Database Adalah: Pengertian, Komponen dan Fungsi

Website yang Anda akses, artikel yang sedang Anda baca, hingga ebook yang bisa Anda Segala bentuk akses yang Anda lakukan dalam sebuah penelusuran internet telah tersimpan dalam tempat penyimpanan yang bernama database. Database adalah sebuah kumpulan data yang tersimpan dalam sistem tertentu, serta saling berhubungan, dan mudah dikelola.

Database adalah sangat penting untuk pengaturan data jumlah besar yang bertambah. Misalnya, program website, dan aplikasi atau lainnya. Adanya database akan memungkinkan pelanggan Anda bisa mengakses data yang Anda sediakan dalam satu server, di mana pun dan kapan pun tanpa harus masuk ke computer pribadi Anda secara langsung di mana itu cukup berbahaya.

database adalah

Pengelolaan dengan sebuah server berkapasitas tertentu akan memungkinkan pengolahan dilakukan secara bersamaan dan tetap menerapkan system yang teratur. Penyimpanan pada system database adalah memungkinkan Anda untuk mengolah dan mengatur data atau file menyesuaikan klasifikasinya masing-masing dan mudah dicari saat dibutuhkan.

Komponen pada Database

Berikut ini adalah komponen dalam database adalah:

1. Data

Data merupakan file yang isinya adalah informasi dalam bentuk teks, gambar, log atau yang lain. Penyimpanan akan menggunakan struktur tertentu yang mudah dioperasikan.

Struktur itu antara lain:

  • Field merupakan satuan informasi rinci, misal nama produk, stok, harga, dan lain-lain.
  • Record adalah kumpulan field membentuk informasi unik, misal harga suatu produk.
  • Table adalah kumpulan record, yaitu isi dari file.
  • Database adalah kumpulan tabel dan file.

2. Hardware

Hardware merupakan perangkat keras untuk menyimpan serta mengelola data. Penyimpanan lokal pada jaringan tertentu, hardware yang akan digunakan adalah disk, komputer, memori, dan lain-lain. Jika untuk penyimpanan data secara online menggunakan website dan server hosting.

3. Sistem Operasi

Sistem operasi perlu memilih yang mendukung database yang dibangun. Gunakanlah Windows atau Linux.

4. Database Management System

DBMS merupakan aplikasi untuk pengelolaan database yang memudahkan input dan update data. Ada banyak pilihan aplikasi database untuk dipilih. Misalkan jika Anda mengelola database di website, gunakanlah MySQL.

Baca Juga:  DBMS (Database Management System): Pengertian dan Fungsinya

5. Database Access Language

Database Access Language merupakan bahasa untuk menuliskan perintah, misalkan mengakses, menambahkan, memperbarui, serta menghapus data di database. 

Fungsi Database

database adalah

Fungsi dari database adalah:

1. Mempermudah dan Mempercepat Proses Identifikasi Data

Database akan membuat sistem untuk mengelompokkan data serta menyimpan secara terstruktur. Ketika ada permintaan untuk akses data, informasinya akan diberikan secara cepat menyesuaikan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Kontrol Data Terpusat

Dengan penggunaan database, maka semua data akan bisa dikumpulkan di satu tempat, misal pada server hosting. Anda bisa mengelola banyak data di pusat secara efisien.

3. Terhindar dari Duplikasi Data

Jika menggunakan sistem database, maka kita akan terbantu untuk menghindari kemungkinan adanya duplikasi data dengan penerapan system notifikasi atau kata kunci pada saat pengelolaan database.

4. Penyimpanan Data Lebih Aman

Penggunaan database akan membuat penyimpanan data Anda jadi lebih terpusat dan keamanannya juga terpusat. Anda bisa memanfaatkan pengamanan ganda dengan menggunakan layanan hosting terpercaya dengan kualitas pengamanan terbaik dan melindungi data secara optimal dan menghindarkan dari malware.

5. Menghemat Biaya

Penggunaan database tak akan membutuhkan banyak perangkat dan juga cloud untuk penyimpanan karena penyimpanannya sudah terpusat dan cukup dengan satu server saja untuk menghemat biaya.

6. Dapat Diakses Multi-User

Bayangkan jika Anda harus mengakses data secara offline di mana perlu izin menggunakannya dan tidak isa digunakan sewaktu-waktu. Maka untuk memudahkannya, pemanfaatan database akan sangat bijak. Di mana penyimpanan ada dalam satu system dan selama Anda memiliki hak akses, akan sangat mudah dibuka di manapun dan kapan pun, oleh siapa pun.

Jenis Database Beserta Contohnya

database adalah

Berikut beberapa jenis database dan contoh alatnya:

1. Operational Database

Dikenal dengan database On Line Transaction Processing merupakan database yang bisa mengelola data secara dinamis dan real-time. 

