Bagi seorang mahasiswa, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya skripsi. Untuk pendidikan sarjana, membuat karya tulis ilmiah ini adalah sebuah kewajiban bagi para mahasiswa agar bisa mendapatkan gelar sarjana. Dengan kata lain, karya ilmiah menjadi syarat lulus bagi mahasiswa pada jenjang pendidikan Strata 1 atau S1 di kampusnya.
Biasanya, karya ilmiah ini juga disebut dengan TA atau Tugas Akhir. Banyak mahasiswa semester akhir yang takut menghadapi tugas akhir karena dinilai cukup sulit. Agar lebih mudah menghadapi tahap ini yang sudah ada di depan mata, ada baiknya kamu mengenal apa itu karya ilmiah terlebih dahulu beserta dengan jenis dan tahap-tahap pembuatannya.
Mengenal Skripsi Sebagai Syarat Kelulusan Mahasiswa S1
Karya ilmiah dapat didefinisikan sebagai sebuah karangan ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa melalui berbagai macam metode. Tentunya karangan ilmiah tersebut dibuat setelah melalui serangkaian penelitian dengan hasil data yang valid. Dalam menulis karya ilmiah, mahasiswa juga tidak boleh asal-asalan karena ada aturan yang harus diikuti.
Skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang dihasilkan melalui penelitian mahasiswa Strata Satu (S1). Karya tulis ilmiah ini membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan kaidah penelitian serta aturan penulisan laporan karya ilmiah yang berlaku di masing-masing kampus atau perguruan tinggi.
Membuat karya tulis ilmiah bukan hanya sekedar untuk memenuhi tugas kuliah sebagai syarat kelulusan saja. Lebih dari itu, ada banyak tujuan lain di balik kenapa semua mahasiswa dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas akhir tersebut.
Dengan membuat laporan skripsi, maka mahasiswa diharapkan bisa berpikir secara logis untuk menguraikan dan menyelesaikan sebuah masalah. Selain itu, mahasiswa juga jadi bisa menuliskan hasil pemikirannya ke dalam laporan tertulis dan disusun secara sistematis.
Bukan hal yang mudah untuk memahami suatu permasalahan, kemudian melakukan penelitian atas masalah tersebut. Apalagi, mahasiswa juga harus bisa menganalisa serta mendapatkan hasil penelitian untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan.
Jenis-jenis Skripsi yang Umum Dibuat di Indonesia
Perlu diketahui bahwa karya ilmiah dibedakan menjadi empat jenis. Klasifikasi karya ilmiah tersebut dibedakan berdasarkan metode, hasil kajian lapangan, hasil kajian pustaka, dan hasil pengembangan. Agar lebih jelas, simak penjelasan jenis-jenis karya ilmiah dan proposal skripsi berikut ini.
1. Karya Ilmiah Berdasarkan Metode Penelitian
Salah satu jenis karya ilmiah yang umum dibuat oleh mahasiswa di Indonesia adalah karya tulis ilmiah berdasarkan metode penelitian atau pengumpulan data. Berdasarkan metode penelitian, karya tulis ilmiah juga diklasifikasikan menjadi dua jenis lagi, yaitu kuantitatif serta kualitatif. Berikut perbedaan kedua jenis metode penelitian tersebut.
- Karya Ilmiah Kualitatif
Metode pengambilan data dan penelitian pada jenis karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara secara mendalam. Pengerjaan kajian ilmiah ini membutuhkan waktu lebih lama karena membutuhkan analisis secara detail supaya hasil yang didapatkan lebih akurat.
- Karya Ilmiah Kuantitatif
Jenis karya ilmiah ini menggunakan survei dan kuesioner yang disebarkan kepada orang-orang yang menjadi subjek penelitian. Metode pengumpulan data serta penelitian melibatkan beberapa responden sesuai kebutuhan. Jika data sudah terkumpul, data tersebut kemudian diolah menggunakan perangkat lunak untuk mengambil kesimpulan.
2. Karya Ilmiah Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka
Jenis skripsi yang kedua ini dibuat berdasarkan hasil kajian pustaka. Karya ilmiah ini berisi hasil kajian pustaka berupa pembahasan tentang sebuah topik yang dilakukan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah. Solusi tersebut didapatkan dari kajian yang kritis dan mendapat terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan sesuai topik yang diteliti.
