Apa Itu Prototype? Kenali Jenis, Contoh, dan Fungsinya!
Apa itu prototype? Mari kita kenali lebih jauh mulai dari pengertian, fungsi, jenis, contoh, dan manfaatnya. Di zaman yang semakin berkembang seperti saat ini, banyak melahirkan berbagai inovasi disiplin ilmu dan teknologi.
Kemudian, dalam pengembangan produk terdapat tahapan prototype. Tujuannya adalah sebagai pendorong pengembangan produk supaya lebih baik lagi. Berikut kami berikan ulasan mengenai teknologi prototype secara detail.
Apa itu Prototype?
Prototype merupakan sebuah metode dalam pengembangan produk, caranya dengan membuat rancangan, contoh, serta model. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan uji konsep atau proses kerja dari sebuah produk. Jadi, apa itu prototype bukanlah berupa produk akhir yang siap beredar.
Namun, prototype sengaja dibuat untuk mengetahui fitur dan fungsi dalam program yang berjalan. Berdasarkan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu, prototype berfungsi untuk memenuhi kebutuhan awal development perangkat lunak.
Dengan demikian, pengembang produk mampu mengetahui lebih dini mengenai kesalahan dan kekurangan. Sebelum mereka melakukan implementasi fitur lain dalam produk serta merilisnya.
Apa itu prototype, telah terjawab. Kesimpulan dari produk ini adalah sebuah pengembangan produk berbasis software. Proses pembuatannya mengarah pada prototype aplikasi.
Contoh Prototype
Anda perlu mengetahui beberapa contoh, pertama adalah paper prototype. Jadi, sesuai dengan namanya sistem prototype yang satu ini memakai kertas dalam rancangan produknya sebagai media. Sistem ini begitu simpel, akan tetapi mampu memberikan beberapa pilihan mengenai kekurang dari segi fungsionalitas maupun tampilan produk.
Kemudian contoh berikutnya adalah low-fidelity. Apa itu prototype low-fidelity? Biasanya berupa sketsa produk dan menunjukkan alur ketika memakai produk dan menunjukkan tampilannya.
Akan tetapi contoh prototype yang satu ini masih memiliki kekurangan. Sketsanya dominan berwarna hitam dan abu-abu saja.
Kemudian high-fidelity adalah contoh terakhir. Apa itu prototype high-fidelity, pengertiannya adalah prototype yang tampak seperti produk aslinya. Ketika menggunakan jenis ini, pengguna akan merasakan sensasi memakai produk aslinya.
Jenis Prototype
Prototype berkaitan erat dengan penyusunan UX Design. Lantas, model berdasarkan UX Design meliputi beberapa jenis. Diantaranya adalah Sketch atau sketsa yang berupa gambar memakai bantuan alat tulis dalam sebuah kertas.
Untuk membuat sketsa tidak memerlukan biaya yang mahal. Kebanyakan sketsa berguna dalam tahap pembuatan desain awal, untuk desain produk. Fungsinya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelemahan desain yang menyebabkan permasalahan.
Sketch termasuk kategori prototype low-fidelity. Jadi, desainer dengan cepat dan efisien dapat merekayasa ulang proyek desainnya.
Desain berikutnya adalah Wireframe yang merupakan konsep dengan unsur elemen berupa konten. Kemudian berpusat pada penyusunan dari tata letak desain. Apa itu prototype berupa wireframe, yakni skala yang digunakan pada umumnya warna hitam dan abu-abu.
Jenis ini juga termasuk dalam low-fidelity, karena membutuhkan beberapa tool. Prosesnya tidak membutuhkan waktu lama. Kemudian pada umumnya para desainer menerapkannya untuk berbagai kebutuhan proyek dalam skala ringan.
Jenis terakhir berupa Mockup dengan desain berdasarkan kombinasi tata letak, tipografi, warna, dan konten yang ada. Kemudian jenis ini mampu mempresentasikan produk akhir dengan lebih nyata dan jelas. Proses pembuatannya memakan waktu yang lebih lama, sehingga termasuk dalam high-fidelity. Akan tetapi hasilnya lebih spesifik mendekati kebutuhan user.
Metode Prototype
Tim desainer biasanya akan menggunakan metode prototyping. Apa itu prototype metode, yakni dengan melakukan observasi awal dan mengumpulkan informasi. Kemudian membuatnya berdasarkan hasil analisis tersebut. Jika telah berhasil membuat prototype, maka segera menganalisanya.