Ini memungkinkan Anda mengelola data secara langsung melalui hardware Anda. Database ini dapat mengelola database dengan basis SQL atau NoSQL. 

Operational database adalah kolaborasi dengan distributed database. Ini bisa meningkatkan performa dari database yang memungkinkan sistem masih berjalan walau ada komponen rusak.

Baca Juga:  Struktur Data Queue: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Contohnya adalah AWS Dynamo, Microsoft SQL Server, MongoDB, dan Apache Cassandra.

2. Relational Database

Relational Database adalah database yang menyimpan data pada beberapa tabel terkait dan berhubungan atau membentuk relasi.

Relational database terdapat empat sifat, yaitu:

  • Atomicity untuk memastikan bahwa data telah sukses dioperasikan atau gagal total. Consistency yaitu data bisa dikembalikan ke keadaan sebelumnya ketika proses data gagal.
  • Isolation ketika data yang sedang berproses terisolasi dari proses lain.
  • Durability untuk memastikan bahwa data tersimpan di sistem dan aman, bahkan saat restart system.

Lalu penyimpanan database untuk jenis ini akan memerlukan Relational Database Management System menggunakan bahasa diStructured Query Language, yaitu bahasa pemrograman paling umum untuk membaca, memperbarui, membuat, dan juga menghapus data.

Contohnya adalah PostgreSQL, MySQL, MongoDB, Oracle Database, MariaDB, SAP HANA, IBM DB2, Interbase, MemSQL, dan Firebird.

3. NoSQL

Not Only SQL merupakan database non-relational yang artinya, bahwa data tersimpan bukan berbentuk table saja, tapi juga data jenis lainnya. Database ini banyak digunakan website dan aplikasi dengan pemakaian fleksibel, seperti Facebook dan Google.

Fleksibilitas itu menjadikan NoSQL jadi database yang dapat ditingkatkan skalanya untuk mengikuti kebutuhan data.

Jenis NoSQL Database:

  • Key-Value Database : Menyimpan tiap data sebagai sebuah kunci bernilai. Dengan skalabilitas tinggi dapat menangani sebuah volume traffic data masif. Digunakan pada game online, web App, serta keranjang belanja online.

Contoh: Redis, Amazon DynamoDB.

  • Document-Oriented Database : Menyimpan serta mengelola data sebagai sebuah dokumen. Digunakan pada aplikasi seluler berkebutuhan akses ulang data secara cepat.

Contoh: Amazon DocumentDB, MongoDB, Apache CouchDB.

  • Graph Database : Menyimpan data mayoritas gambar dan grafik, layaknya di media sosial.

Contoh: Neo4J, Datastax Enterprise Graph.

  • Wide-Column Database : Menyimpan data di kelompok kolom yang besar, bukan relational database. Wide-Column menangani petabyte data, cocok untuk mendukung suatu aplikasi real-time dengan big data.

Contoh: Apache Cassandra, BigTable, dan Scylla.

4. Distributed Database

Distribude Database adalah Data disimpan di beberapa komputer pada tempat yang sama serta dihubungkan oleh jaringan. Misal, data sebuah perusahaan tetap terhubung serta terorganisir secara teratur, walau data tersebar pada banyak komputer. Tambahkan perangkat dan hubungkan ke system untuk memperluas jaringannya.

Baca Juga:  Literasi Digital Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contohnya

Contoh: Apache Cassandra, Apache Ignite, Apache HBase, Amazon SimpleDB, Couchbase Server, Foundation DB dan Clusterpoint.

5. Database Warehouse

Sistem database adalah yang digunakan untuk laporan dan analisa data. Biasa digunakan bidang business intelligence sebagai pemusatan data sebelum pengolahan.

Database warehouse menyimpan data dari banyak sumber berbeda dan bisa diupload melalui sistem operasi.

Contoh: Oracle, Microsoft Access (Office).

6. End-User Database

Semua data bisa dikelola oleh pengguna. Pengguna akhir akan berhubungan secara langsung pada database dan kemudian disebut sebagai end-user database. Data dapat dibaca manusia, dan bukan data pemrograman. Misal, spreadsheet, dokumen, dan sebagainya.

Contoh: SQLite

7. Cloud Database

Cloud database adalah sistem penyimpanan data virtual dan tidak disimpan di dalam server secara fisik atau hardware.

Contoh: Oracle Database, Amazon Web Service, Microsoft Azure, IBM DB2, MongoDB Atlas, Google Cloud Platform, OpenStack.

Tertarik belajar database lebih lengkap? cek link ini dan dapatkan promonya segera!

Related Articles