Backdoor attack adalah jenis serangan malware yang memberi penjahat dunia maya akses tidak sah ke situs web. Penjahat dunia maya memasang malware melalui titik masuk yang tidak aman, seperti plug-in atau kolom input yang sudah usang. Begitu mereka masuk melalui backdoor, mereka memiliki akses ke semua datamu.
Akibatnya, akses jarak jauh diberikan ke sumber daya dalam aplikasi, seperti database dan server file. Bahkan, memberikan pelaku kemampuan untuk mengeluarkan perintah sistem dan memperbarui malware dari jarak jauh. Hal ini dilakukan untuk perusakan situs web, pencurian data, pembajakan server, penolakan layanan (DDoS), dan sebagainya.
Malware backdoor ini umumnya diklasifikasikan sebagai Trojan. Trojan adalah program komputer jahat yang berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan aslinya. Dengan tujuan mengirimkan malware, mencuri data, atau membuka backdoor di sistemmu. Sebagai instrumen yang serbaguna dalam toolkit penjahat dunia maya, mereka datang dengan banyak samaran. Misalnya, lampiran email atau unduhan file, dan mengirimkan sejumlah ancaman malware.
Begitu penjahat dunia maya masuk pada sistemmu, mereka mungkin menggunakan apa yang dikenal sebagai rootkit. Rootkit adalah paket malware yang dirancang untuk menghindari deteksi dan menyembunyikan aktivitas internet. Rootkit memberi penyerang akses berkelanjutan ke sistem yang terinfeksi. Dalam artian, rootkit adalah penahan pintu yang membuat backdoor tetap terbuka.
Cara Mencegah Backdoor Attack
Backdoor attack termasuk sulit untuk dideteksi karena dirancang agar tidak dapat ditemukan. Dalam kebanyakan kasus, pengguna bahkan tidak menyadari bahwa sistem mereka terinfeksi backdoor. Akan tetapi, ada strategi pencegahan untuk membantu mengurangi risiko tersebut, yaitu:
A.) Menggunakan anti-malware
Pengguna dapat menggunakan anti-malware tangguh yang dapat mendeteksi kerentanan situs web dan mencegah serangan berbahaya. Hal ini dikarenakan sebagian besar backdoor adalah Remote Access Trojans (RAT), mereka dapat dideteksi oleh anti-malware.
B.) Menggunakan firewall dan tools pemantauan jaringan
Firewall dan tools pemantauan jaringan juga harus menjadi bagian standar dari sistem keamanan. Firewall dapat membatasi akses ke pengguna yang berwenang. Sementara itu, tools pemantauan jaringan dapat menandai aktivitas mencurigakan seperti penghapusan atau penambahan data yang tidak sah.
C.) Memperbarui software secara teratur
Ini juga akan sangat membantu jika pengguna terus memperbarui software. Penjahat dunia maya selalu mencari bug software untuk dieksploitasi untuk masuk ke jaringan target. Memperbarui software segera setelah tersedia akan mengurangi peluang pengguna untuk eksploitasi kerentanan.
Nah, apa sih yang harus dilakukan jika mencurigai adanya backdoor attack?
Jika malware backdoor lolos dari sistem keamanan, maka tentunya kamu harus mengurangi masalah secepat dan seefisien mungkin. Terutama bagi pemilik bisnis, harus mengambil tindakan untuk meminimalkan biaya dan kerusakan reputasi. Lakukan langkah-langkah berikut untuk menutup backdoor:
- Tinjau log di website scanner untuk mengidentifikasi file apa pun yang secara konsisten dihapus.
- Minta tim cyber security atau IT untuk meninjau log akses situs untuk menemukan hal-hal yang tidak biasa.
- Audit CMS dan copot plug-in yang tidak digunakan, berhati-hatilah untuk menghapus file dari pengelola file.
- Perbarui semua plug-in dan tema di situs web atau instal ulang semua file inti ke CMS. Kamu dapat mengunduh salinan baru CMS dengan membuka situs WordPress atau Drupal dan unduh semua filenya.
- Simpan cadangan di luar situs yang bebas dari backdoor.
Itulah pembahasan terkait backdoor attack yang rentan terjadi. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu kamu mengetahui keberadaan serangan backdoor ini! Apabila kamu tertarik mempelajari topik ini, Coding Studio menyediakan course cyber security yang membahas hal terkait.