Apa itu JavaScript? Pengertian, Fungsi Kelebihan dan Kekurangannya

Apakah Anda seorang pemula yang baru belajar pemrograman? Jika Anda sedang mencari bahasa pemrograman yang cocok maka JavaScript bisa menjadi pertimbangan untuk Anda. JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk mengembangkan sebuah website.

Tujuan penggunaan bahasa pemrograman ini yaitu untuk membuat website menjadi lebih dinamis serta interaktif. Ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang JavaScript? Yuk simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian JavaScript

JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman khususnya pemrograman web yang wajib untuk dikuasai apabila Anda ingin mendalami bidang web development. Tahukah Anda hampir 70% web developer yang ada di seluruh dunia memakai JavaScript untuk membangun situs serta aplikasi yang dimiliki. 

Pengertian dan Sejarah JavaScript

Secara ringkas apa itu JavaScript diartikan sebagai bahasa pemrograman front-end di mana penggunaanya bisa dikombinasikan dengan HTML maupun CSS. Seperti yang diketahui HTML dipakai untuk membuat struktur dasar web sedangkan CSS lah yang membuat tampilannya. 

Baca Juga: CSS: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Dengan menggunakan JavaScript ini akan menambahkan fungsi yang lebih banyak dari tampilan tersebut. Meski digunakan sebagai pemrograman front-end namun saat ini JavaScript juga sudah dapat digunakan dari sisi server. 

Sejarah JavaScript

Sejarah dari bahasa pemrograman ini, JavaScript diciptakan pada tahun 1995 oleh Brendan Eich yaitu seorang karyawan Netscape. Pada tahun tersebut internet baru saja mulai berkembang lalu Eich diminta membuat bahasa script yang berdasarkan Java. 

Kemudian bahasa pemrograman ini awalnya hanya dipakai sebatas dalam lingkungan perusahaan Netscape saja. Perlu diketahui bahwa awal mulai JS ini diberi nama Mocha lalu berubah nama lagi menjadi Mona dan Livescript sampai akhirnya memakai JavaScript hingga sekarang. 

Hingga pada tahun 1996 kemudian bahasa pemrograman ini secara resmi dinamai sebagai ECMAScript. Selanjutnya, pada 1998 dikembangkan menjadi ECMAScript 2 lalu dilanjutkan dengan ECMAScript 3 di tahun selanjutnya.

Baca Juga:  Golang: Pengertian, Keunggulan dan Contoh Aplikasi Golang

Bahasa pemrograman tersebut terus-menerus dikembangkan hingga akhirnya secara resmi dinamakan sebagai JavaScript atau JS. Kemudian bahasa pemrograman ini terus berkembang bahkan sekitar 92% web menggunakan JS pada tahun 2016.

Sampai sekarang JavaScript terus berkembang dengan library yang besar. Selain itu pilihan frameworknya juga beragam dan memiliki komunitas pengguna yang luas. 

Fungsi JavaScript

Setelah mengetahui apa itu JavaScript, selanjutnya perlu mengetahui fungsinya. Sebenarnya fungsi JS sangatlah banyak karena bisa untuk membuat tampilan website menjadi lebih unik, dinamis, mengembangkan game, menciptakan aplikasi mobile, dan menjalankan web server.

Fungsi JavaScript

Secara umum berikut merupakan penjelasan fungsi dari JS yang perlu kamu ketahui.

– Menjalankan web server

Salah satu fungsi dari JavaScript adalah bisa menjalankan web server. Penggunaannya pada sisi server ini memungkinkan Anda dalam mengoperasikan website maupun aplikasi yang dibangun secara khusus dengan bahasa pemrograman yang satu ini. Salah satu framework JS yang bisa dipakai pada sisi server yaitu Node.js. 

Framework ini mempunyai kemampuan multitasking yang andal dan bisa membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. 

– Membuat game 

Anda tentu pernah bermain game online melalui browser di hp atau laptop kan? Untuk membuat game ini diperlukan JavaScript. 

Umumnya JS akan dikombinasikan dengan JTML5 yang membuat game browser. Selain itu ada juga framework lainnya yang khusus digunakan untuk membuat game contohnya Panda.js atau Quintus. 

– Mengembangkan aplikasi mobile

Fungsi selanjutnya JS juga berperan dalam membangun serta mengembangkan aplikasi mobile. Saat ini JS sudah dapat dimasukkan ada mobile API yaitu bisa membuat aplikasi mobile di Android ataupun iOS. Framework JS yang biasa dipakai untuk membangun aplikasi mobile-friendly yaitu React Native. 

– Membuat website interaktif

Fungsi yang terakhir dari JavaScript adalah bisa digunakan untuk membuat tampilan web serta aplikasi menjadi lebih dinamis. Ya, website yang menggunakan JS akan memiliki tampilan dinamis sehingga dinilai lebih user-friendly serta menarik dan interaktif. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna aplikasi. 

Adapun cara mengaktifkan JavaScript ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya di browser. Langkah-langkahnya sangatlah mudah, pertama Anda bisa membuka browser yang ada di laptop atau komputer Anda. Selanjutnya klik ikon titik tiga yang berada di pojok kanan atas lalu klik opsi setelan. 

Baca Juga:  8 Kriteria Database yang Baik, Apa Saja Ya?

Pada menu ini Anda bisa memilih keamanan dan privasi lalu klik setelan situs. Selanjutnya Anda bisa mengklik java script dan pilih situs yang dapat menggunakan JS. Bagaimana sangat mudah bukan? 

