8 Framework Terbaik Tahun 2020, Apa Saja ya?

Teman-teman, kalau kamu sudah membaca artikel sebelumnya dari Coding Studio, pasti kata framework sudah tidak asing lagi di telinga kamu! Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang perbedaan antara framework dan library. Dari artikel tersebut, tentunya kamu juga sudah tahu ya bahwa ada banyak sekali framework dan library yang bisa ditemukan saat ini, apalagi setiap bahasa pemrograman memiliki framework dan library tersendiri. Meskipun begitu, pastinya ada beberapa framework yang dinobatkan sebagai framework terbaik yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh para programmer ‘kan? Nah, bagi kamu yang ingin mempelajari framework dengan lebih dalam lagi, kali ini Coding Studio sudah memiliki daftar 8 framework terbaik tahun 2020 nih! Kira-kira, apa saja ya framework yang paling populer dan paling banyak digunakan di kalangan programmer tahun ini?

1.      Django

Django, framework terbaik tahun 2020

Framework terbaik yang menduduki posisi pertama di tahun 2020 ini berasal dari bahasa pemrograman Python, yakni Django. Django merupakan framework Python yang berguna untuk full-stack development dari suatu aplikasi web. Framework yang satu ini berfungsi untuk membantu para developer dalam membuat aplikasi web yang dinamis, kaya akan fitur, dan pastinya memiliki keamanan yang terjamin. Django memang diciptakan untuk mendorong pengembangan aplikasi web yang cepat. Oleh karena itu, tidak heran apabila framework terbaik di posisi pertama ini mampu mengakomodasi banyak kerumitan dalam pengembangan aplikasi web.

Beberapa web yang sering kita gunakan ternyata dikembangkan dengan framework ini loh! Beberapa web tersebut yakni Instagram, Pinterest, dan Prezi. Pastinya kamu sudah tidak asing dengan ketiga web tersebut, ‘kan?

2.      Spring

A picture containing drawing, clock, light
Description automatically generated

Selanjutnya, kita akan berjumpa dengan framework terbaik dari bahasa pemrograman Java, yaitu Spring. Berbeda dengan Django, Spring merupakan framework Java yang difokuskan untuk back-end development dari suatu aplikasi web. Beberapa fitur yang didukung oleh Spring mencakup manajemen transaksi, akses data, messaging, dan masih banyak lagi. Framework yang satu ini juga sudah dikembangkan sejak tahun 2002, sehingga kamu tidak perlu meragukan kematangan perkembangannya lagi! Kelebihan Spring yang lainnya adalah sifatnya yang open source dan dapat kamu akses secara gratis. Selain itu, kamu juga bisa mengombinasikan framework ini dengan framework lainnya, seperti Hibernate, AspectJ, dan juga RxJava.

Baca Juga:  Mengenal Apa Itu JSON, Fungsi, Cara Menggunakan, dan Keuntungannya!

3.      Laravel

Laravel, salah satu framework terbaik dari bahasa PHP

Kamu yang berkecimpung di dunia pengembangan back-end pasti sudah tidak asing dengan framework yang satu ini. Yup, framework yang banyak digunakan untuk back-end development dari bahasa PHP ini memang cukup populer di kalangan programmer! Bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan PHP pada proses pengembangan website, framework ini memang mampu menyederhanakan beberapa fitur-fitur penting dalam pengembangan website. Sebut saja fitur-fitur seperti caching, security, routing, dan authentication.

Tidak hanya menyediakan dukungan untuk fitur-fitur tersebut, Laravel juga mampu membuat suatu website menjadi lebih scalable atau lebih mudah dikembangkan. Selain itu, ketika kamu menggunakan framework Laravel, kamu juga dapat menggabungkannya dengan beberapa komponen dari framework lainnya loh!


Baca Juga: Framework Javascript: Apa Bedanya dengan Library?


4.      Rails

A close up of a sign
Description automatically generated

Framework terbaik yang berhasil menduduki posisi keempat adalah Rails, atau yang terkadang disebut sebagai Ruby on Rails. Dari namanya, kamu pasti sudah dapat menebak bahasa pemrograman yang melandasi framework yang satu ini ‘kan? Yup, Rails merupakan framework yang cukup populer dari bahasa Ruby! Dikembangkan sejak tahun 2003, Rails merupakan salah satu framework yang ditujukan untuk back-end development dari suatu website.

Rails dapat mengakomodasi tugas-tugas seperti pembuatan form, tabel, dan menu dalam pembuatan website dan aplikasi. Selain itu, framework yang satu ini juga cukup mementingkan segi keamanan dari suatu aplikasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Gem atau Plugin yang dapat digunakan oleh para developer untuk melindungi aplikasi dari serangan cyber. Dengan dukungan yang diberikan, tidak heran ya apabila website besar seperti Github, Twitter, dan Shopify memutuskan untuk menggunakan Rails dalam back-end development mereka!