Tahapan yang tidak kalah penting adalah melakukan testing produk prototype yang telah dibuat. Selanjutnya menguji ulang sistem, sebelum akhirnya memasuki tahap perilisan. Jangan lupa untuk uji coba sistem yang telah Anda buat kepada user serta stakeholders terkait.
Tujuan Prototype
Tujuan utama dari adanya prototype adalah untuk pengembangan rancangan dan model produk. Sehingga menjadi produk akhir yang sesuai dengan permintaan para pengguna. Lebih menariknya lagi, pengguna bisa ikut serta andil dalam proses pengembangan produk ini.
Caranya adalah memberikan feedback dan evaluasi. Umpan balik tersebut sebagai pedoman dalam pengembangan produk. Bahkan, pemakaian prototype dapat memunculkan berbagai ide baru untuk mengembangkan fitur sebagai pelengkap produk.
Manfaat Prototype
Setelah mengetahui apa itu prototype, Anda pasti akan mengetahui manfaat serta keuntungan memakai sistem ini. Anda akan menghemat biaya dan waktu ketika mengembangkan produk. Sehingga dapat mengalokasikan sumber daya yang tersisa untuk kebutuhan lainnya.
Manfaat selanjutnya adalah mengetahui kebutuhan para pengguna terlebih dahulu. Dengan begitu, apa saja kebutuhan dan prioritas pengguna dapat diketahui. Sehingga proses pengemangan produk bisa lebih cepat berlangsungnya.
Jika berencana untuk meluncurkan sebuah produk, maka prototype dapat Anda manfaatkan. Para audiens dengan mudah akan mendapatkan gambaran produk Anda. Kemudian model prototype ini bisa menjadi patokan dalam pengembangan produk.
Pasalnya, prototype berguna untuk menemukan kekurangan produk lebih awal. Lalu mencari solusi untuk memperbaiki produk tersebut. Prototype ini mampu memberikan gambaran secara riil dan konkret, dengan cara membuat sketsa terlebih dahulu baik itu low-fidelity maupun high-fidelity.
Tahapan Pembuatan Prototype
Anda wajib memperhatikan beberapa langkah ketika akan mengembangkan sebuah teknologi berbasis purwarupa. Langkah awal, lakukan pengumpulan data dan sistemnya dengan seluruh perangkat lunak. Lalu mulailah membangun sistem prototyping dengan merancangnya dan memasukkan input atau output dari produk.
Berikutnya lakukan evaluasi dari sistem prototyping yang telah Anda bangun. Apa itu prototype, sesuaikan dengan keinginan pelanggan. Langkah selanjutnya adalah membuat kode sistem dari kesepakatan bersama dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Anda dapat melanjutkannya dengan uji coba dan evaluasi. Jika sudah mapan, bisa langsung menggunakannya. Kemudian produk tersebut bisa mulai dipasarkan, namun untuk sementara waktu ke pasar terbatas sebelum akhirnya beredar di pasar umum.
Penerapan penggunaan prototype dalam produk development sangat penting sebagai sarana uji coba penelitian. Dengan begitu akan mudah melihat kekurangan, kelebihan, dan kepuasan para pengguna. Sistem ini akan menghasilkan front-end dalam proses pembuatan level produk yang lebih tinggi.
Prototype sebagai alat bantu perangkat lunak untuk pengembangan pekerjaan. Sehingga mampu menjadi media presentasi produk, test produk, uji coba, dan lainnya. Penerapan lainnya adalah sebagai alat ukur kepuasan dari konsumen.
Kehadiran prototype membantu pembuatan design thinking. Ketika lebih fokus terhadap user, maka metode baru saat membuat proses desain produk lebih mudah berkat prototype. Dapat dikatakan jika prototype mampu memecahkan masalah dengan efektif dan praktis.
Maka dari itu, dalam pengembangan teknologi ini membutuhkan detail terkait. Sehingga harus memahami urutan kerjanya, jika akan mengaplikasikannya.
Hubungi Coding Studio jika ingin mengetahui apa itu prototype, untuk pengembangan produk bisa menggunakan beberapa contoh di atas. Karena, akan ada kekurangan dan kelebihan dari setiap contoh yang ada. Sehingga Anda harus bijak dalam membuat sebuah prototype, agar lebih maksimal sebaiknya sesuaikan proyek dengan estimasi waktu yang diberikan. Jasa berpengalaman akan membantu Anda dalam menciptakan prototype yang sesuai dengan keinginan.
Responses