Framework JavaScript: Apa Bedanya dengan Library?

Halo, teman-teman! Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan nama-nama seperti React.js, jQuery, Vue.js, Angular.js, dan sebagainya ya, terutama apabila kamu bekerja sebagai seorang front-end developer. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa ‘js’ dalam nama-nama di atas merujuk pada bahasa pemrograman JavaScript? Nah, kalau begitu, apakah Angular.js merupakan bahasa yang sama dengan JavaScript? Atau mungkin nama-nama di atas merupakan turunan bahasa JavaScript? Apa bedanya JavaScript dengan Angular.js dan React.js?

Nah, jika kamu memiliki pertanyaan yang sama dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, maka kamu sedang membaca artikel yang tepat nih, teman-teman! Nama-nama di atas sebenarnya merupakan nama-nama framework dan library yang ditulis dengan bahasa JavaScript. Oleh karena itu, tidak heran ya apabila sebagian besar nama-namanya ditambah dengan imbuhan ‘js’ di belakangnya. Akan tetapi, sudah tahukah kamu perbedaan antara framework dan library? Apakah kedua hal ini hanya bisa kita temukan di bahasa pemrograman JavaScript?

Sebelum kamu menjadi semakin bingung dengan istilah-istilah yang baru kita jumpai hari ini, yuk kita simak langsung penjelasan sekaligus perbedaan antara keduanya!


Baca Juga: 8 Framework Terbaik Tahun 2020, Apa Saja ya?


Framework JavaScript

Framework JavaScript dapat kamu mengerti sebagai sekumpulan kode yang berperan sebagai kerangka bagi para programmer atau developer. Ketika kita menggunakan framework, yang perlu kita lakukan adalah memasukkan kode-kode program kita ke dalam kerangka framework. Kalau kamu masiih kesulitan membayangkannya, kamu dapat membayangkan framework serupa dengan ujian atau latihan fill in the blanks ketika kita masih bersekolah dulu, teman-teman!

Nah, karena kita tengah membicarakan framework JavaScript, tentu bahasa yang digunakan dalam framework ini adalah bahasa pemrograman JavaScript ya. Akan tetapi, tidak hanya berisikan kode pemrograman, framework juga berisi aturan-aturan penulisan baku yang harus kita ikuti jika ingin menggunakan framework tersebut.

Dengan adanya kerangka kerja ini, tentunya para developer dan programmer dapat membuat software atau aplikasi mereka dengan lebih cepat ya teman-teman, karena mereka tidak perlu menuliskan kode programnya dari nol. Selain itu, adanya aturan-aturan pada framework juga menolong para programmer dan developer untuk dapat menuliskan kode programnya dengan lebih rapi dan lebih terstruktur. Dengan begitu, orang lain juga akan dapat memahami kode program tersebut dengan lebih mudah, karena mereka hanya perlu mempelajari framework yang digunakan dalam penulisan kode program tersebut.

Baca Juga:  Membuat Aplikasi dengan Python Secara Mudah

Saat ini, sudah ada banyak sekali framework JavaScript yang bisa kamu temukan. Meskipun begitu, tentunya ada framework tertentu yang memiliki popularitas yang lebih tinggi dibandingkan framework lainnya ya, teman-teman. Nah, beberapa framework JavaScript yang cukup terkenal dan cukup sering digunakan oleh para programmer dan developer saat ini adalah Angular.js, Vue.js, dan juga Ember.js.

Beberapa framework JavaScript yang populer


Library JavaScript

Sama seperti framework, sebuah library tentunya juga berisikan kode program ya, teman-teman. Akan tetapi, jika framework kita ibaratkan sebagai sebuah kerangka, maka library bisa kita ibaratkan sebagai sebuah potongan kode atau code snippet. Potongan kode ini sebenarnya merupakan potongan kode yang dituliskan oleh orang atau pihak lain, tetapi kita bisa menggunakannya di dalam program kita.

Sebuah library biasanya memiliki satu tugas spesifik, seperti untuk menghitung statistik, mengelola database, atau menangani URL saja. Apabila kita memerlukan suatu fungsi di dalam program kita dan ternyata sudah ada library yang dibuat oleh orang lain untuk fungsi tersebut, maka kita tinggal menggunakan library tersebut tanpa perlu menulis kode programnya dari nol lagi. Oleh karena itu, baik framework maupun library sangat berperan untuk membantu para developer dan programmer dalam mempercepat pembuatan program mereka.

Akan tetapi, apabila framework memiliki aturan-aturan tertentu dalam penggunaannya, maka tidak demikian halnya dengan library. Kamu dapat menempatkan library atau potongan-potongan kode ini di bagian mana saja di dalam program kamu, sesuai dengan kebutuhanmu. Nah, ini merupakan perbedaan lainnya antara framework dan library. Apabila tadi kita harus menyelipkan kode program kita di dalam kerangka framework, maka kini, potongan-potongan kode library lah yang harus diselipkan ke dalam kode program yang kita buat.

Sama seperti framework, saat ini pun sudah banyak library JavaScript yang bisa kamu temukan. Akan tetapi, beberapa library pun lebih populer dan lebih sering dijumpai dibanding library lainnya. Beberapa contoh library JavaScript yang banyak digunakan saat ini adalah React.js dan jQuery.

Beberapa library JavaScript yang populer

Library JavaScript (Sumber: ourcodeworld.com)

Secara sederhana, itulah perbedaan antara framework dan library. Setelah membaca artikel ini, jangan sampai kamu tertukar lagi ketika membedakan  sebuah framework dan library ya, teman-teman!

Baca Juga:  Apa itu Bahasa Pemrograman C#? Pengertian, Sejarah dan Contohnya

Tidak hanya ditemukan pada bahasa pemrograman JavaScript, framework dan library juga bisa ditemukan pada bahasa pemrograman lainnya loh! Beberapa framework dan library yang cukup populer saat ini adalah Laravel yang merupakan framework PHP, Django yang merupakan framework Python, Matplotlib dan OpenCV yang merupakan library Python, serta Spring yang merupakan framework Java.

Setelah mengetahui perbedaan antara framework dan library, kamu bisa banget nih mencari tahu lebih lanjut tentang framework serta library pada bahasa pemrograman yang ingin atau sedang kamu dalami! Setelah itu, kamu bisa deh mencoba menggunakannya untuk mengembangkan program kamu!

Semoga informasi dari Coding Studio kali ini dapat menambah pengetahuan kamu seputar dunia programming ya, teman-teman! Jangan lupa untuk terus belajar dan tingkatkan kemampuan kamu!

Related Articles