Adapun contoh JavaScript yaitu bisa dituliskan dengan kode pemrograman sebagai berikut 

Kode Lab:

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title> Hello World JavaScript</title>

</head>

<body>

<script>

Console.log(“Aku belajar JavaScript di Coding Studio”);

Document.write(“Hallo Coding Studio”);

</script>

</body>

</html>

Jika Anda tertarik untuk belajar JavaScript, Anda bisa mempelajarinya dengan mengikuti kursus online yang diadakan oleh Coding studio. Coding studio akan memberikan Anda pengalaman untuk belajar IT sampai mahir. Adapun untuk mempelajari bahasa pemrograman ini Anda perlu mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan untuk belajar bahasa pemrograman ini. 

Pertama web browser yang bisa Anda gunakan seperti Google Chrome, Firefox, Opera ataupun jenis browser lainnya. Teks editor yang bisa dipakai seperti Notepad++, atom ataupun sublime dan yang terakhir web server seperti HTML ataupun PHP yang bisa dikombinasi untuk menjalankan kode program. 

Cara Kerja JavaScript

Untuk mengetahui lebih dalam apa itu JavaScript, kamu juga perlu mengetahui cara kerjanya. Perlu diketahui bahwa cara kerja apa itu JavaScript dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi klien dan server.

Jika dari sisi Client, peran apa itu JavaScript yaitu mengubah tampilan website. Sedangkan dari sisi server JavaScript bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan database.

JavaScript Sebagai Front End

Cara kerja apa itu JavaScript di sisi client atau front end bisa dipahami dari kode JavaScript yang dapat dibuat untuk satu halaman HTML. Apabila halaman dibuka, maka secara otomatis kode akan berjalan.

Baca Juga: Front-End Developer: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerja

Kode bahasa pemrograman tersebut pun bisa dibuat di file yang terpisah menggunakan ekstensi .js. Selanjutnya file itu disisipkan di kode HTML. Kode tersebut akan ditulis menggunakan tag <script> serta teks atribut JavaScript.

Jika dilihat di sisi client, sebenarnya cara kerjanya tidak begitu rumit. Saat pengunjung mengunjungi halaman website maka script akan mulai terunduh kemudian mulai dijalankan di browser, sehingga prosesnya tidak di web server.

Apabila browser milik pengunjung tidak support JavaScript, maka tampilan halaman web di perangkat dapat berbeda. Dengan begitu fungsi interaktifnya pun tidak bisa berjalan sebagaimana seharusnya.

Baca Juga:  GIT adalah Version Control Programmer, Ketahui Fungsi dan Keunggulannya

JavaScript Sebagai Back End

Jika dilihat dari sisi server atau apa itu JavaScript sebagai back end, bisa dilihat bahwa bahasa pemrograman ini banyak digunakan untuk keperluan database. Terkait dengan cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman JavaScript sisi server lain.

Baca Juga: Back End Developer: Tugas Dasar dan Keahliannya

Adapun hal yang menjadikannya berbeda yaitu JavaScript bekerja dengan non blocking. Sederhananya, saat program mulai berjalan maka program tidak berhenti di satu proses saja, karena sistem mulai menyiapkan perintah selanjutnya.

Apabila proses selanjutnya tidak mempunyai output maka proses itu dapat dijalankan langsung bersamaan dengan proses yang sedang berjalan. Oleh karenanya, proses pengolahan data pun menjadi lebih efektif.

Contohnya, aktivitas streaming video di sebuah website. Meskipun video tersebut berjalan, kamu masih dapat mengakses informasi lainnya pada website tersebut.

Tools yang Digunakan Untuk Belajar JavaScript

Jika kamu ingin belajar lebih jauh tentang bangsa pemrograman JavaScript, kamu perlu mengetahui apa saja tools yang dapat digunakan. Sebagai pemula, kamu cukup menggunakan tools berikut ini.

Web browser

Jika kamu menggunakan web browser, ada beberapa pilihan yang paling populer digunakan. Misalnya Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan Internet Explorer.

Teks Editor

Jika menggunakan tools text editor, yang paling direkomendasikan adalah VS Code.

Kelebihan dan Kekurangan JavaScript

– Kelebihan

Kelebihan pertama dari JS yaitu fleksibel karena bisa digunakan dari sisi klien maupun sisi server. Selain itu JS juga bisa dipakai dalam membuat aplikasi maupun web di berbagai platform seperti PC ataupun smartphone. Produk yang dihasilkan di antaranya game, aplikasi mobile dan lain sebagainya. 

Bahasa pemrograman ini juga sangat responsif. Hal ini sangat berperan dalam pengalaman para pengguna. Menariknya bahasa pemrograman ini sangat populer hingga banyak digunakan perusahaan besar. Kelebihan selanjutnya, JS juga sangat mudah dipelajari. Hal tersebut karena JS mempunyai syntax yang sangat sederhana serta lebih singkat daripada jenis bahasa pemrograman lainnya. 

– Kekurangan

Namun kekurangan dari bahasa pemrograman JavaScript adalah tidak cocok digunakan untuk aplikasi standalone. Hal tersebut karena aplikasi ini berdiri sendiri dengan dibangun oleh satu bahasa pemrograman yang cocok saja. Terakhir JS juga dinilai memiliki objek yang sangat terbatas.