proyek tertentu.  

NPV sendiri terdiri 3 jenis yakni ada NPV positif, NPV negatif dan juga NPV nol yang masing-masing memiliki maksud tersendiri. NPV positif berarti perusahaan mampu menghasilkan keuntungan di atas tingkat diskonto yang sudah disepakati bersama. NPV negatif berarti perusahaan mengalami kerugian dan apa itu Net Present Value nol yakni hanya impas sesuai dengan modal awal saja.  

Istilah dalam Penghitungan Net Present Value

Dalam perhitungan Net Present Value sendiri ada beberapa istilah yang harus dipahami dengan baik supaya nantinya kita bisa menghitung dengan benar. Berikut ini beberapa istilah Net Present Value yang harus dipahami terlebih dahulu.  

Baca Juga:  Mengenal Kuliah IT, Jurusan dan Kampus IT Terbaik

1. Cash Flow

Cash Flow merupakan arus kas di mana nilainya itu adalah selisih dari nilai arus kas yang masuk dengan nilai arus kas yang keluar. 

2. Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto itu biasanya dalam bentuk persentase tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan namun relevan untuk mengetahui nilai sekarang. 

3. Periode Waktu

Interval waktu yang ditentukan dalam penghitungan nilai arus kas dan ditentukan oleh periode investasi atau proyek. Biasanya menggunakan nilai 0 atau n. 

4. Present Value atau Nilai Sekarang

Nilai sekarang itu adalah nilai dari perusahaan di masa depan yang dinilai berdasarkan nilai saat ini menggunakan diskonto yang relevan. 

5. Investasi Awal

Investasi awal adalah nilai uang yang diberikan sebagai modal awal atau pada periode 0 dari interval periode proyek atau investasi. 

Rumus untuk Menghitung Net Present Value

Rumus untuk Menghitung Net Present Value

Kita perlu mengetahui rumus Net Present Value untuk bisa menghitung NPV dari sebuah perusahaan sebagai langkah evaluasi bisnis atau investasi. Untuk memahami apa itu Net Present Value tentunya perlu mengetahui bagaimana cara menghitungnya dan berikut ini rumusnya secara sederhana. 

NPV = (PV tahun 1 + PV tahun 2 + dan seterusnya) – Investasi awal

Rumus di atas pada dasarnya adalah rumus yang paling sederhana, namun untuk bisa menghitung PV atau Present Value berikut ini rumusnya. 

PV = CF / (1+r) ^ n

CF itu adalah cash flow yang bisa dihitung dengan rumus arus kas masuk di kurangi dengan arus kas keluar. Untuk ikon r itu merupakan besaran atau tingkat diskonto yang ditentukan namun tetap relevan dengan kondisi saat ini. Ikon n sendiri merupakan periode waktu yang akan dinilai. 

Bila kalian sudah mengetahui cara menghitung Net Present Value ini, maka kalian bisa melihat nilai dari sebuah bisnis saat ini. Kalian bisa memikirkan langkah investasi atau langkah bisnis yang terbaik di masa depan dengan menilai menggunakan metode NPV ini. 

Jadi secara urutan kalian perlu menilai dulu cash flow dari perusahaan dan kemudian mulai mencari PV dengan dasar nilai arus kas. Setelah itu barulah dikurangi dengan nilai investasi awal, bila hasilnya positif maka bisnis tersebut menguntungkan. Dari memahami apa itu Net Present Value terutama cara menghitungnya, kalian bisa menilai bisnis mana yang menjanjikan. 

Baca Juga:  Benchmark Adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Strategi
Contoh Kasus Net Present Value (NPV)

Contoh Kasus Net Present Value (NPV)

Untuk bisa lebih memahami soal Net Present Value ini maka kita perlu melihat contoh menghitung Net Present Value itu seperti apa. 

Misalnya perusahaan Adidaya memiliki proyek bisnis dengan nilai investasi awalnya itu adalah 1 milyar Rupiah untuk membangun proyek tersebut. Diperkirakan selisih arus kas yang bisa didapatkan pada periode pertama itu mencapai 1,3 Milyar Rupiah. Tingkat diskonto yang relevan misalnya adalah 10%, jadi berapakah nilai NPV proyek tersebut? 

Kita tinggal masukkan saja rumus 

NPV = 1,3 milyar/ (1+0.1) ^ 1 – 1 milyar 

NPV = 1181818182 – 1 milyar 

NPV = 181818182

Dari nilai NPV di atas kita bisa tahu kalau nilainya itu positif, sehingga bisa dibilang kalau proyek tersebut memiliki prospek yang besar di masa depan. Contoh di atas merupakan perhitungan proyek atau bisnis yang memiliki satu Cash Flow saja yang sudah bisa diperkirakan. 

Mempelajari NPV memang menjadi penting bagi pebisnis pada masa sekarang baik itu untuk menjalankan bisnis sendiri atau investasi. Bila kalian tertarik untuk mempelajari apa itu Net Present Value, maka kalian bisa mencoba mengunjungi kursus Coding Studio sebagai tempat kursus terbaik. Kalian bisa mendapatkan materi yang lengkap dan pendampingan sampai menguasai cara menghitungnya dengan baik.