Sebuah bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber gagasan atau ide, bisa membangkitkan pemikiran dan ide-ide lainnya. Biasanya, data yang didapatkan dari penelitian ini disebut sebagai data sekunder. Jenis karya ilmiah seperti ini juga menerapkan pola pikir deduktif.
3. Karya Ilmiah Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan juga bisa menjadi metode pengumpulan data dalam pembuatan sebuah karya tulis ilmiah. Jenis karya ilmiah ini lebih berpijak pada pengumpulan data-data empiris yang didapatkan dari lapangan. Data hasil penelitian di lapangan disebut dengan data primer yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
4. Karya Ilmiah Berdasarkan Hasil Pengembangan
Perlu diketahui bahwa penelitian pengembangan adalah sebuah rancangan kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah yang ditemui di lapangan. Pemecahan masalah tersebut memanfaatkan teori, konsep, prinsip, serta temuan penelitian yang relevan dengan masalah yang diuji.
Tahap Membuat Skripsi yang Harus Dilakukan Oleh Mahasiswa
Idealnya, pembuatan laporan karya tulis ilmiah ini berlangsung selama 1 semester atau 6 SKS. Pada beberapa kampus di Indonesia, biasanya pengerjaan karya tulis ilmiah ini dimulai dari semprop atau seminar proposal. Lebih jelasnya simak tahap-tahap membuat contoh skripsi berikut ini.
1. Tentukan Topik dan Judul
Penting untuk diketahui bahwa topik dan judul merupakan dua hal yang berbeda. Sebuah topik mampu menghasilkan beberapa judul sekaligus. Namun, satu judul skripsi hanya bisa digunakan untuk satu penelitian saja. Pastikan kamu membuat judul karya ilmiah yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya supaya tidak dianggap plagiat.
2. Kumpulkan Teori yang Relevan
Jika sudah menemukan topik dan judul yang tepat, langkah berikutnya adalah mencari teori-teori yang relevan dengan penelitian tersebut. Kumpulkan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan kamu teliti. Baik dari buku, materi kuliah yang diberikan dosen, jurnal ilmiah, dan sumber relevan lainnya.
3. Dapatkan Informasi dari Responden
Setelah menemukan teori yang dirasa cocok dengan permasalahan penelitian, sekarang saatnya kamu tentukan siapa saja yang akan menjadi responden. Selain itu, tentukan juga bagaimana cara yang akan dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari calon responden tersebut. Pengumpulan informasi bisa dilakukan melalui wawancara, FGC, atau kuesioner.
4. Susun dan Interpretasikan Informasi
Jika semua data informasi dari responden sudah terkumpul, tahap berikutnya adalah menyusun serta menginterpretasikan informasi tersebut. Sajikan data-data yang diperoleh ke dalam narasi atau tabel. Tujuannya supaya informasi tersebut lebih mudah dibaca dan dipahami. Contoh proposal skripsi bisa menggunakan aplikasi SPSS untuk olah data.
5. Tarik Kesimpulan
Dari data yang sudah diperoleh dan diinterpretasikan, kamu bisa mengambil kesimpulan. Jika sudah pada tahap ini, artinya karya ilmiah kamu sebentar lagi selesai. Sebab, kesimpulan termasuk pada bab paling akhir dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
6. Susun Laporan Karya Tulis Ilmiah
Jika kelima langkah di atas sudah kamu lakukan, silakan mulai menyusun laporan karya tulis ilmiah. Jangan lupa untuk menulisnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak kampus untuk meminimalisir revisi dari dosen. Perhatikan juga urutan penulisannya untuk menghindari kesalahan.
Nah, itu dia penjelasan tentang serba-serbi skripsi yang harus dipahami oleh mahasiswa S1. Dengan memahami apa itu karya ilmiah, jenis, dan cara membuatnya, maka kamu tidak akan kaget lagi jika suatu saat menghadapinya. Jika mengerjakan karya ilmiah dengan sungguh-sungguh, kamu pasti bisa menyelesaikannya tepat waktu.
Tertarik mengikuti kurusus yang disediakan Coding Studio, cek promonya sekarang