5.      Angular.js

Angular.js, framework terbaik untuk front-end

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan framework yang satu ini, terlebih apabila kamu bergelut di dunia front-end development. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa framework terbaik yang kelima ini ternyata dibuat dan dikelola oleh Google? Sebagai framework yang dikembangkan oleh Google, tidak heran ya apabila framework front-end ini memiliki popularitas yang cukup tinggi di kalangan programmer.

Dalam penggunaannya, Angular.js ditujukan untuk membantu para developer untuk membuat web berskala besar dengan performa yang tinggi. Salah satu keunggulan Angular.js adalah kemampuannya yang dapat memperkenalkan sintaks HTML baru buatan kita sendiri pada browser. Yup, dengan Angular.js, kamu bisa membuat sintaks-sintaks HTML baru untuk kamu gunakan loh! Contohnya, kamu bisa membuat sintaks draggable untuk membuat suatu elemen pada website kamu dapat di-drag. Kamu bahkan bisa membuat sintaks HTML baru dengan bahasa Indonesia loh! Dengan kata lain, Angular.js memungkinkan kita untuk mengajari browser bagaimana mengimplementasikan sintaks HTML baru yang kita buat sendiri. Keren banget ‘kan, teman-teman?

Baca Juga:  Apakah Java dan JavaScript Sama? Ini Jawabannya!

Sedikit trivia terkait Angular.js, framework ini bisa disebut sebagai versi pertama dari framework Angular. Angular versi pertama ini didasarkan pada bahasa pemrograman JavaScript, sehingga terdapat imbuhan ‘.js’ di belakang namanya. Akan tetapi, versi kedua dan selanjutnya, pengembangan framework yang satu ini didasarkan pada TypeScript. Oleh karena itu, namanya berubah menjadi Angular saja tanpa imbuhan ‘.js’ di belakangnya.

6.      Express

A picture containing drawing
Description automatically generated

Di posisi keenam, salah satu framework dari Node.js berhasil menjadi framework yang cukup populer dan cukup banyak digunakan di kalangan programmer. Yup, Express merupakan framework back-end development dari Node.js! Tidak hanya bersifat open source, Express juga menawarkan kebebasan yang sangat luas bagi para programmer untuk melakukan kustomisasi pada framework ini. Pada penggunaanya, framework yang satu ini banyak dipakai oleh para programmer untuk mengembangkan aplikasi web serta RESTful API.

7.      Vue.js

A close up of a sign
Description automatically generated

Vue.js adalah salah satu framework untuk front-end web development yang didasarkan pada bahasa pemrograman JavaScript. Vue.js dapat dikatakan sebagai framework terbaik dan terpopuler untuk membangun user interface. Tidak sekadar membangun user interface, framework yang satu ini ditujukan untuk membuat user interface menjadi lebih interaktif. Selain digunakan untuk membangun user interface, kamu juga bisa menggunakan Vue.js untuk membuat single-page application atau SPA.


8.      Flask

A close up of a logo
Description automatically generated

Terakhir, kita akan kembali berjumpa dengan salah satu framework dari bahasa pemrograman Python, yakni Flask. Akan tetapi, tidak seperti ketujuh framework lainnya, Flask lebih umum disebut dengan microframework. Kira-kira, apa ya arti dari microframework ini?

Flask disebut sebagai microframework karena Flask tidak membutuhkan tools atau library. Karena hal ini, Flask pastinya memiliki dukungan fitur yang pastinya lebih sedikit apabila dibandingkan dengan framework lainnya, seperti Django. Akan tetapi, karena hal ini pula Flask dapat memiliki performa yang lebih cepat.

Meskipun tidak memiliki library bawaan, Flask tetap menyediakan extension yang dapat kamu gunakan untuk menambahkan fitur-fitur yang kamu perlukan ke dalam programmu. Dengan menggunakan extension, fitur-fitur tambahan tersebut akan tampak seperti diimplementasikan oleh Flask sendiri.

Baca Juga:  User Testing Adalah: Pengertian, Manfaat, Metode dan Langkahnya

Itulah kedelapan framework terbaik yang sangat populer di kalangan programmer, teman-teman! Apakah kamu sudah pernah mempelajari salah satu framework di atas? Atau mungkin kamu tertarik untuk mempelajarinya, tapi bingung harus memulai dari mana? Jika iya, kamu tidak perlu khawatir lagi, teman-teman! Coding Studio memiliki kursus-kursus yang dapat membantu kamu untuk mempelajari framework-framework populer yang banyak digunakan oleh para programmer saat ini. Beberapa kursus tersebut di antaranya kursus Laravel untuk membantu kamu membuat website dengan PHP untuk membantu kamu membangun sebuah website yang kekinian!

Dengan kursus-kursus dari Coding Studio, kamu tidak perlu khawatir lagi terkait pembelajaran kamu! Kamu akan menerima materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, juga ada komunitas belajar yang bisa membantu kamu saat kamu kesulitan. Oleh karena itu, tunggu apa lagi? Yuk, bergabung sekarang dengan komunitas belajar Coding Studio!

Related Articles