Design Thinking? UI/UX Designer Harus Tahu!

Bagi kamu pecinta UI/UX Design, tentu kamu familiar dengan design thinking yang sering digunakan dalam proses development aplikasi. Bahkan, banyak brand dan universitas terkemuka di dunia sepertl Apple, Google, Samsung, universitas Stanford dan Harvard menerapkan metodologi ini.

Sebenarnya, apa sih yang membuat design thinking sangat terkenal? Apa yang membuat metodologi ini begitu digunakan oleh berbagai brand terkenal di dunia? Yuk, baca hingga akhir untuk memahami apa itu design thinking dan mengapa metodologi ini sangat populer!

Apa itu Design Thinking?

Menurut Interaction Design Foundation, design thinking adalah proses yang iteratif dan linear yang digunakan ketika kamu ingin memahami user, melakukan definisi ulang permasalahan yang ada, dan menciptakan solusi yang inovatif. Terdapat 5 tahap dalam proses ini: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test.

Tujuan utamanya adalah menemukan strategi dan solusi alternatif yang belum terpikirkan secara langsung berdasarkan level pemahaman kamu sebagai UX Designer. Oleh sebab itu, design thinking dapat menyediakan membuka cara pikir baru secara kreatif dan kolaboratif bersama tim yang ada. 

Kenapa Design Thinking Sangat Populer?

Ada banyak brand dan universitas yang sangat menyarankan proses ini. Tentu, ada banyak faktor yang membuat researcher sangat mencintai proses ini, contohnya:

  • Membuatmu berpikir out of the box! – Orang-orang yang menggunakan metodologi ini dapat menemukan cara berpikir yang unik. Metodologi ini menekan researcher untuk menganalisis bagaimana perasaan user saat berinteraksi dengan produk secara detail. 
  • Bisa dilakukan semua orang! – Metodologi yang rumit akan sulit diterapkan dalam tim variatif yang memiliki orang-orang dengan latar belakang yang beragam. Untungnya, design thinking dapat menganyomi berbagai pendapat dari semua anggota tim, loh! Metodologi ini menekan akan pandangan ketiga yang berasal dari user dan stakeholder untuk melihat suatu masalah.
  • Menyediakan data yang saintifik, loh!. – Jika kamu mengira design thinking adalah proses yang melibatkan desain saja, maka kamu salah besar! Design thinking ini menggunakan desain dan data; menggabungkan keduanya untuk mensolusikan masalah secara rasional dan analistis.

5 Tahap dalam Design Thinking

design thinking

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metodologi design thinking memiliki 5 tahap: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Kelima tahap tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan linear. Artinya, tahap tersebut tidak harus dilakukan secara berurut; researcher dapat kembali ke tahap sebelumnya untuk menggali lebih banyak data.

Baca Juga:  Layout pada Website: Definisi, Peran Dan Manfaatnya dalam Industri Bisnis

1. Empathize

Pada tahap empathize, researcher mengumpulkan data berkualitas tinggi untuk memahami user. Pada tahap ini, kamu harus memahami kebutuhan, batasan, perilaku, dan aspirasi user. Untuk itu, kamu harus berempati dengan user, mengobservasi dan berinteraksi tanpa memiliki asumsi yang dapat menutup cara pandangmu.

2. Define

Berdasarkan data yang telah kamu dapat dari tahap empathize, kamu dapat mulai mendefinisikan insight dan pola yang muncul. Apa permasalahan utama yang dihadapi oleh user? Apa hambatan yang ditemukan? Apa harapan mereka? 

3. Ideate

Setelah memamahi dan menetapkan user serta problem dengan jelas, sekarang kamu bisa memikirkan solusi yang sesuai di tahap ideate. Pada tahap ini, kamu dapat membuat mind-map dan wireframe untuk memikirkan solusi yang kamu tawarkan kepada masalah yang ada.

4. Prototype

Nah, di tahap ini kamu akan mengubah ide menjadi kenyataan! Prototype yang dibuat tidak harus sempurna, karena akan di-test pada tahap setelah ini dan akan diperbaiki terus menerus secara iteratif.

5. Test

Setelah membuat prototype, kamu harus memeriksa apakah solusi yang kamu berikan benar-benar menjawab kebutuhan user. Pada tahap ini, kamu dapat melakukan berbagai jenis testing untuk mendapatkan feedback nyata dari user. Pastikan di akhir tahap ini, kamu paham dengan benar apakah ada aspek yang dapat ditingkatkan lagi untuk kemudian kembali dikembangkan.

Nah, itu dia penjelasan mengenai design thinking yang terkenal dan digunakan banyak brand serta universitas. Apabila kamu tertarik mempelajari lebih lanjut tentang materi ini, jangan lupa follow Instagram Kodio, yah! Dan jangan lupa untuk pantau blog coding studio untuk topik menarik lainnya!

Related Articles